By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Lesbumi NU Jatim: Waspadai Jeratan Mitos Kebudayaan
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Nahdliyyin > Lesbumi NU Jatim: Waspadai Jeratan Mitos Kebudayaan
Nahdliyyin

Lesbumi NU Jatim: Waspadai Jeratan Mitos Kebudayaan

Radar96 Nusantara
Last updated: 23/04/2025 20:48
Nahdliyyin 6 Views
Share
4 Min Read
SHARE

Surabaya, radar96.com – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) memperingati usia 65 tahun pada 21 Syawal (28/3) dengan melakukan refleksi/muhasabah sebagai pengemban misi pencerahan di tengah perubahan masyarakat untuk mengingatkan masyarakat agar mewaspadai jeratan mitos kebudayaan.

“Lesbumi NU turut bertanggung jawab dalam mengemban misi pencerahan di tengah masyarakat yang terus berubah, karena itu Lesbumi NU mewaspadai fenomena budaya yang bisa menjerat misi pencerahan itu,” kata Ketua Lesbumi PWNU Jawa Timur Riadi Ngasiran dalam keterangannya di Surabaya, Rabu.

Mitos kebudayaan yang cenderung membelenggu/menjerat misi pencerahan antara lain pemujaan terhadap karya-karya budaya terdahulu, seperti kecintaan berlebihan terhadap keris dan benda-benda antik lainnya.

“Bila aktivis Lesbumi NU ada yang menyukai benda-benda pusaka seperti keris, maka harus disadari sebagai simbol budaya. Sebagai simbol budaya harus dihormati dan dihargai, sedang tugas Lesbumi NU memberikan penjelasan dari sisi simbol keunggulan kebudayaan yang pernah ada, bukan kemudian diagung-agungkan dengan mempertanyakan capaian karya generasi terkini,” katanya.

Saat kelahiran pada 21 Syawal 1381 H atau 28 Maret 1962 oleh Djamaluddin Malik, Usmar Ismail dan Asrul Sani, Lesbumi singkatan dari Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia. Sejak era pasca-reformasi, Lesbumi mengalami metamorfosis dengan singkatan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia dengan tambahan NU untuk mempertegas tanggung jawab misi yang diembannya.

Iklan.

“Bila kembali ke akar kata Nahdlatul Ulama, dari ‘nahdlah’ bermakna ‘kebangkitan’ yang dalam konteks pemikiran berarti ‘pencerahan’ sesuai spirit renaisans di Eropa yang diadopsi pencetus nama NU, KH Mas Alwi bin Abdul Aziz,” katanya.

Selain itu, ‘Nahdlatul Ulama’ itu dari akar kata yang termuat dalam salah satu aforisme Syaikh Ibnu Atha’illah Assakandari berbunyi ‘Lâ tashhab man lâ yunhidluka hâluhu wa lâ yadulluka ‘alallâhi maqâluhu (‘Janganlah engkau jadikan sahabat dari orang yang perilakunya tak membangkitkan dan menunjukkanmu kepada Allah’).

“Para ulama pesantren kerap menyampaikan ungkapan dari Kitab Al-Hikam yakni kata ‘yunhidlu’ yang artinya membangkitkan, dan ulama termasuk orang yang bisa membangkitkan ke arah jalan Allah. Nah, berpangkal dari itulah, Lesbumi NU mengemban misi mencerahkan dalam dua sisi: pencerahan dalam pemikiran, pencerahan dalam keruhanian. Selain itu, mengembangkan cara berpikir yang dipandu dari ajaran Ahlussunnah waljamaah,” kata Riadi Ngasiran.

Sudah 65 tahun lalu resmi didirikan Lesbumi NU, badan/lembaga yang saat ini diamanahkan kepada KH Muhammad Jadul Maula, Ketua Lesbumi PBNU itu bertugas untuk menghidupkan dan mengembangkannya. “Bisa jadi karena kelemahan, ketidakmampuan dan keteledoran kita semua, banyak kalangan yang tidak kenal, meragukan, mencuekin atau bahkan meremehkan dan mengenyampingkan Lesbumi,” kata Jadul Maula.

Untuk itu, dalam momentum Harlah ke-65 Lesbumi NU saat ini, dirinya mengimbau dan mengajak pengurus di semua level menyelenggarakan acara selamatan (tumpengan) sederhana atas berdirinya Lesbumi NU ini. Tidak harus banyak orang, cukup minimal ada 7 orang, yang agendanya amaliyah membaca Surat Al-Fatihah 1.000 x dibagi jumlah yang hadir.

“Selanjutnya, amaliyah dzikir-tahlil untuk para auliya dan ulama muassisin dimanapun berada, dan seniman-budayawan Nusantara. Waktunya, bisa Rabu malam Kamis ini, atau besok Senin malam Selasa, atau Kamis malam Jumat, atau malam yang bisa di bulan Syawal ini,” tutur Jadul Maula, pengasuh Pesantren Budaya Kaliopak, Yogyakarta. (*/fpnu)

Iklan.

You Might Also Like

Jatman Tulungagung Adakan Khitanan Massal Gratis

Halal Bihalal P2N Jakarta jadi Majelis Silaturahmi dan Refleksi Pengusaha

Ketua Umum PP PDNU dan 90 Dokter Ikuti Baksos PDNU Jatim di Bangkalan

Ketua PWNU Jatim: Penerima Beasiswa NU Jadi “Pemain” Indonesia Emas

BERKAS PALING LENGKAP, KIAI ABBAS BERPELUANG BESAR JADI PAHLAWAN NASIONAL

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Share
Previous Article Mahasiswa UPN Teliti Melon dengan pupuk Organik di Green House Al Akbar Surabaya
Next Article Pangdam Brawijaya Silaturrahmi ke Pesantren Tebuireng dan Tambakberas – Jombang

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Harkitnas 2025, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Bangkit Hadapi Dampak Dinamika Ekonomi Global
Sospol
Unusa Buka Beasiswa KIP Kuliah untuk Masuk Fakultas Kedokteran
Sospol
Jatman Tulungagung Adakan Khitanan Massal Gratis
Nahdliyyin
Halal Bihalal P2N Jakarta jadi Majelis Silaturahmi dan Refleksi Pengusaha
Nahdliyyin
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?