Oleh Maksum Zuber *)
Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surabaya, Kamis (16/2/2023), telah terpilih Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Erick Thohir mendapatkan 64 suara, sedangkan La Nyalla Mattalitti mendapatkan 22 suara.
Para pemilik suara PSSI berjumlah 86 suara plus satu federasi tambahan. Ke-86 suara itu terdiri dari 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, 34 asosiasi provinsi (asprov), dua asosiasi, dan satu federasi futsal Indonesia.
Penetapan pemilik suara ini berdasarkan peserta kompetisi untuk Liga 1, 2, dan 3. Dan tidak seluruh klub Liga 2 dan Liga 3 memiliki hak pada KLB PSSI, sehingga 18 klub Liga 1 otomatis dapat suara, sedangkan dari Liga 2 dan Liga 3 hanya 16 atau dipilih berdasarkan posisi dari kompetisi musim sebelumnya.
Dalam STATUTA PSSI Edisi 2019, Tujuan dan Kegiatan PSSI untuk ; Mengembangkan dan memajukan sepak bola secara konsisten dan berkelanjutan serta melakukan pengaturan dan pengawasan kompetisi sepak bola di Indonesia dengan semangat sportifitas, fair play, persatuan dan kesatuan serta nilai kemanusiaan.
Bagaimana melindungi kepentingan Anggota PSSI dan memastikan seluruh Anggota PSSI menghormati, mematuhi dan tidak melakukan pelanggaran terhadap Statuta PSSI, Kode Disiplin, Kode Etik, Regulasi, Ketentuan dan Instruksi atau Edaran yang dikeluarkan oleh PSSI serta seluruh ketentuan dan Peraturan yang dikeluarkan oleh FIFA, AFC dan AFF, termasuk Laws of The Game dari IFAB.
Tentu dengan mendukung dan memajukan integritas, etika dan fair play untuk mencegah setiap metode atau praktek korupsi, penyuapan, penyalahgunaan obat-obatan dan manipulasi pertandingan yang dapat membahayakan dan merusak pertandingan, kompetisi, Pemain, Ofisial dan Anggota PSSI atau menimbulkan penyalahgunaan dalam sepak bola, futsal, dan sepak bola pantai.
Serta Integritas, Etika dan fair play adalah point penting bagi anggota PSSI untuk melaksanakannya, namun ini memang mudah dibicarakan tidak mudah dijalankan butuh penanganan yang serius mulai dari hulu sampai ke hilir. Untuk pembinaan usia muda harus di pandu dengan kurikulum diklat yang memadai dan terpadu sehingga atlet muda sepakbola Indonesia memiliki sikap disiplin, menjunjung tinggi sportifitas dan berprestasi.
Untuk membendung perilaku mafia bola yang sangat meresahkan dunia sepakbola dan selalu menemukan jalan untuk mempengaruhi sasarannya (manajemen klub, wasit, pelatih, dan official), maka perlu pelatihan pengarsipan / pendokumentasian yang memadai (menghindari pemalsuan data umur dll), Pelatihan Manajemen Organisasi, baik Profesional maupun Amatir serta bagaimana mengelola sebuah kompetisi atau Turnamen yang baik dan benar.
“Dunia Sepakbola masih dihantui Mafia Bola, darimanakah memulai untuk memperbaiki..”.
Sampai saat ini, masih sering mendengar pengaturan skor dalam pertandingan. Maka perlu manajemen yang baik dan benar untuk mencegah segala perilaku yang dapat merusak nilai-nilai sportivitas dan prinsip fair play.
Suporter sepak bola merupakan kumpulan orang-orang yang mendukung tim sepak bola dengan berbagai macam cara ekspresi meluapkannya baik dalam suasana gembira (tim yang dibela menang) maupun suasana sedih (tim yang dibela kalah). Pada intinya, suporter adalah sumber solidaritas, integritas dan sportivitas. Menyuarakan dukungan tim sepak bola tidak hanya datang di lapangan, tetapi macam cara mampu diekpresikan.
Kedepan, PSSI harus memikirkan cara yang efektif dan bermanfaat untuk masyarakat luas pecinta sepakbola. Para suporter harus intens dengan kegiatan sosial, budaya serta kegiatan lainnya yang mencerminkan kekompakan anggota suporter, sebagai kekuatan yang tercerminkan dalam urusan sosial – kemasyarakatan.
Pembinaan terhadap klub-klub sepakbola, baik profesional maupun amatir harus menyeluruh mulai dari Atlet / pemain, Official, wasit, coach / pelatih dan suporternya.
Desain Besar DBON
Tepat pada Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38 Tahun 2021 pada tanggal 9 September 2021, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional atau DBON.
DBON merupakan dokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan industri olahraga.
Dokumen yang merupakan lampiran dari Perpres 86/2021 ini memuat visi, misi, prinsip, tujuan, dan sasaran; kebijakan, strategi, dan penyelenggaraan; serta peta jalan DBON.
Visi DBON Tahun 2021-2045 adalah “Mewujudkan Indonesia Bugar, Berkarakter Unggul, dan Berprestasi Dunia”.
Misi DBON adalah sebagai berikut:
a. mewujudkan masyarakat Indonesia yang berpartisipasi aktif berolahraga dengan tingkat kebugaran jasmani baik;
b. mewujudkan peserta didik pada satuan pendidikan yang berpartisipasi aktif berolahraga sehingga berkarakter unggul, memiliki kecakapan gerak, dan tingkat kebugaran jasmani baik;
c. mencetak atlet-atlet berprestasi dunia dengan pembinaan atlet jangka panjang yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan sebagai faktor pendukung utama;
d. mengembangkan industri olahraga yang mendukung pembinaan dan pengembangan olahraga nasional serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional; dan
e. mewujudkan tata kelola pembinaan dan pengembangan olahraga nasional yang modern, sistematis, sinergi, akuntabel, berjenjang, dan berkelanjutan.
Peta Jalan
Peta jalan DBON meliputi periode tahun 2021-2045 untuk memberikan arah pelaksanaan pengelolaan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan industri olahraga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi olahraga, dunia usaha dan industri, dan masyarakat agar berjalan secara efektif, efisien, unggul, terukur, akuntabel, sistematis, dan berkelanjutan.
Peta jalan DBON disusun dalam lima tahapan periode tahun 2021-2045 berdasarkan periode DBON, yaitu Tahap ke-1 (2021-2024), Tahap ke-2 (2025-2029), Tahap ke-3 (2030-2034), Tahap ke-4 (2035-2039), dan terakhir Tahap ke-5 (2040-2045).
Tahap ke-1, peta jalan tahapan pembangunan difokuskan kepada pembangunan fondasi penyelenggaraan DBON melalui penguatan regulasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK).
Tahap ke-2, peta jalan tahapan penguatan difokuskan kepada penguatan fondasi penyelenggaraan DBON yang sudah terbangun pada tahap ke- 1 melalui pembinaan dan pengembangan olahraga secara sistematis dan berjenjang dari tingkat daerah ke tingkat nasional.
Tahap ke-3, peta jalan tahapan pengembangan difokuskan kepada pengembangan dan inovasi penyelenggaraan DBON sebagai keberlangsungan pada tahap ke-2 melalui inovasi pembinaan dan pengembangan olahraga berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.
Tahap ke-4, peta jalan tahapan pemantapan difokuskan kepada pemantapan penyelenggaraan DBON sebagai keberlangsungan pada tahap ke-3 melalui penerapan pembinaan dan pengembangan olahraga berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan dan berkelanjutan.
Tahap ke-5, peta jalan tahapan keberlanjutan difokuskan penyelenggaraan DBON sebagai keberlangsungan pada tahap ke-4 melalui sistem pembinaan dan pengembangan olahraga berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan terbaru dan berkelanjutan.
Erick Thohir berkiprah sepakbola Luar Negeri
Pria kelahiran Jakarta itu sempat memiliki saham mayoritas klub raksasa Liga Italia, Inter Milan, dia menjabat sebagai presiden klub pada 2013 hingga 2019. Sebelumnya membeli saham mayoritas Inter Milan, Erick Thohir juga sempat mengakuisisi klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, DC United pada 2012, bersama DC United berakhir pada Agustus 2018.
Erick Thohir melebarkan sayapnya di persepakbolaan Inggris, pada september 2022 dia bersama pengusaha Anindya Bakrie membeli 51 persen saham klub sepak bola Oxford United. Kini, Oxford United berkiprah di League One atau kasta ketiga kompetisi Liga Inggris.
Erick Thohir berkiprah Dalam Negeri
Di dalam negeri, Erick Thohir memiliki sebagian saham klub Liga 1, Persis Solo sejak 2021 bersama putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep serta Kevin Nugroho, dan sukses membawa Laskar Sambernyawa promosi ke Liga 1 musim 2022.
Selain itu, Erick Thohir pernah menjadi bagian dari Persija Jakarta dipercaya sebagai direktur keuangan dan jadi bagian dari tim Macan Kemayoran ketika menjuarai Liga Indonesia 2001 dan di Persib Bandung berperan dalam trofi Indonesia Super League (ISL) pada 2014. Plus pada 2015 Erick pernah menggelar Piala Presiden ketika kompetisi distop akibat sanksi FIFA.
Tidak berhenti disitu. Erick Thohir juga berkontribusi menyelamatkan Indonesia dari berbagai sanksi FIFA. Baik ketika Liga Indonesia dibekukan di era kepemimpinan La Nyalla Mataliti hingga yang terbaru Tragedi Kanjuruhan.
Erick Thohir membawa PSSI kedepan
Erick Thohir “Saya sebenarnya simpel, perlu nyali untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Supaya sepak bola bersih dan berprestasi,”
“Turunan dari berprestasi dan bersih saya telah memegang strategi besarnya. Tapi, saya tidak mau menggurui. Saya ingin belajar dari suporter, wasit, klub, dan Asosiasi Provinsi PSSI. Apa masalahnya.”
Erick Thohir Mantan Presiden Inter Milan itu juga berencana untuk membentuk road map sepak bola Indonesia jika terpilih sebagai Ketua PSSI.
“Saya memberanikan diri. Kalau memang terbuka, ayo kita perbaiki sama-sama. Tangan-tangan kotor harus bisa dilawan. Sebab kalau tidak, seperti lingkaran setan yang akhirnya dirugikan kita semua,”
Selamat dan sukses.
*) Penulis adalah
Pembina Akademi Sepakbola Putra Jember (APJ),
Pernah menjadi Staf Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), dan Sekjen Pimpinan Pusat Ikatan Putra Nahdlatul Ulama ( PP-IPNU) periode 1991-1995