Malang (Radar96.com) – Sebanyak 100 lebih pesantren mengikuti pelatihan yang diadakan Dinas Kominfo Jatim bersama OPOP (One Pesantren One Product) Jatim tentang Pembuatan Konten Promosi Secara Digital.
Acara yang dibuka oleh Kepala Dinas Kominfo Jatim, Benny Sampirwanto, didampingi Kepala Bidang Komunikasi Publik, Edi Supaji, itu, digelar di Aula Ponpes An Nur 2 Kabupaten Malang, Kamis (24/6/2021).
Dalam acara yang dihadiri Sekretaris OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin, bersama Pengasuh Ponpes An Nur 2, KH Khoiruddin itu, Benny menjelaskan, pelatihan pembuatan konten promosi secara digital itu menghadirkan para pakar di bidangnya.
“Mulai materi Strategi Promosi dan Pemasaran Digital oleh Radityo Suryo, Memasarkan Produk Melalui OPOP Mart oleh Surya Agung, dan Pembuatan Foto dan Desain Promosi Digital oleh Raditya Saksono,” katanya.
Ia menjelaskan, pesantren bukan hanya mencetak ulama tapi juga memiliki potensi ekonomi yang bisa dikembangkan.
“Mereka (pesantren) punya kemampuan yang besar. Oleh karena itu, kita beri pelatihan digital dalam proses manajemen produk digital, sehingga lebih menarik untuk dilihat publik dan dipasarkan,” jelasnya.
Benny mengungkapkan, di Jatim ada lebih dari 6 ribu pesantren. Namun yang tergabung di OPOP diseleksi. “Bagi yang memiliki produk layak jual dan potensial baru bisa dikembangkan agar bisa lebih layak di-marketplace-kan (jual secara online),” katanya.
Sementara itu, Sekretaris OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin menambahkan, Bimtek konten promosi produk OPOP secara digital ini mengajarkan bagaimana produk yang sudah diproduksi bisa dipromosikan melalui media sosial dan marketplace.
“Kebetulan Gubernur Jatim Khofifah sudah meluncurkan aplikasi OPOP Mart pada bulan Desember 2020 yang bisa didownload di playstore. OPOP Mart ini dibuat untuk menjual produk pesantren yang tergabung di OPOP untuk pemasaran secara online,” ujarnya.
Dalam materi pelatihan, kata dia, diajarkan banyak hal. “Bagaimana memotret produk dengan baik, bagaimana mengupload produk, bagaimana membuka toko online dan merawatnya,” tuturnya.
Ia menambahkan pelatihan akan dilakukan di lima Bakorwil di Jatim. Untuk awal baru dilakukan di wilayah Bakorwil Malang. “Kami dari OPOP Jatim sengaja usulkan pada Dinas Kominfo Jatim agar pelatihan tidak tempatkan di hotel atau kantor Bakorwil. Kami usulkan lokasi Bimtek di Ponpes. Kita ingin aksi nyata bela dan beli Produk Pesantren,” katanya.
(*/pna)