Surabaya, radar96.com/MAS – Ulama sufi dari Turki, Syeikh Assayid Prof DR Muhammad Fadhil al-Jailani (cicit dari ulama sufi Syekh Abdul Qadir Jailani) memimpin Sholat Jenazah mantan Rektor UINSA Prof Dr KH Ridlwan Nasir di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Kamis malam.
Sholat jenazah menjelang ke pemakaman keluarga di kompleks PP Alif LamMiim, Kebonsari, Surabaya itu juga diikuti oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz (Kyai Kikin), Ketua Pembina Yayasan Pendidikan MAS Hj Khofifah Indar Parawansa, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA (pengasuh Pesantren Amanatul Ummah Surabaya), DR KHM Sudjak MAg (Ketua BPP MAS), dan ratusan jamaah.

“Sebagai alumni senior di Pesantren Tebuireng, beliau bersedia diamanahi memimpin PP Ikapete Nasional. Itu karena beliau sangat perhatian kepada Tebuireng dan sering memberi motivasi kepada yuniornya,” Kyai Kikin yang kini juga menjadi pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang itu.
Testimoni senada juga dikemukakan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA. “Beliau santri dan kiai yang memiliki wawasan luas, tapi hidupnya bersahaja. Beliau sering membantu orang lain,” kata pengasuh Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya, Mojokerto, dam Majalengka itu.

Rasa kehilangan juga dikemukakan Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg. “Kami dari Keluarga Besar Masjid Al-Akbar sangat kehilangan beliau. Beliau merupakan salah seorang Imam Besar Masjid Al-Akbar yang semangatnya selalu tinggi, karena itu kami mohon para jamaah memaafkan beliau bila ada khilaf yang kurang berkenan,” katanya.

Permintaan maaf untuk almarhum juga disampaikan Prof Ali Azis yang mewakili keluarga besar almarhum. Prof Dr KH Ridlwan Nasir wafat setelah menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci, mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri itu menghembuskan nafas terakhir (15/1/2025).
Kamis (16/1) siang, jenazah tiba di Bandara Juanda sekitar jam 14.00 WIB setelah sempat transit di Batam, lalu jenazah dibawa ke rumah duka di Jemur Wonosari Gang Lebar, Surabaya dan selanjut dishalatkan di Masjid UINSA.
Setelah itu, jenazah kelahiran Tegal pada 17 Agustus 1950 itu disholatkan di Masjid Al Akbar Surabaya dan dilanjutkan pemakaman di Kompleks Pesantren Alif Laammim Surabaya.
Pasca menjabat rektor IAIN Sunan Ampel Prof Ridlwan Nasir, beliau diamanahi sebagai Kepala Yayasan Lembaga Pendidikan Khadijah Surabaya, Imam Besar Masjid Al Akbar Surabaya dan Mustasyar PWNU Jatim. Beliau juga sempat menulis buku Biografi berjudul “Menyongsong Takdir, Meniti Asa”. (*/mas)