Hafidz asal Jatim terpilih jadi Imam Masjid Besar di UEA, Gubernur Khofifah ucapkan selamat

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat menerima hafidz asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Rahmat Alfian Hidayat (kiri), yang lolos dalam seleksi menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA). (*/hmn)
Bagikan yuk..!

Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut bangga, bersyukur, dan mengucapkan selamat atas lolosnya hafidz asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Rahmat Alfian Hidayat, dalam seleksi menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA).

Ucapan selamat diungkapkan Mantan Menteri Sosial ini di akun Instagram pribadi miliknya @khofifah.ip. “Turut senang bersyukur sekaligus bangga, Rahmat Alfian Hidayat hafidz asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ini lolos seleksi menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA),” tulis Khofifah dalam akunnya, Selasa (4/5).

Khofifah ingin keberadaan sosok Alfian dapat secara proaktif mengampanyekan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin dengan menebar dakwah, literasi, narasi, dan perbuatan yang sejuk, harmonis, damai, toleran dan penuh kasih sayang.

Tidak ketinggalan, Khofifah berharap Alfian bisa kerasan di negeri orang dan dapat menjalankan tugas dengan baik di UEA. “Buat Alfian, selamat dan sukses. Semoga betah disana dan bisa menjalankan tugas dengan baik serta mengharumkan nama hafidz-hafidzoh asal Indonesia. Aamiin,” tambah Khofifah.

Rahmat Alfian Hidayat merupakan satu dari 27 hafidz asal Indonesia yang dipilih menjadi imam masjid di negara kaya minyak tersebut. Penghafal Al Qur’an jebolan Ma’had Umar Bin Khattab Surabaya dan Pondok Pesantren Ibnu Ali Sidoarjo ini akan berangkat ke UEA pada Juni 2021.

Iklan
Hafidz asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Rahmat Alfian Hidayat (kiri), yang lolos dalam seleksi menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA). (*/hmn)

“InsyaAllah Pemprov Jatim akan turut serta memfasilitasi keberangkatannya. Saya titip, sampaikan kepada masyarakat disana bahwa rakyat Indonesia meski berbeda suku, agama, ras, dan budaya namun dapat hidup berdampingan dengan damai,” ujarnya. (*/hmn)

Iklan

BeritaTerkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *