Lumajang (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau dampak banjir lahan dingin di daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di puncak Gunung Semeru yang memutuskan jembatan DAM di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kec. Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Didampingi oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Gubernur yang akrab disapa Khofifah itu meninjau jembatan yang rubuh itu, Rabu (5/1), lalu mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses rekonstruksi.
Khofifah mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin dengan mengkoordinasikan dengan Kementerian PUPR, mengingat ini di daerah otoritas BBWS Brantas yang merupakan kewenangan mereka.
Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Jatim, kondisi banjir dilaporkan sudah surut pada Minggu, 2 Januari 2022 pukul 19.30 WIB. Sehari setelahnya, dua orang warga bernama Buang dan Suara yang terjebak di aliran Sungai Regoyo telah berhasil dievakuasi dengan selamat pada pukul 01.50 WIB.
Dalam kunjungannya itu, Khofifah memberikan santunan atau tali asih kepada 18 keluarga atau ahli waris dari korban jiwa APG Semeru yang masing-masing menerima Rp10 juta, sehingga total santunan yang diberikan Gubernur Khofifah mencapai Rp180 juta.
Kepada para ahli waris korban APG Semeru, Gubernur Khofifah menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah yang dialami. Ia juga mendoakan agar seluruh korban jiwa dari APG Semeru amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan tempat layak di sisi Allah SWT.
“Tentu kita semua kembali ikut berduka, berbelasungkawa bahwa dalam musibah awan panas Gunung Semeru tanggal 4 Desember yang lalu ada saudara-saudara kita yang dipanggil ke haribaan Allah subhanahuwata’ala,” imbuhnya.
Khofifah juga memberikan dukungan moril kepada para ahli waris agar sabar, tabah dan ikhlas menerima cobaan termasuk kehilangan suami, istri, atau sanak saudara lainnya. Ia mengatakan bahwa keikhlasan dibutuhkan agar mereka bisa segera pulih dari kondisi duka cita dan dapat kembali menata kehidupan mereka.
“Mudah-mudahan semuanya dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah keluarganya diberikan keikhlasan kesabaran dan kekuatan. Kita semua tentu merasa kehilangan,” kata Gubernur Khofifah.
Kepada mereka, Gubernur Khofifah menuturkan bahwa sesungguhnya segala sesuatu yang dimiliki hanyalah titipan dari Allah Tuhan yang Maha Kuasa. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya untuk dapat ikhlas melepas ketika Allah Sang Pencipta mengambilnya dari kita. Gubernur Khofifah pun membagikan kisahnya saat ia harus ikhlas melepas suami yang telah menemaninya selama 22 tahun.
“Kita semua tentu merasa kehilangan, saat suami saya wafat, semula saya merasa suami saya itu milik saya, ternyata saya salah. Suami saya adalah milik Allah, saya hanya ketitipan 22 tahun,” tuturnya.
“Karena kita bukan hanya tidak tahu siapa jodoh kita, tapi kita juga tidak tahu berapa lama Allah memberi kesempatan kita bersama suami atau istri kita masing-masing, maka insyaAllah pelan-pelan kita akan ikhlas menerimanya,” imbuhnya.
Khofifah juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Pemerintah dan Forkopimda Kabupaten Lumajang yang telah berupaya keras memberikan yang terbaik bagi masyarakat Lumajang yang terdampak APG Semeru.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja profesional, kerja dari seluruh tim di Pemkab Lumajang, Pak Bupati dengan rencananya sangat bagus terukur Pak Dandim juga demikian Pak Kapolres demikian seluruh tim semuanya,” pungkasnya. (*)/hmn