By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Ada yang Harus Disembelih dari Hati Kita
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Tasawuf Urban > Ada yang Harus Disembelih dari Hati Kita
Tasawuf Urban

Ada yang Harus Disembelih dari Hati Kita

18/06/2024
SHARE

Oleh Ahmad Inung *)

Ada yang harus disembelih dari hati kita. Yaitu, nafsu kebinatangan yang mengeram dan memburamkan mata hati.


Jika manusia dilihat dari kelengkapan dan kemampuan fisiknya, kita hanyalah salah satu dari jenis binatang yang berjalan tegak dengan dua kaki.

Bahkan, dalam beberapa hal, kita memiliki derajat yang lebih rendah. Kekuatan fisik kita kalah dengan gajah. Kemampuan lari kita kalah dengan citah. Kemampuan penglihatan kita kalah dengan elang. Kemampuan pendengaran kita kalah dengan anjing.

Seandainya seluruh kemampuan fisik istimewa dari makhluk binatang dikumpulkan pada satu orang manusia, apakah manusia tersebut akan menjadi mulia? Tentu tidak, sekalipun jika itu terjadi akan menjadi sebuah fenomena yang mengagumkan.

Iklan.

Mengapa bisa seperti itu? Karena manusia memiliki standar kemuliaan yang berbeda dengan binatang. Kemuliaan manusia ditentukan oleh ketaqwaannya. Manusia sebagai muttaqin (hamba yang bertakwa) adalah dia yang bernilai mulia di sisi Allah.

Siapakah muttaqin ini? Di dalam surah al-Baqarah dinyatakan bahwa muttaqin adalah mereka yang percaya pada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki dari Allah.

Intinya, bahwa standar kemuliaan manusia adalah bertauhid, menjaga ketauhidannya dengan terus menjaga statusnya sebagai abid (hamba) yang beribadah kepada-Nya.

Tapi ini tidak cukup. Allah juga memerintahkan bahwa hamba yang muttaqin adalah mereka yang juga memiliki perilaku sosial yang baik. Di sinilah manusia dan binatang terbedakan. Binatang akan memakan binatang lain yang lebih lemah. Binatang jantan akan menyingkirkan, bahkan membunuh, pesaingnya sekedar untuk bisa membuahi betina yang diinginkannya. Dia mungkin akan berbagi makanan, tapi hanya untuk gerombolannya.

Standar kemuliaan binatang ditentukan pada kehebatan memangsa binatang lain di mana puncak piramida kemuliaan adalah siapa yang cakar dan taringnya paling mematikan. Kebinatangan inilah yang harus kita bersihkan dari dalam diri kita.

Sekali diri manusia dipenuhi dengan sifat-sifat kebinatangan, hidupnya akan diabdikan untuk memburu dan membunuh siapa saja.

Dalam sejarah panjang agama, di mana ekspresi terbenderangnya adalah berbagai praktik peribadatan, tidak jarang justru terjebak dalam perangkap nafsu dan perilaku kebinatangan. Karena Tuhan digambarkan sebagai Zat yang Maha Perkasa, yang bisa melakukan apa saja kepada manusia, peribadatan manusia kepada Tuhan bisa terperosok ke dalam mengorbankan manusia untuk Tuhan.

Altar-altar persembahan dipenuhi dengan aliran darah dan persembahan daging untuk Tuhan. Yang hilang dari gambaran Tuhan ini adalah sifat rahman dan rahim-Nya.

Dalam Islam, Allah sejak awal memproklamasikan dirinya sebagai Dzat Maha Pengasih dan Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Kita diminta Allah terus melafalkan dua sifat-Nya melalui bacaan bismi Llahi al-rahman al-rahim di setiap perilaku kita.

Perintah menyembelih binatang kurban adalah manifestasi dari ajaran kasih sayang ini. Cermin hati kita tidak bisa menangkap sifat rahman dan rahim Allah jika masih diburamkan oleh berbagai nafsu kebinatangan.

Hanya hamba yang telah menyembelih nafsu kebinatangan yang mengeram di hatinyalah yang akan bisa memenuhi hatinya dengan sifat-sifat ilahiah.

Hamba yang hatinya dipenuhi sifat-sifat ilahiah akan terwujud ke dalam perilaku yang baik kepada sesama. Rasulullah berpesan, Takhallaqu bi akhlaqi-Llah (Berakhlaqlah dengan akhlaq Allah). Pesan ini senada dengan firman Allah dalam surah al-Qashah:77, Wa ahsin kama ahsa Allah ilaik (Berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu).

Perintah untuk berkurban memang hanya sekali dalam setahun. Tapi di sekitar kita ada orang- orang yang tidak tahu harus makan apa hari ini. Di sekitar kita ada anak-anak yang hanya menatap kawan-kawannya membeli jajanan karena kemiskinan ibunya tak sanggup memberinya uang jajan sekolah. Ada juga nenek-nenek yang tinggal di gubung reyot, di mana setiap hari harus berjalan kaki puluhan kilometer untuk berjualan agar sekedar bisa makan.

Jika kita binatang, kita akan menyingkirkannya, membunuhnya, karena kemuliaan binatang ditentukan seberapa banyak membunuh yang lain. Tapi kita manusia kan? Itulah mengapa kita harus berkurban. Tidak hanya setahun sekali, tapi setiap hari. Mengapa? Agar kemanusiaan kita tak jatuh ke dalam nafsu kebinatangan. (*/arina.id)

*) Inung atau Ahmad Zainul Hamdi adalah Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama, Guru Besar Sosiologi Agama UIN Sunan Ampel
*) Sumber: https://arina.id/perspektif/ar-iTzb8/ada-yang-harus-disembelih-dari-hati-kita

Iklan.

You Might Also Like

Dengan menyebut…..BISMILLAH (1)
Adab Memasang Gambar Orang Sholeh
Dengan menyebut nama….. Bismillah (2)
10 Tanda Orang miliki Iman dan Akhlak Baik
Mari Berkaca! Jangan Marahi Mereka yang Menyalahpahami Kita
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article IPI Kalsel, Universitas Lambung Mangkurat, dan BSI ciptakan alat perebah hewan qurban portable
Next Article Melatih siswa berQurban, SD Al Islam Sutorejo – Surabaya potong 4 Sapi

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

BKK Ma’arif NU Jatim dan KADIN Institute Perkuat Bursa Kerja dan SDM Unggul
Nahdliyyin
Keliling Empat Negara Eropa, Pimpinan Unisla Jajaki Peluang Kerjasama
Sospol
Ribuan Jamaah Masjid Al-Akbar Adakan Shalat Ghaib untuk korban Musibah Al-Khoziny
Sospol
PWNU Jatim Imbau Shalat Ghaib dan Tahlil untuk Korban Musibah Al-Khoziny
Nahdliyyin

You Might also Like

Tasawuf Urban

Habib Jindan Bin Novel: pemenang kehidupan adalah dicintai Allah

08/09/2023
Tasawuf Urban

Kenapa Babi Haram?

16/06/2022
Tasawuf Urban

Bahaya Menebar Kebencian

03/07/2024
Tasawuf Urban

Refleksi Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Pancasila dan Tahlilan

01/06/2023
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account