Surabaya (Radar96.com) – Imam Masjid Nasional Al Akbar Surabaya,
Ustadz KH A Muzakky Alhafidz, mengungkap kendahsyatan dzikir “Allah” dan “Alhamdulillah” bagi pasien Covid-19 dan sakit lainnya agar lekas disembuhkan Allah SWT.
“Dzikir kita itu ibarat minum obat, obat yang ada dosisnya, makanya kalau kita sekarang sakit, maka ucapkan doa sesuai kemampuan, karena tawaran doa dzikir dari Rasulullak itu banyak,” katanya dalam acara Indonesia Berdo’a Masa PPKM Darurat di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Senin 12 Juli 2021.
Ia mencontohkan siapapun yang diharuskan memakain ventilator oksigen, tentu nafas tersengal-sengal, maka kalau disuruh membaca “Bismillahilladzi La Yadzurru ma’asmihi Syaiun fil Ardli wala fis Sama….” ya tidak akan mampu, maka cukuplah baginya membaca kalimat “Allah, Allah, Allah…”
“Seiring nafas keluar-masuk mulut-hidung, maka di saat Anda membaca kalimat Allah…Allah itu, rasakan kekuatan itu ada, buktikan… Kalau mampu dengan dzikir Astagfirullah, Subhanallah, ya silakan, tapi kalimat pendek yang bisa memberi kekuatan itu : Allah, Allah…,” katanya.
Ia menyarankan pasien yang kini sudah memakai oksigen untuk mencoba mempraktekkan dzikir “Allah” itu. “Yakinlah kekuatan itu pasti ada, karena Allah menjanjikan itu semua dan Allah tak mungkin ingkar dengan janji-Nya,” katanya.
Selain itu, ada satu tips juga dari Rasulullah yang ringan untuk diamalkan, tapi efeknya luar biasa dalam kehidupan. “Apa itu? Ketika ada yang bertanya tentang keadaan kita, maka jawablah dengan dzikir Alhamdulillah sebanyak tiga kali,” katanya.
Ia mencontohkan siapapun yang sekarang sakit, maka biasanya ada kawan atau keluarga yang bertanya kondisi sakit yang diderita, seperti “Bagaimana kesehatan Anda hari ini ? Maka jangan dijawab dengan kalimat lain, kecuali jawaban ‘Alhamdulillah”.
“Maka, saat itu Allah akan mengampuni dosa kita dan menurunkan obat buat kita. Kebanyakan kita, justru melakukan keluh kesah, ya… aku semakin parah, nafasku semakin tersengal, maka jawaban kita itu akan menjadi doa kita yang justru berdampak buruk pada kita,” katanya.
Kiai Ahmad Muzakky Al Hafidz menunjukkan Al Qur’an Surat Yunus ayat 57. Dalam ayat tersebut, Allah menyatakan bahwa ada empat fadhilah diturunkannya Al Qur’an kepada umat manusia.
“Al Qur’an itu sebagai mauidhoh atau solusi, sebagai obat penyakit hati, sebagai petunjuk atau sistem kontrol dan proteksi, dan terakhir adalah sebagai rahmat atau bentuk kasih sayang Allah,” katanya.
Khusus fadhilah sebagai obat, ia menjelaskan “Kenapa yang disebut hanyalah penyembuh bagi penyakit yang di dalam dada? Penyakit yang fisik tidak? Karena sejatinya sumber dari segala penyakit datangnya adalah dari penyakit hati, seperti takabbur dan iri hati atau hasad”. (*)