Tulungagung (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menggelontor bantuan pada warga terdampak gempa berkekuatan 6,1 SR di Kab. Malang, Kab. Lumajang dan Kab. Blitar (10/4/2021). Khusus untuk masjid dan mushola yang mengalami kerusakan ringan maupun berat akibat gempa, Gubenur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu bergegas mengirim bantuan berupa tikar, terpal, tenda dan sajadah.
Bantuan itu ditujukan bagi umat muslim agar nyaman dan khusuk saat menjalankan ibadah sholat tarawih di bulan suci Ramadhan, karena ada 77 Tempat Ibadah yang rusak terdampak gempa. “Hari ini kita kembali kirim tenda, terpal, tikar termasuk sajadah nya. Ini merupakan opsi untuk mereka menjalankan ibadah sholat tarawih,” kata Khofifah.
Setelah meresmikan gedung SMP Al Hikmah di Desa Bolorejo, Kec. Kauman Kalangbret, Kab. Tulungagung, Rabu (14/4/2021) sore, Gubernur Khofifah siap memaksimalkan penyaluran fasilitas tambahan bagi titik-titik tempat ibadah yang terdampak gempa terus, seperti saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kecamatan Kesamben Blitar, Gubernur Khofifah menurunkan bantuan sebanyak 50 lembar terpal.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Jatim, total ada sebanyak 77 tempat ibadah di Jawa Timur yang rusak terdampak gempa, baik yang mengalami rusak ringan, sedang hingga berat. Guna mengetahui memantau percepatan penanganan pasca gempa, Gubernur Khofifah terus menyisir daerah yang terdampak gempa di Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Blitar.
“Bagi saya seeing is believing. Maka kita turun melihat langsung memastikan bahwa percepatan penanganan pasca gempa terus dilakukan,” katanya. Menurut Khofifah, wilayah terdampak yang mengalami kerusakan cukup parah adalah di Kab. Malang dan Kab. Lumajang, sedangkan wilayah yang mengalami kerusakan lebih ringan terdapat di Kab. Blitar.
Terkait anggaran yang dipergunakan untuk membantu wilayah terdampak, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Pemprov Jatim memiliki Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang dikeluarkan ketika terjadi bencana alam. Untuk percepatan penanganan gempa ini, Pemprov Jatim mendapat stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Yang mengalami kerusakan berat, stimulannya Rp50 juta dan itu di luar dari ongkos tenaga kerjanya, kalau yang mengalami kerusakan sedang akan mendapat stimulan Rp24 juta, sedangkan yang ringan itu stimulannya Rp10 juta. Sedangkan untuk fasum, rekonstruksi bangunann akan disupport Kementerian PU-PR,” jelasnya.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan soal pentingnya percepatan validasi data bagi warga terdampak gempa. Ia mengimbau setiap RT maupun RW agar mendata masing-masing warga yang terdampak gempa. “Menempelkan pengumuman di tiap-tiap RT/RW agar warga mengetahui bahwa rumahnya yang terdampak sudah tercatat. Apakah mengalami kerusakan ringan, sedang atau berat,” tandasnya.
Sementara itu, peresmian gedung SMP Al Hikmah di Desa Bolorejo, Kec. Kauman Kalangbret, Kab. Tulungagung itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Khofifah. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah didampingi Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Pengasuh Yayasan Al Hikmah, Hadi Mahfud serta jajaran Forkopimda.
Setelah rampung meresmikan SMP Al Hikmah di Desa Bolorejo, Gubernur Khofifah dan rombongan berbuka puasa bersama di Pendopo Tulungagung. Selain itu, Gubernur dan rombongan juga menyempatkan salat tarawih berjamaan di Pendopo Kabupaten Tulungagung, lalu meresmikan gedung serbaguna, ruang kelas baru dan juga ruang asrama dan perpustakaan di Pondok Pesantren Panggung Tulungagung. (*/hmn)