Surabaya, Radar96.com – Tidak hanya sebagai sarana ibadah, Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) juga mengoptimalkan fungsi edukasi anak-anak muda. Selain itu, MAS juga bertekad menjadi masjid ramah lingkungan atau Masjid Hijau (Green Mosque).
Walhasil, anak-anak muda bisa lebih bersemangat dalam meningkatkan kesalehan spiritual dengan menjadikan MAS sebagai “Masjid Ramah Gen-ZI (Generasi Z Islami)”. Ada spot foto dan wifi, ada taman untuk kreasi dan diskusi.
Tahun 2023, ada inovasi terbaru Masjid Al Akbar untuk melayani jamaah GenZI dalam kegiatan qiyamul lail yang dibantu 99 relawan GenZi. Relawan milenial itu bertugas menjadi among tamu dan guide, jadi dari GenZI untuk GenZI.
Ikhtiar menjadikan MAS sebagai “Masjid Ramah Gen-Z Islami” itu pun terlihat dari sarana dan layanan dakwah, seperti Studio Dakwah Digital (Radio-TV-Podcast), Diorama Tafsir Digital, Wisata Menara 99 Meter yang bisa dikunjungi secara virtual, Gen-Z Bersholawat, Entrepreneur Club, dan Majelis Subuh Gen-ZI.
Lain halnya untuk menyiapkan MAS menjadi “Green Mosque” (Masjid Hijau), Badan Pengelola dan Pelaksana (BPP) MAS telah mengembangkan Green House, Urban Farming, dan Edupark (2022) bagi generasi muda untuk lebih mengenal lingkungan.
“Green House” merupakan tempat budidaya beberapa varian buah melon. Ada juga Urban Farming di area masjid yang memiliki berbagai tanaman pertanian seperti cabai, tomat, dan sebagainya. Semuanya ditanam dengan menggunakan teknologi modern.
Selain itu juga ada Edu Park (Taman Edukasi) yang merupakan taman pendidikan untuk mengenalkan segala jenis tanaman atau bibit tanaman. Ada sembilan konten destinasi studi lingkungan (Melati Corner, Paprika Corner, Toga Corner, dan sebagainya).
Sejumlah tanaman obat keluarga (toga) ada di Edu Park, antara lain, kumis kucing, jahe, temu ireng, jinten, kayu mint, kayu putih, pecut kuda, rosella, binahong, sambung nyowo, ginseng, serei, dan jarak tintir.
“Kami sudah setahunan membangun Green House dan selama ini sukses saat panen. Tahun ini (2023) pun kami melakukan sterilisasi agar tanaman lebih subur dan panen lebih sukses,” kata Kepala Seksi Kebersihan dan Pertamanan MAS, Ir H Safrul Nahar (20/9/2023).
Selain Green House, Urban Farming, dan Edupark dengan konsep tanam konvensional dan hidroponik, MAS sebagai “Green Mosque” juga sudah lama memiliki “Green Toilet”. Green Toilet zona 1 diresmikan oleh Gubernur Khofifah pada 2020, lalu tahun 2021 menjadi lengkap dengan zona 1, 2, 3 dan 4.
Konsep Green Toilet itu, air wudhu dari jamaah tidak akan dibuang percuma, tapi diarahkan ke pembuangan/IPAL yang diolah, lalu air dari hasil olahan IPAL di utara dan selatan masjid itu dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman dan kolam ikan, sehingga limbah toilet tersebut pun bermanfaat dan toilet tidak berbau serta masjid menjadi semakin bersih.
Empat zona Green Toilet MAS itu memiliki 539 kran wudhu, 35 ruang kamar mandi, 41 unit WC, 43 unit Urinoir, 21 unit Wastafel dengan sistem pro environment. Yang menarik, Green Toilet juga memiliki spot foto untuk selfie. Juga ada sistem pencahayaan menggunakan sistem pencahayaan alam dan LED (Light Emitting Diode).
Agaknya, ikhtiar “masjid hijau” itu pun menarik Generasi Digital. Buktinya, Green House, Urban Farming, dan Edupark di MAS sering menjadi tempat studi banding.
Misalnya, siswa-siswi SMPIT Al-Ibrah Manyar, Gresik, yang “belajar” tentang bercocok tanam dengan teknik konvensional dan hidroponik serta lingkungan hijau di “Green House” dan Urban Farming MAS (12/8/2023).
Atau, siswa SBLH (Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup) SMKN 1 Surabaya juga “belajar” di “Green House” MAS (3/7/2023). Juga, mahasiswa UPN Surabaya yang mengunjungi “Green House” MAS (Februari 2023).
Terbaru menjelang HUT ke-23 MAS (10/11/2023), BPP MAS juga melengkapi ikhtiar “Green Mosque” dengan menyiapkan energi surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang pekerjaan solar panel-nya sudah diserahkan rekanan ke BPP MAS (27/9/2023).
“Alhamdulillah, kegiatan pembangunan panel surya di masjid Al Akbar selesai. Mudah-mudahan hasil ini maksimal yang bisa memberikan multifungsi, selain hemat energi dan ramah lingkungan,” kata Ketua BPP MAS DR KH Ahmad Sudjak MAg saat penyerahan pekerjaan solar panel itu.
Menurut dia, penghematan yang didapat akan mengurangi kebutuhan biaya listrik yang biasanya mencapai Rp80 juta – Rp90 juta. PLTS yang terpasang di MAS itu berjumlah 24 pcs dengan total kapasitas 13,2 kWp.
Sejak 25 September 2023, tenaga listrik ramah lingkungan sudah beroperasi di MAS dengan menghasilkan 40 kWh listrik/hari, terutama untuk ruang utama MAS.
“Semoga memberi inspirasi masjid-masjid yang lain. PLTS di MAS tidak hanya bersifat hemat biaya listrik, namun juga menjadikan MAS sebagai masjid ramah lingkungan,” Kasie Perencanaan & Pengembangan BPP MAS H Bambang Wicaksono.
Apresiasi juga datang dari sejumlah Anggota DPR Jepang yang dipimpin Onodera Itsunori saat berkunjung ke MAS (21/9/2023). “Kami senang bisa mengunjungi masjid yang besar di Surabaya, kami melihat fasilitasnya, ada fasilitas pendidikan yang dikelola dengan baik di Masjid Al Akbar ini,” katanya, didampingi Atase Militer Kedubes Jepang, Hamakawa, dan Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama. (*/Humas MAS/Helmy MN)