Sidoarjo (Radar96.com) – Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat, Sidoarjo, memiliki Progresif TV yang diluncurkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Pondok Pesantren itu, Minggu (20/2/2022).
“Dengan predikat provinsi juara sinyal paling kuat, perluasan literasi digital, termasuk dakwah digital bisa dimasifkan pergerakannya,” kata birokrat yang juga Ketua Harian PB NU itu.
Untuk itu, masyarakat yang telah akrab dengan dunia digital akan bisamendorong muballigh-muballighoh untuk menyampaikan pesan dakwah penuh harmoni dan penuh damai secara digital sehingga jangkauan waktu dan sasarannya lebih luas.
Badan Pusat Statistik (BPS) melalui data tahun 2020 mencatat bahwa Jatim menjadi Provinsi yang memiliki sinyal seluler terkuat secara nasional. Tercatat sebanyak 7.744 desa/kelurahan telah menerima sinyal kuat. Serta, 4.621 desa/kelurahan memiliki menara pemancar Base Transceiver Station (BTS).
Untuk data tahun 2022, dari total 8.501 desa/kelurahan di Jawa Timur, tercatat hanya 452 desa di 13 kabupaten/ kota yang belum memiliki akses jaringan sinyal seluler GSM dan akses sinyal kurang bagus. Artinya, hanya 5,3 persen dari total jumlah desa di Jatim yang perlu penambahan dan penguatan jaringan seluler.
“Maka kebutuhan dakwah bil-IT atau dakwah digital menjadi sebuah kebutuhan dan keniscayaan. Karena saat ini total 125,6 persen masyarakat sudah terkoneksi dengan internet di Indonesia. Apalagi berdasarkan data BPS Jatim merupakan provinsi yang memiliki sinyal terkuat,” ungkap Gubernur Khofifah.
Dalam hal ini, bukan hanya TV yang progresif, ilmu fiqihnya juga harus progresif, sehingga kebutuhan referensi dasar hukum Financial Technology (Fintech) misalnya akan bisa terpenuhi juga. Hal lain misalnya terkait Pinjaman Online (pinjol). Masyarakat butuh referensi.

“Ini kekuatan progresif TV, apalagi saat ini ada banyak gerakan yang melakukan amalan keagamaan dalam lini digital. Misalnya, adanya One Day One Juz atau One Week One Juz yang dilakukan ini sangat positif. Juga kajian lain yang memberi pelajaran keagamaan dengan dasar hukum naqli yang kuat.
Dihadapan tamu yang hadir, Khofifah secara langsung menyampaikan dukungan penuhnya terhadap kehadiran Progresif TV yang menjadi penguatan perluasan literasi dakwah digital dengan cara yang sejuk membawa kedamaian.
Menurutnya, ini merupakan sebuah format yang telah ditemukan oleh KH. Agoes Ali Masyhuri dan selaras dengan kebutuhan kondisi yang ada di Jatim. “Mudah-mudahan kehadiran Progresif TV bisa menjadi pencerahan dan pencerdasan bagi masyarakat, agama dan bangsa. Aamiin,” harapnya
Sementara itu, Pengasuh PP. Progresif Bumi Sholawat KH. Agoes Ali Masyhuri mengatakan, niatan launching Progresif TV ini senantiasa memberikan keberkahan.

“Barangsiapa yang mampu menguasai media, berarti menguasai separuh opini publik. Opini publik bisa di bangun dan dirusak ketika baik dan buruk di mata media,” kata Gus Ali, sapaannya.
Gus Ali mencontohkan, ketika ada berita seorang guru ngaji melakukan tindakan tidak baik kepada santrinya, maka seketika akan menjadi headline di seluruh media. Sebaliknya, jika ada prestasi santri yang membanggakan, nyaris tidak pernah muncul di media.
“Karena itulah kita harus menguasai media. Ponpes sebaiknya memiliki kanal media untuk melakukan percepatan penyampaian informasi berbagai prestasi, format dakwah yang damai dan kondusif kepada masyarakat dunia,” katanya.
Ia menambahkan keberadaan Progresif TV diharapkan dapat memberikan seluruh informasi terkait banyak hal yang ada di lingkungan dunia Islam, pondok pesantren, para santri, berdakwah dan bersyiar secara baik. (*/hmn)