Surabaya (Radar96.com) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melakukan pendekatan personal dan persuasif terhadap tokoh lintas agama dalam meningkatkan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Langkah Mahfud tersebut, diapresiasi banyak pihak. Pengasuh Pondok Pesantren AL-Amin Kota Kediri, KH. M. Anwar Iskandar menegaskan bahwa upaya yang dilakukan Mahfud MD sangat efektif dan perlu ditiru pemerintah kabupaten/kota.
“Saya apresiasi Menko Polhukam yang telah memprakarsai pertemuan malam ini untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19. Apa yang diprakarsai pak Mahfud ini sangat bagus, agar terjadi sinergi antara pemerintah dengan pimpinan agama serta masyarakat,” ujar KH. M. Anwar Iskandar dalam Silaturahmi Virtual Menko Polhukam, Menteri Agama dan Kepala BNPB dengan Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan pimpinan lintas agama se-Provinsi Jawa Timur, Selasa (31/8) malam.
Dalam pertemuan yang dihadiri Gubernur, Wakil Gubernur dan Forum Pimpinan Daerah ini, KH. Anwar Iskandar menjelaskan, pendekatan personal seperti yang biasa dilakukan Menko Polhukam Mahfud MD ini, dinilai sangat baik dilakukan dalam rangka menyadarkan mereka yang abai terhadap protokol kesehatan, khususnya tokoh agama yang belum percaya terhadap bahaya Covid-19 serta tidak mau divaksin.
“Jadi jangan hanya berhenti di pak Mahfud, tapi sinergi ini bisa sampai hingga ke bawah. Apa yang dilakukan pak Mahfud ini juga bisa dilakukan pemerintah kabupaten/kota, agar timbul sinergi antara pemerintah dan tokoh masyarakat untuk mempererat rasa kebersamaan dan gotong royong,” tambahnya.
Hal serupa juga ditegaskan Ketua Forum Kerukunan umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Timur, KH. Ahmad Hamid Syarif. Menurut dia, apa yang dilakukan Menko Polhukam Mahfud MD memiliki dampak yang baik terhadap penyadaran akan bahaya Covid-19.
Ahmad Hamid Syarif juga mengapresiasi kerja keras pemerintah yang telah berhasil menurunkan angka penyebaran Covid secara signifikan.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur KH. M. Saad Ibrahim, dalam kesempatan ini juga menilai langkah-langkah yang dilakukan Mahfud MD sangat tepat.
“Saya mengucapkan apresiasi kepada pak Mahfud selaku Menko Polhukam yang telah mengajak bicara kami terkait dengan penanganan Covid-19,” papar Saad Ibrahim.
Menurutnya, sejak awal Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan, termasuk pelaksanaan ibadah dan telah membentuk pusat komando penanganan Covid-19 dalam rangka membantu pemerintah.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar meminta Menko Polhukam Mahfud MD terus melakukan pendekatan personal ke beberapa tokoh agama yang belum percaya terhadap bahaya Covid-19.
Diakuinya, hingga saat ini di Jawa Timur masih ada sebagian tokoh agama yang belum sadar akan bahaya covid, menolak melaksanakan protokol kesehatan serta menolak vaksin. Marzuki Mustamar juga mengajak tokoh lintas agama Jawa Timur memerangi hoaks terkait Covid-19 yang sering bertebaran di media sosial.
Dalam dialog virtual yang dipandu Staf Khusus Menko Polhukam bidang Sosial Budaya, Imam Marsudi, itu, secara bergantian para pimpinan pondok pesantren dan tokoh lintas agama memberikan berbagai masukan dan saran kepada Menko Polhukam Mahfud MD terkait langkah strategis pemerintah ke depan dalam menanggulangi wabah Covid-19.
Hadir dalam pertemuan ini, Wakil Menteri Agama, Mepala BNPB, Gubernur Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jawa Timur, DPRD Jawa Timur, Ketua FKUB, Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan pimpinan lintas agama se-Provinsi Jawa Timur.
Dalam acara yang juga dihadiri Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi, Kepala BNPB Letjen (TNI) Ganip Warsito, Sesmenko Polhukam Letjen (TNI) Tri Suwandono, dan para pejabat Eselon I Kemenko Polhukam itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaporkan penanganan Covid-19 yang masih memerlukan keseriusan dan dukungan para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan ormas-ormas keagamaan.
Langkah Pemprov Jatim diapresiasi Mahfud MD mengapresiasi karena penanganan Covid-19 di Jatim berjalan cukup baik dan terus melandai.
“Meski angka absolut positivity rate dan angka mortality rate agak tinggi tapi angka relatifnya masih cukup baik jika diletakkan dalam bingkai national rate karena penduduk Jawa Timur sangat besar, lebih dari 37 juta jiwa,” kata Mahfud MD memberi apreasiasi terhadap penanganan Covid-19 di Jawa Timur. (*)