Trenggalek (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan Kampung Tangguh Semeru (KTS) di Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Minggu (7/2/2021).
Saat tiba di Kantor Desa Karanganom Kecamatan Durenan, Kab. Trenggalek Gubernur Khofifah dan Forkopimda Jatim yang juga didampingi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, serta beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim itu langsung disambut Bupati Trenggalek bersama jajaran Forpimda Kabupaten Trenggalek, lalu menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan cuci tangan.
Acara dilanjutkan dengan peninjauan ruang observasi, lumbung pangan, dan dapur umum. Setelah berdirinya Kampung Tangguh Semeru, sejak pertama kali kasus Covid-19 ditemukan di daerah ini, hingga saat ini belum pernah ditemukan kasus baru di Desa Karanganom.
Khofifah mengatakan bahwa upaya mereplikasi Kampung Tangguh serta memberikan penguatan dari yang sudah ada menjadi penting. Khofifah juga mengajak masyarakat berpartisipasi aktif menjaga Kampung Tangguh.
Menurutnya, keberadaan Kampung Tangguh bisa memberikan penguatan terutama dalam pelaksanaan PPKM Mikro mulai 9 Februari mendatang. Apalagi, di Kabupaten Trenggalek ini rencananya diresmikan kampung tangguh baru di 20 desa.
Untuk itu, kehadiran Forkopimda Provinsi Jatim di Trenggalek menjadi bentuk sinergi dan kolaborasi vertikal yang terbangun sampai ke lini paling bawah seperti Babinsa, Babinkamtibmas sampai dengan Kepala Desa.
“Kami hadir lengkap disini, semoga sinergi dan kolaborasi yang terbangun bisa makin solid dan kuat,” katanya.
Menurutnya, seperti yang disampaikan WHO bahwa kesuksesan menekan laju penyebaran Covid-19 sebagian besar tergantung pada tingginya partisipasi masyarakat. “Vaksin, kemudian 3M dan 3T itu juga penting, namun partisipasi masyarakat menurut WHO itu menjadi kunci penentu. Kalau masyarakat berpartisipasi, saling mengingatkan pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, maka ini bisa menjadi penguatan yang lebih riil,” katanya.
Saat ini, peran informal leader dan religious leader di lini paling bawah menjadi penting. Bahwa spanduk-spanduk menjaga protokol kesehatan dari para tokoh tersebut sangat berpengaruh, terutama bagi masyarakat sampai lini paling bawah.
Tidak hanya itu, tingginya kasus di wilayah Mataraman akhir-akhir ini menjadi gambaran bahwa ada mobilitas atau pergerakan yang tinggi di tengah-tengah masyarakat.
“Inilah yang harus direm mobilitas masyarakat dengan cara kearifan lokal seperti menggunakan informal leader dan religius leader. Bahwa hari ini mengurangi mobilitas itu juga menjadi kunci,” terangnya.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto mengajak seluruh masyarakat Trenggalek untuk terus waspada akan penularan Covid-19 yang sampai saat ini masih terjadi, apalagi Trenggalek saat ini masih zona merah.
“Mari masyarakat terus memelihara dan meningkatkan kesadaran akan protokol kesehatan. Saya dukung dan terus mengimbau bila PPKM mikro sampai dengan RT RW dilakukan di Trenggalek, semua harus bersatu padu karena ancaman Covid-19 di depan kita,” terangnya.
Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta mengatakan bahwa akan mendukung sepenuhnya apa yang sudah dilakukan Bupati Trenggalek dan jajaran Forkopimda Trenggalek.
“Komunikasi Pak Bupati dengan Dandim dan Kapolres luar biasa. Kami jajaran Polda akan memberi dukungan, baik melalui Biddokes atau Samapta, agar PPKM mikro yang mulai 9 Februari mendatang bisa berjalan maksimal dan membawa hasil yang baik,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur dan rombongan meninjau KTS Desa Ngale di Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun yang telah memberlakukan Kampung Tangguh Semeru sejak Bulan Maret 2020. Di sepanjang jalan Desa Ngale terdapat papan imbauan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas).
Di KTS Desa Ngale, Gubernur Khofifah memberikan bantuan berupa alat-alat protokol kesehatan untuk Kampung Tangguh Desa Ngale, diantaranya 5 unit sprayer elektrik, 20 liter disinfektan, 2.000 masker kain, 25 buah pakaian hazmat, 5 box latex (pendek), 20 liter hand sanitizer, 5 buah faceshields, 5 buah goggle, 5 pasang sepatu boots. Selain itu juga 2 unit thermometer gun, 5 unit timba cuci tangan, 5 unit dudukan timba cuci tangan, 200 strip vitamin, 100 paket. (*/MY)