By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Hari Santri 2021, Pencipta “Syubbanul Wathan” dan “Sholawat Badar” terima “Jer Basuki Mawa Beya Emas” dari Pemprov Jatim
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Kultural > Hari Santri 2021, Pencipta “Syubbanul Wathan” dan “Sholawat Badar” terima “Jer Basuki Mawa Beya Emas” dari Pemprov Jatim
Kultural

Hari Santri 2021, Pencipta “Syubbanul Wathan” dan “Sholawat Badar” terima “Jer Basuki Mawa Beya Emas” dari Pemprov Jatim

23/10/2021
Pemprov Jawa Timur memberikan penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas kepada pencipta lagu "Syubbanul Wathan" KH Abdul Wahab Chasbullah dan "Sholawat Badar" dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 di Gedung Negara Grahadi, Jum’at (22/10/2021).
SHARE

Surabaya (Radar96.com) – Pemprov Jawa Timur memberikan penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas kepada pencipta lagu “Syubbanul Wathan” KH Abdul Wahab Chasbullah dan “Sholawat Badar” dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 di Gedung Negara Grahadi, Jum’at (22/10/2021).

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada putrinya, Hj Nyai Machfudhoh Aly Ubaid, seusai upacara peringatan Hari Santri. Penghargaan yang sama juga diberikan kepada pencipta Shalawat Badar KH Ali Manshur Shiddiq yang diwakili keluarganya KH Syaiful Islam. 

Lagu “Syubbanul Wathan” karya KH Abdul Wahab Chasbullah diciptakan tahun 1916. Pemerintah sendiri berencana memasukkan lagu tersebut sebagai lagu perjuangan nasional dengan menggubah syairnya ke dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu.

Iklan.

Sementara, Shalawat Badar diciptakan oleh KH. Ali Manshur Shiddiq pada tahun 1962 pasca dekrit 1959 dan menjelang meletusnya Gestapu di tahun 1965. Sholawat badar digunakan oleh Kader NU untuk menyemangati diri dan sebagai simbol pembeda lagu Genjer-Genjer kala itu.

“Penghargaan ini mungkin terasa kecil artinya jika dibandingkan dengan sumbangsih keduanya terhadap Indonesia. Namun, penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan, sekaligus penanda bahwa negara atau generasi penerus bangsa ini tidak pernah lupa akan jasa-jasa para pendahulunya,” ungkap Khofifah usai peringatan HSN 2021 di Kota Surabaya.

Iklan.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meminta para santri mendefinisikan ulang makna jihad dengan konteks kekinian. Bila dulu para santri berjihad melawan penjajahan Belanda dan berupaya mempertahankan kemerdekaan, maka saat ini jihad yang dimaksud tidak lain adalah jihad melawan kemiskinan, memerangi kebodohan, dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.

Maka dari itu, Khofifah meminta para santri terus meng-upgrade skill digital, menempa kreativitas, inovatif, dan adaptif dalam menghadapi perubahan zaman. Santri juga harus menguasai berbagai keterampilan seperti, bidang teknologi, information technology (IT), bidang komunikasi dengan menguasai bahasa asing, manajemen waktu, disiplin, sinergitas dan kolaborasi.

Menurut Khofifah, saat ini perkembangan teknologi begitu pesat. Penemuan teknologi-teknologi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya pun bermunculan dari waktu ke waktu. Era serba teknologi ini, kata Khofifah, kemudian turut mengubah pola interaksi dan pola bekerja manusia. Kondisi disrupsi ini diperkirakan memunculkan lapangan-lapangan pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya.

“Santri harus adaptif agar tidak tergerus kemajuan zaman. Ini penting untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya sekedar unggul, kompetitif, dan berdaya saing, namun juga menjunjung tinggi nilai serta karakter kebangsaan,” imbuhnya.

“Saya optimistis santri-santri asal Jawa Timur dapat menempati posisi-posisi strategis di berbagai level dan bidang kehidupan bangsa, memberi kontribusi besar bagi kemajuan Indonesia di masa mendatang,” tambah Khofifah.

Dorong Santri Masuk Industri Halal

Dalam peringatan HSN 2021, Khofifah juga menyinggung soal besarnya potensi industri halal dunia dan mendorong santri untuk menjadi pioneer dalam mewarnai pertumbuhan ekonomi Indonesia dan dunia. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar dunia.

Menurut Khofifah, jika potensi tersebut dikolaborasikan dengan kekuatan digital, maka potensi keuntungannya akan berkali lipat.

“Potensi yang dimiliki Indonesia sudah sepatutnya dapat menjadi kekuatan santri, pesantren dan alumni pesantren serta kekuatan pelaku ekonomi lainnya. Mari kita kerja keras, kolaboratif dan terukur agar Indonesia bukan lagi negara pengimpor halal food terbesar di dunia, tapi berubah menjadi negara pengekspor produk halal food,” katanya.

Khofifah menyebut, potensi pasar produk halal dalam negeri sangat besar. Apalagi kini industri berbasis syariah semakin berkembang pesat di tengah besarnya jumlah populasi penduduk muslim Tanah Air serta kemudahan berusaha.

Indonesia sendiri, kata dia, belum optimal menyandang status sebagai produsen halal food dan diposisikan sebagai pasar potensial. Justru negara seperti Brazil dan Australia menjadi produsen makanan halal atau halal food terbesar di dunia adalah Brazil, disusul Australia.

“Idealnya, fenomena ini bisa dibalik karena potensi Indonesia sangat luar biasa. Saya berharap para santri bisa masuk dan mewarnai perkembangan industri halal di Indonesia,” pungkasnya. (*/hmn)

Iklan.

You Might Also Like

Alumni Pesantren Nurul Jadid se-Jatim kembangkan kurikulum wirausaha di pesantren
Sambut 10 Akhir Ramadhan, Al Qur’an 100 tahun dipamerkan di Pintu 23 Masjid Al-Akbar Surabaya
Barikade Gus Dur: Aksi Demo Boleh, Tapi Jangan Pecah Belah Jawa Timur
Malam Nisfu Sya’ban
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Unusa Raih Akreditasi Unggul
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Hari Santri, RMI NU luncurkan Gerakan Pesantren Asuh bagi Anak Yatim
Next Article Seribu lebih warga NU Mulyorejo Surabaya ikuti Upacara Bendera Hari Santri 2021

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Kerja Sama LPDP dan PTNU, Tonggak Penting Peningkatan SDM Bangsa
Nahdliyyin
STAI Masjid Al-Akbar Surabaya Minta 82 Lulusan Perkuat Reputasi Akademik
Sospol
150-an Jamaah Masjid Al-Akbar Ikuti Donor Darah DMI Jatim
Sospol
Unusa Resmikan TAX Center, Dorong Ekonomi Kreatif Berdampak Global
Ekraf

You Might also Like

Kultural

Hak Cipta “Shalawat Badar” dan “Syubbanul Wathon” resmi tercatat Kemenkum-HAM

28/12/2021
Kultural

Wali Kota Surabaya Rancang “Kawasan Langgar Gipo” di Ampel

18/03/2024
Kultural

Bid’ah, Sesat, Surga, dan Neraka

11/10/2023
Kultural

Haul Pencipta Shalawat Badar KH Ali Manshur digelar di Tuban dan Banyuwangi

23/08/2022
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?