Mojokerto (Radar96.com) – Tim One Pesantren One Produk (OPOP) Jawa Timur, berkolaborasi dengan Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Bumdesa “Gajah Mada” Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto.
Kolaborasi OPOP dengan akademisi dan Bumdesa Kebontunggul yang sudah mengembangkan berbagai usaha, baik di sektor pertanian, peternakan dan wisata itu dilakukan melalui “Business Meeting” di kawasan wisata lembah mbencirang, Desa Kebon Tunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, yang dimotori PKKPBI ITS, Senin (9/2/2021).
Desa adalah ujung tombak pembangunan bangsa. Apabila pengelolaan Desa baik, maka baik pula suatu Bangsa dan Negara. Hal itu terungkap dalam pertemuan bisnis yang dihadiri Sekretaris Tim One Pesantren One Produk (OPOP) Jawa Timur, M. Ghofirin dan Kepala Desa Kebon Tunggul, Siandi.
Dalam kesempatan itu, Siandi menyatakan Bahwa pembangunan Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) harus terus ditingkatkan. “Alhamdulillah… Desa kebon Tunggul ini sudah punya destinasi wisata yang luar biasa, dan terus akan ditingkatkan”, katanya.
Siandi menyampaikan bahwa Bumdesa Gajah Mada Desa Kebontunggul sudah mengembangkan berbagai usaha, baik di sektor pertanian, peternakan dan wisata.
Dalam kesempatan itu, Sekjen OPOP Jatim M. Ghofirin menyambut gembira kegiatan ini. “Business Meeting ini sangat dibutuhkan dan pas banget dengan visi misi OPOP. Tujuan OPOP kan ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren, jadi sinegi Bundesa dan OPOP adalah sebuah keniscayaan” ucap Ghofirin yang juga dosen di Universitas NU Surabaya.
Acara yang baru pertama kali dihadiri Tim OPOP Jatim ini, diselenggarakan dengan tujuan membangun kolaborasi pentahelix, yaitu dari unsur Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media.
Arman Nasution dari unsur Akademisi dari ITS mengklaim upaya ini adalah hal nyata yang ingin dibangun untuk memajukan Bumdesa di Jawa Timur. “Melalui pertemuan ini, saya yakin Bumdesa akan semakin Jaya, ujung-ujungnya masyarakat sejahtera,” ucap Arman yang juga menjabat sebagai Ketua PKKPBI ITS.
Sebagaimana sering disampaikan oleh Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjalankan Program OPOP dengan Tiga Pilar, yaitu Santripreneur, Pesantrenpreneur, dan Sosiopreneur. (*/ghof)