Lumajang (Radar96.com) – Tidak tinggal diam atas penderitaan para korban letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan (PW LP) Maarif NU Jawa Timur turut meringankan penderitaan mereka dengan memberikan bantuan dana pendidikan. Jumlahhya mencapai Rp 200 juta.
“Nanti akan ada tambahan lagi sebesar Rp116 juta, jadi totalnya Rp316 juta,” kata H Noor Shodiq Askandar (Gus Shodiq), Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur di Gedung NU Lumajang, Sabtu (8/1) siang.
Rombongan PW LP Maarif NU Jawa Timur datang dipimpin oleh Ketua Gus Shodiq, didampingi Wakil Ketua Ahmad Syaerofi, Sekretaris Sunan Fanani dan Bendahara H Abdul Mujib. Mereka datang bersamaan dengan rombongan Unisma Malang yang dipimpin langsung oleh Rektor Unisma Prof Dr Maskuri, MSi, didampingi Wakil Rektor 1 dan Wakil Rektor 2, serta beberapa anggota rombongan yang lain. Juga diiringi oleh tim dari Rumah Sedekah NU Malang.
Bantuan dari PW LP Maarif NU dan Rumah Sedekah diterima langsung oleh Ketua PC LP Maarif NU Lumajang, Mokh Yamin. Sedangkan bantuan dari Unisma diterima oleh Ketua PCNU Lumajang H Jamaludin.
Berbeda dengan bantuan LP Maarif yang disampaikan melalui transfer bank, bantuan dari Unisma sebesar Rp25 juta diberikan secara kontan.
“Ini uangnya kami berikan secara cash, kontan,” kata Rektor Unisma yang disambut senyuman mereka yang hadir dalam ruangan itu.
Tidak hanya itu, Rektor Unisma yang juga Ketua Forum Rektor, saat ini juga sedang menggalang bantuan dari para rektor kampus-kampus se-Indonesia yang menjadi anggota organisasi tersebut.
Dalam waktu dekat semua akan diserahkan kepada para korban di Lumajang. “Saat ini jumlahnya sudah ratusan juta rupiah,” tuturnya.
Baik LP Maarif maupun Unisma terus membesarkan hati mereka yang sedang mengalami musibah tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, setelah memberikan bantuan secara formalitas di Kantor PCNU, mereka mengunjungi sekolah Islam yang sekarang kosong akibat terdampak bencana dan juga berdialog dengan kepala sekolah tersebut serta mengunjungi beberapa rumah penduduk yang terkena bencana.
“Tidak berhenti di sini, kami akan terus mencari jalan untuk meringankan penderitaan para korban tersebut,” kata Maskuri. (Sh)