Surabaya (Radar96.com) – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia ditandai dengan suasana semarak di sekitar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Selasa (17/8) siang, yakni 76 payung berwarna merah dan putih yang menghiasi sejumlah gerobak milik para pedagang kali lima (PKL) di sepanjang jalan yang tak jauh dari Kantor Pengurus Wilayah Nahdlaltul Ulama (PWNU) Jawa Timur itu.
Puluhan payung merah putih berdiameter sekitar 2 meter ini merupakan bantuan dari NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Jawa Timur untuk para PKL jalanan Surabaya dengan bergambar logo NU Care-Lazisnu Jawa Timur dan memuat logo resmi peringatan HUT ke-76 RI dengan slogan “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”.
Sekretaris NU Care-Lazisnu Jawa Timur Mochammad Rofi’I Boenawi menjelaskan pihaknya melihat selama ini payung menjadi kebutuhan penting bagi para PKL jalanan. Dengan adanya payung ini, mereka bisa berjualan dengan segala suasana tanpa khawatir kepanasan atau kehujanan.
“Kami melihat sebagian PKL di sekitar Masjid Al-Akbar payungnya sudah lusuh dan rusak. Bahkan, sebagian lagi tidak punya payung. Kebetulan karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan ke-76, maka kami bagikan 76 payung merah putih untuk para PKL jalanan,” katanya.
Rofi’i menambahkan, NU Care-Lazisnu Jawa Timur juga akan membagikan payung-payung tersebut ke para PKL di beberapa tempat lain di Surabaya. Baginya, di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) seperti ini para PKL menjadi salah satu pihak yang sangat terdampak dan sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
“Jangankan untuk membeli payung, kadang sebagian dari para pedagang kecil ini ada yang kesulitan untuk berjualan lagi, karena kehabisan modal. Jadi kita harus terus saling peduli pada sesama, termasuk para pedagang kecil,” jelas Rofi’i.
Selain itu, Rofi’i menjelaskan, selama dua bulan terakhir NU Care-Lazisnu Jawa Timur bersama Satgas Covid-19 PWNU Jawa Timur juga telah menyalurkan berbagai program bantuan untuk masyarakat di masa PPKM. Antara lain melalui bantuan oksimeter dan paket nutrisi gratis untuk warga isolasi mandiri, bantuan biaya pendidikan untuk anak yatim korban Covid-19 serta layanan ambulan dan relawan pemulasaraan jenazah Covid-19.
“Saya sangat bersyukur atas bantuan payung ini, saya tak khawatir lagi kalau kepanasan atau kehujanan saat berjualan. Semoga payung ini bisa menjadi sarana yang awet untuk terus berjualan dan rezeki bisa semakin lancar,” kata Kusnari, penjual sempol dan pentol di sisi utara Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya itu. (*/lazisnu)