By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Dengan menyebut nama….. Bismillah (2)
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Tasawuf Urban > Dengan menyebut nama….. Bismillah (2)
Tasawuf Urban

Dengan menyebut nama….. Bismillah (2)

Radar96 Nusantara
Last updated: 18/07/2021 15:10
Tasawuf Urban 195 Views
Share
6 Min Read
Bismillah Image (*/www.whatsappdpfor.in)
SHARE

Oleh Dr. Rubaidi MAg *)

Artikel ini kelanjutan dari ngaji minggu lalu yang secara khusus mengupas hakekat makna “Bismillahirrahmanirrahim..”. Artikel bagian pertama pun hanya membahas satu huruf pertama, yakni huruf ba’ dalam rangkaian Bismillah. Pada bagian ini dilanjutkan dengan mengupas huruf berikutnya, ismi, asma’, nama-nama, dari rangkaian Bismillah di atas.

Ngaji Sabtu malam Ahad ini sangat menguras pikiran. Topik bahasan awalnya terkesan sepele, alias sederhana sekali. Betapa tidak. Seorang jamaah bertanya makna “DENGAN MENYEBUT NAMA (…) ALLAH”. Kalimat dimaksud identik dalam Bahasa Arab dengan Bismillah atau Bismillahirrahmanirrahim. Bukankah sejak kita belajar agama sedari kecil, kalimat itu sudah diucapkan. Tidak heran apabila kalimat Bismallah yang paling diingat oleh umat Islam, selain kata Allah.

“Sampean isok ngaji siji iki wes luar biasa,” begitu ungkap sang guru mulai menjelaskan makna hakekat tentang Bismillah. “Coba dibaca….,” pintanya. “Dengan menyebut nama….,” ungkap seorang jamaah yang bertanya. Sebelum sampai mengatakan Allah sebagai terusan dari nama atau biismi; “Stop…..ojok diteruskan. Dengan menyebut nama…..? Jangan diteruskan Allah dulu,” tandasnya berulang-ulang dengan mengatakan “dengan menyebut nama….”.

“Iki opo….,” tanya sang guru. “Pisang…,” jawab seseorang. “Iki opo…?,” “Apel, Aqua, Kopi, Teh,…” jawab santri menyebut satu per satu yang ditunjukkan. Dengan menyebut nama-nama-nama itu sesungguhnya tidak lain adalah eksistensi Allah. Sampai di sini banyak yang masih bingung. “Apa hubungannya dengan Bismillah Gus….,” selidik seorang santri lainnya.

Iklan.

“Kalau sampean teruskan, Bismillah itu akan sampai kepada pemahaman terkait hadist Qudsi: Man ‘Arafa al-Haqqa Faqod Sahidahu fi Kulli Saiin,” tegasnya. Arti hadist Qudsi dimaksud kurang lebih begini: “Barang siapa yang Melihat-NYA, maka dia benar-benar dapat melihat-NYA pada setiap sesuatu”. Dengan demikian, secara hakiki setiap kita menyebut nama apapun tidak lain adalah Allah.

“Saya jadi teringat, dulu Gus Syamsu pernah bilang, kamu bisa ngaji Bismillah saja itu sudah bagus,” ungkap salah seorang jamaah mengingat kembali saat dirinya mengaji kepada gurunya. “Selain itu, dulu Gus Kahar sering dawuh, bahwa Asma’ (nama) Allah itu bukan (hanya) sekedar sembilan puluh sembilan. Tetapi, Asma’ Allah sejatinya meliputi alam semesta,” tambah seorang jamaah yang pernah ngaji kepada sang guru.

Sampai di sini para jamaah sebagian mulai memahami hakekat makna Bismillah. Ada sebagian manggut-manggut dengan menggerakkan kepalanya tanda dia mulai mengerti. Sebagian yang lain terlihat menggaruk-garukkan kepala pertanda mumet alias tidak faham. “Iki ngaji hakekat, bukan syariat lagi. Sesungguhnya setiap kita menyebut nama apapun, hakekatnya tidak lain adalah (sebutan nama) Allah. Ini tauhid loh ya,” tegasnya.

“Kalau sampean mengerti, Allah sendiri itu hanyalah sebutan atau nama,” tambahnya. Saat sang guru mengatakan statement tersebut, sebagian jamaah sempat terperanjat. Gara-gara statement itu, para jamaah yang sudah larut malam semakin ingin tahu penjelasan dimaksud. Kalau dipikir mendalam benar juga bahwa Allah itu masih sebatas nama. ” Ya Hu, ya Haq, ya Khayyu, Ya Qoyyum dan seterusnya itu apa? Sebutan atau nama apa tidak?,” tanyanya lebih lanjut.

“Nama sampean siapa…?” Tanya sang guru. “Ahmad, Ghoni, Ana, itu kan hanya nama. Sedang sejatinya Ahmad, Ghoni atau siapapun kan bukan sekedar nama saja,” tegasnya. Artinya, dibalik sebutan terdapat unsur, entitas, dan bagian lain yang menjadi satu kesatuan yang akhirnya disebut Ahmad, Ghoni, Ana dan seterusnya.

Sembari tetap menjelaskan hakekat Allah, dianalogikan dengan menyebut suatu barang. Analoginya jatuh pada air. Sambil menunjuk air kemasan Aqua. Nama, sebutan, atau label Aqua adalah satu nama atau sebutan dari air. Dari air lahir beragam nama; Aqua, Kopi, Teh, Wedang Jahe, Juice, dan seterusnya dan seterusnya. Seluruh nama atau sebutan tersebut merujuk kepada sumber utama, yakni air.

Begitu juga akhirnya sampai kepada hakekat Allah. Nama Allah sesungguhnya masih sebatas nama atau penyebutan saja. Bukankah nama Allah itu sebutan untuk umat Islam. Bagi umat agama lain memiliki sebutan atau nama berbeda yang tidak sama seperti nama Allah bagi umat Islam. “Bagi para kekasih Allah yang sudah mengenal-Nya ya tidak lagi menyebut Allah. Mosok sampean kenal aku nyebut nama ku?,” terangnya. “Iya ya….logis sekali penjelasan beliau,” guman saya dalam hati kecil ini.

Sampai di sini, ngaji Bismillah atau DENGAN MENYEBUT NAMA dipungkasi. Sekali lagi, jamaah yang hadir untuk terakhir kali terlihat sumringah dengan terlihat jelas dari raut muka mereka. Tidak tahu pasti, apakah sumringahnya raut muka jamaah sebagai tanda faham atau karena mau pulang. Penulis sendiri mulai sempoyongan karena mikir berat selama kurang lebih 2 (dua) jam menyimak pengajian yang mirip open house ini. Wallahu A’lam bi al-Shawab.

*) Penulis adalah penulis buku dan dosen Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan (FTK) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, yang konsens di bidang pemikiran Islam dan urban sufisme

Iklan.

You Might Also Like

Kecerdasan dan Ketaatan dalam Beragama

Bahaya Menebar Kebencian

Ibrahim Inspiring dan Moderasi Beragama

Ada yang Harus Disembelih dari Hati Kita

Menghidupkan Spiritualitas Thariqat Al Qadiriyah di Dunia Modern (Catatan Muhibbah ke Baghdad)

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Vaksinasi IKA Unair di Pesantren Sidosermo Surabaya diapresiasi Gubernur Khofifah
Next Article NU Jatim siapkan bingkisan gratis bagi Isoman

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Dari Pesantren ke Panggung Kebudayaan: Representasi NU Warnai Presidium Dewan Kesenian Jawa Timur
Nahdliyyin
“Genzi Night Spectacular” di Masjid Al-Akbar Refleksikan Pentingnya Jaga Mental
Milenial
Tugas Berat Sopir Mengantar Kyai : Etika, Khidmah, Tanggung Jawab dan Keselamatan
Kolom
Ego Tinggi dan Tak Kuat Godaan saat Sukses, Penyebab Gagal Berkarier
Sospol

You Might also Like

Tasawuf Urban

4 golongan orang haji pada akhir Zaman

18/05/2024
Tasawuf Urban

Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 13: Larangan Membangga-banggakan Garis Keturunan

14/05/2024
Tasawuf Urban

Apa Sih Ruginya Beriman kepada Allah?

08/04/2024
Tasawuf Urban

Di KJRI Hamburg Jerman, Guru Besar UIN KHAS Jember Jelaskan 3 Manfaat Dzikir dalam Islam

25/03/2024
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?