Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya ulama kharismatik di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, KH Nawawi Abdul Jalil, Minggu (13/6/2021).
“Atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat Jawa Timur, juga atas nama keluarga, kami turut berdukacita dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya KH. Nawawi Abdul Jalil,” ungkap Khofifah.
Khofifah mengatakan almarhum Kyai Nawawi adalah salah satu ulama kharismatik dan sangat berpengaruh yang dimiliki Jawa Timur. Apalagi, Pondok Pesantren Sidogiri adalah salah satu ponpes tertua di Indonesia yang memiliki banyak santri dan alumni yang tersebar di dalam dan luar negeri.
KH Nawawi Abdul Jalil merupakan Kiai Sepuh (Kiai Khos) yang sangat dihormati di lingkungan NU. Dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, Kiai Nawawi duduk sebagai anggota Ahlul Halli Wal-Aqdi (AHWA) dan juga merupakan Mustasyar PBNU.
KH A Nawawi Abdul Djalil, wafat pada Minggu 13 Juni 2021, pukul 14.40 WIB, di RS Raci Bangil Pasuruan, setelah mendapatkan perawatan selama empat hari di RS Lavalette Malang.
“Bukan Jatim saja yang berduka, tapi seluruh ummat muslim Indonesia. Mari kita semua doakan almarhum almaghfurlahu, semoga Allah SWT menempatkan ditempat terbaik disisi-Nya, mengampuni seluruh khilaf, menerima semua amal ibadahnya dan dilapangkan kuburnya. Semoga keluarga dan para santri yang ditinggalkan juga diberikan kesabaran, ketabahan dan keikhlasan. Aamiin,” tambah Khofifah.
KH Nawawi Abdul Jalil merupakan Kiai Sepuh (Kiai Khos) yang sangat dihormati di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, Kiai Nawawi duduk sebagai anggota Ahlul Halli Wal-Aqdi (AHWA) yang menentukan struktur kepemimpinan PBNU periode saat ini.
KH A Nawawi Abdul Djalil, wafat pada Minggu 13 Juni 2021, pukul 14.40 WIB. Mustasyar PBNU ini menghembuskan nafas terakhir di RS Raci Bangil Pasuruan setelah mendapatkan perawatan sebelumnya di RS Lavalette Malang selama empat hari. (*/hmn)