Mojokerto (Radar96.com) – LAZISNU Kabupaten Mojokerto melakukan gerakan sosial dengan membangun fasilitas umum (Fasum) untuk warga terdampak Musibah Semeru di Taman Ayu, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
“Dampak Musibah Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 telah meluluhlantakkan rumah warga dan fasilitas umum lainnya. MCK (Kamar Mandi dan Tempat Wudlu) merupakan kebutuhan mendasar,” kata Ketua LAZISNU PCNU Kabupaten Mojokerto, H. Rofi’udin.
Acara pelepasan keberangkatan para relawan dari LAZISNU, Lembaga Penanggulangan Bencana Indonesia (LPBI) PCNU Kabupaten Mojokerto dan Tim Bagana GP Ansor Kabupaten Mojokerto dari Wisma PCNU Kabupaten Mojokerto pada Senin (03/01) sore itu dihadiri Wakil Sekretaris PCNU Kab. Mojokerto Zamroni.
“Untuk program respons bencana, PCNU Kab. Mojokerto memang selalu membangun sinergitas semua stakeholder guna turut aktif bergerak, baik lembaga maupun banom,” ujar Zamroni.
Sementara itu, H. Rofi’udin menjelaskan LAZISNU Kab. Mojokerto memberangkatkan 2 tim untuk membangun 2 fasilitas umum di lokasi terdampak. Dari LPBI dan Bagana, masing-masing tim terdiri atas 4 personil anggota.
Para relawan berencana akan tinggal di lokasi selama proses pembangunan. “Misi kali ini pembuatan fasilitas umum, berupa kamar mandi/tempat wudlu di TPQ atau tempat ibadah. Saya berharap semoga para relawan selalu semangat membawa misi sampai tuntas,” harapnya.
Sebelumnya (25/12/2021), PCNU Ngawi telah menyerahkan bantuan donasi senilai Rp244.432.500 kepada warga terdampak Musibah Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.
PCNU Ngawi dan Tim Peduli Semeru PCNU Ngawi menyerahkan bantuan donasi melalui PCNU Kab Lumajang yang ditujukan kepada warga terdampak Musibah Semeru Kab Lumajang.
“Kami ucapkan terima kasih kepada warga Nahdiyin Ngawi yang ikut serta berdonasi,” kata Ketua PCNU Ngawi, KH Ahmad Ulinnuha Rozy.
Donasi untuk korban Musibah Semeru juga dihimpun PCNU Gresik senilai Rp674.229.500 (Website PCNU Gresik). (*)
Sumber: https://mojokerto.ekspos.co.id/peduli-korban-semeru-lazisnu-kab-mojokerto-bangun-fasum-di-lokasi-terdampak