Surabaya, radar96.com –
Pengasuh Ribath Hidayatul Quran PP Darul Ulum Jombang yang juga Katib Syuriah PBNU, KH. Dr. Afifuddin Dimyathi (Gus Awis), menerima anugerah ‘UINSA Monumental Writing Award 2024’ atas karya monumentalnya menulis kitab tafsir Alquran bil Quran 4 jilid 1988 halaman, yakni Tafsir Hidayatul Quran.
Penganugerahan diberikan oleh Rektor UINSA Prof Akhmad Muzakki dalam acara khusus yang dikemas dalam bedah kitab tafsir alqur’an yang juga menghadirkan Wakil Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Musthofa, di kampus UINSA, Kamis (21/3) siang.
Rektor UINSA, Prof Akhmad Muzakki mengatakan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dunia akademik, khususnya UINSA Surabaya atas karya monumental berkelas internasional dari seorang ulama muda Indonesia, pengasuh pesantren dan Syuriyah Nahdlatul Ulama.
Apalagi, lanjut rektor, kitab tafsir tergolong istimewa karena menafsiri ayat alquran dengan ayat lain dalam alquran, dan tentu membutuhkan kedalaman dan keluasan ilmu alquran.
“Ini karya monumental dunia, apalagi yang menerbitkan bukan dari publisher dalam negeri, tetapi penerbit Dar al-Nibras, Kairo-Mesir,” jelasnya.
Prof. Akhmad Muzakki menyebutkan, melalui acara ini pihaknya ingin mengapresiasi dan mendorong para akademisi untuk terus meneliti dan menulis karya buku atau kitab yang berkelas internasional seperti yang sudah ditunjukkan oleh Gus Awis melalui Tafsir Hidayatul Quran ini.
“Gus Awis, selain pengasuh pesantren, juga dosen pengajar Bahasa Arab dan Tafsir Alquran, di kampus kami UINSA Surabaya,” tegasnya.
Sebelumnya, Tafsir Hidayatul Qur’an telah diluncurkan oleh Rois Am PBNU, KH Miftahul Akhyar di Ribath Hidayatul Quran PP Darul Ulum Jombang pada Sabtu (10/2).
Kelebihan Tafsir ini, khusus menitikberatkan penafsiran kepada ayat-ayat berdasarkan ayat-ayat yang lain, menghubungkan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain.
“Jika ada ayat yang umum, dijelaskan dengan ayat khusus. Jika ada ayat yang mujmal dijelaskan dengan ayat yang mubayyin. Jika ada ayat yang muthlaq, dijelaskan dengan ayat yang mubayyin. seperti itu mulai Al-Fatihah sampai An-Nas,” jelas Gus Awis saat sambutan peluncuran. (*/fpnu)