Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) proaktif dalam melakukan antisipasi terhadap potensi bencana di musim hujan akibat La Nina dan Hidrometeorologi (cuaca eksrem).
“Jangan sampai terlambat antisipasi. Fenomena La Nina diikuti Hidrometeorologi yang berakibat timbulnya bencana banjir bandang, puting beliung, longsor dan banjir harus benar-benar diantisipasi dengan mitigasi yang komprehensif serta kordinasi yang efektif,” ungkap Khofifah saat memimpin Apel di Kantor BPBD Prov. Jatim, Sidoarjo, (3/1).
Didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Plh. Sekda Prov Jatim dan seluruh jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah menjelaskan hingga bulan April masih berpotensi turun curah hujan yang sangat tinggi, sehingga perlu waspada dan siap-siaga.
Dicontohkannya, banjir lahar dingin dari Gunung Semeru yang kembali terjadi menjadi bukti bahwa perubahan iklim dan kebencanaan berlangsung secara dinamis, karenanya mitigasi bencana, kewaspadaan menjadi sesuatu yang harus terus dikoordinasikan kepada semua pihak agar mengantisipasi terjadinya dampak bencana yang tidak diharapkan.
Pada awal tahun 2022, Khofifah juga meminta kepada jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jatim untuk terus bergerak merespon secara cepat apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat, baik jajaran di bidang perdagangan, kesehatan, pendidikan hingga semua sektor untuk bergerak mengantisipasi segala hal yang dibutuhkan masyarakat. “Intinya adalah mitigasi, koordinasi dan solusi efektif dari semua pihak,” imbuhnya.
Khusus untuk bidang pendidikan, Khofifah secara khusus meminta agar dilakukan excercise lebih detail terhadap kesiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dengan capaian vaksinasi yang sudah di atas 60 persen bagi lansia dan 70 persen bagi umum.
“Allhamdulillah capaian vaksinasi lansia diatas 60 persen telah dicapai 29 kabupaten/ kota. Sementara vaksinasi diatas 70 persen telah dicapai 30 kabupaten/ kota. Sementara vaksinasi anak umur 6-11 tahun di atas 60 persen telah dicapai 5 kabupaten/ kota. Maka, segera berkoordinasi dengan gugus covid-19 di semua kabupaten/kota terkait dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera dilakukan disertai Protkes ketat,” tegasnya.
Khofifah mengungkapkan bahwa Jatim bisa segera bersiap untuk melaksanakan PTM penuh sesuai capaian vaksinasi di unit pendidikan. “Tolong segera di-excercise, untuk menentukan prosentase berapa persen siswa bisa masuk dalam satu rombongan belajar, berapa jam pelajaran per hari dan berapa kali dalam satu minggu. Semua harus di detailkan,” imbuhnya. (*/hmn)