Lumajang (Radar96.com) – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur melalui beberapa Badan Otonom NU langsung memberikan bantuan kepada korban erupsi Gunung Semeru, diantaranya Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh NU (Lazis-NU) Jatim.
Ketua Lazis-NU Jatim, Afif Amrullah, dalam keterangannya, Minggu, mengatakan Tim NU Peduli tidak hanya melibatkan Lazis-NU, namun juga dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), GP Ansor, dan Banser Jawa Timur.
“Mereka sudah berada di lokasi untuk membantu evakuasi para korban. Minggu (5/12), kami dari Lazis-NU Jatim akan kirim bantuan awal untuk para pengungsi melalui PC (Pengurus Cabang) Lazis-NU Lumajang,” ujarnya.
Saat ini, katanya, Lazis-NU Jatim berorientasi pada optimalisasi penggalangan dana, sedangkan untuk tim yang diterjunkan akan berkoordinasi dengan LPBI dan Banser di lokasi bencana.
“Informasi sementara, bantuan mendesak adalah makanan siap saji, selimut, karpet, masker, popok bayi, obat-obatan,” katanya.
Untuk itu, Lazis-NU Jatim juga membuka saluran donasi dan mengajak kepada masyarakat untuk bergotong royong membantu para korban melalui BCA (014) 429-8624-999 a/n. YAY Lazisnu Infaq, atau melalui Bank Jatim Syariah (114) 610-1999-984 a/n. Lazisnu Jatim Infaq. (Konfirmasi donasi melalui 0896 3009 2626).
Sementara itu, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Jatim, Syaiful Amin, mengatakan, pihaknya saat ini masih menyiapkan assessmen untuk memberikan bantuan di lokasi bencana.
“Ini rekan-rekan LPBI sudah turun untuk membantu evakuasi warga dan menyiapkan pos NU, sekaligus assesmen,” katanya
Awan Panas Guguran
Dalam keterangan tertulis (04/12/2021), Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. melaporkan Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, yakni getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik. Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru berupa guguran awan panas ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terjadi pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Sebagai respon cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.
Anggota BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi kejadian di sektor Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.
Tim BPBD Kabupaten Lumajang saat ini tengah mengupayakan untuk mendirikan titik pengungsian sektoral di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Hingga kini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa dan visual Gunung Semeru masih tertutup kabut disertai hujan dengan intensitas sedang. Sementara itu kerugian materil dan dampak lainnya dari erupsi Gunung Semeru masih dalam pendataan. (*/my/kominfojatim)