Jakarta, Radar96.com/NUO – Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar bersilaturahim ke kediaman Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin di Jakarta, Senin (8/5/2023).
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menuturkan bahwa Kiai Miftachul Akhyar secara khusus datang dari Surabaya untuk bertemu dengan Kiai Ma’ruf Amin.
Keduanya melangsungkan pembahasan mengenai komitmen untuk menjaga umat menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Kiai Miftah dan Kiai Ma’ruf membincang agar umat Islam di masa mendatang, terutama pada masa-masa menjelang Pemilu, dapat tetap teduh.
“(Kiai Miftah dan Kiai Ma’ruf berdiskusi) bagaimana membangun umat ke depan supaya tetap tenang dan tetap teduh, menjaga Islam Wasathiyah (moderat) dengan baik (sehingga) tidak terpengaruh oleh apa pun, juga tidak terpengaruh oleh suasana politik yang mungkin ke depan akan hangat. Itu saya kira menjadi komitmen mereka berdua yang dibicarakan secara berlama-lama tadi,” kata Masduki.
Di dalam pertemuan tersebut, lanjut Masduki, kedua tokoh ulama itu juga saling bertukar informasi mengenai aspirasi yang diterima dari umat.
“Sebagai Rais ‘Aam PBNU yang punya tanggung jawab keumatan dan juga banyak melakukan keliling-keliling, (turun) ke bawah, (Kiai Miftah) banyak menerima tamu dan aspirasi. Begitu juga dengan Kiai Ma’ruf sebagai Wapres, banyak menerima aspirasi. (Keduanya) tukar-menukar informasi mengenai keumatan,” ujar Masduki.
Selain membahas hal tersebut, silaturahim yang dilakukan Kiai Miftah kepada Kiai Ma’ruf itu merupakan sebuah tradisi Islam Indonesia pada momentum lebaran Idul Fitri.
“Agenda lebaran. Jadi, tradisi di Indonesia itu lebaran kan memang bertemunya antara tokoh satu dengan tokoh yang lain. Dalam hal ini, Kiai Miftachul Akhyar sebagai Rais ‘Aam PBNU ingin bertemu Wapres,” kata Masduki.
Di samping itu, pertemuan tersebut menjadi ajang reuni bagi dua ulama yang sama-sama pernah menduduki jabatan tertinggi di Nahdlatul Ulama itu. Kiai Miftah merupakan Pj Rais ‘Aam PBNU menggantikan Kiai Ma’ruf pada 2019. Lalu Kiai Miftah meneruskan amanah itu hingga 2027.
“Ini adalah pertemuan antara Rais ‘Aam PBNU dan Rais ‘Aam PBNU periode yang lalu (2015-2019). Jadi dua Rais ‘Aam bertemu. Ibaratnya kangen-kangenan karena memang lama tidak bertemu antara Rais ‘Aam dengan Wapres,” pungkas Masduki.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf beserta jajaran, telah bersilaturahim ke kediaman Wapres KH Ma’ruf Amin di Jakarta pada Selasa (2/5/2023) pekan lalu. Pada kesempatan yang membahas soal kaderisasi ulama syuriyah di luar pulau Jawa.
Cawapres Asli NU
Sementara itu, Tokoh NU Jawa Tengah, KH Muhammad Ulfi Ikfina menegaskan bahwa aspirasi warga NU Jatim pada 4 Mei 2023 itu perlu direspons PBNU, karena mewakili suara hati seluruh warga NU se-Indonesia.
Direktur Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Falah Sumberadi, Kebumen yang akrab disapa sebagai Gus Ulvi ini menilai aspirasi yang disuarakan oleh Komunitas Nusa Bangsa Indonesia itu mewakili aspirasi siapapun yang berdarah NU.
“Kita tidak mau NU yang agung dan luhur ini dijadikan alat ugal-ugalan politik lima tahunan,” tandas pimpinan thariqah sadziliyah ini.
“PBNU harus konsisten, kalau tidak mau berpolitik praktis ya tidak usah dukung-mendukung capres cawapres. Namun Sekjen dan Ketum PP GP Ansornya terlanjur mengeluarkan statemen yang bersifat dukung mendukung Capres Cawapres, maka sebaiknya sekalian mendukung kader NU asli saja, jangan yang naturalisasi, bahaya buat NU dan bahaya buat negara,” katanya.
Kyai yang pengusaha ini menyatakan NU tidak kekurangan kader asli yang memang NU sejak dalam kandungan ibunya. “Misalnya Pak Mahfud MD, ayah beliau memang pejuang militan Partai NU, jelas sekali darahnya sangat kental NU. Track record pengalaman dalam pemerintahan sangat lengkap, legislatif yudikatif dan eksekutif. Keberaniannya dalam membongkar ketidakadilan juga tidak diragukan. Beliau bersih dan membersihkan,” katanya.
Ada juga Ibu Khofifah, Ning Yenny Wahid, KH Said Aqil Siradj, Gus Yahya, Gus Ipul, Gus Yaqut. “Kenapa harus aneh-aneh nyebut nama orang luar? PBNU adalah rumah besar kami, semoga PBNU memenuhi aspirasi warganya. Demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkas alumni Pesantren Ploso ini. (*/NUO/pna)
Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/rais-aam-pbnu-silaturahim-ke-wapres-bahas-komitmen-jaga-umat-jelang-pemilu-HSjuN