Surabaya, radar96.com – Bawaslu Kota Surabaya bersama Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) se-Kota Surabaya meluncurkan “Cangkruk Pengawasan” pada 31 titik Warung Kopi se-Kota Surabaya, Kamis (24/10/24).
Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat di tingkat Kecamatan dan warga setempat itu bertujuan menguatkan hubungan masyarakat dengan Bawaslu Kota Surabaya melalui kehadiran di tengah masyarakat sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi pengawasan, melakukan diskusi dan turut serta mengawasi Pilkada 2024.
Warungkopi sebagai salah satu pusat interaksi sosial masyarakat Kota Surabaya, dinilai memiliki potensi besar untuk menyosialisasikan berbagai isu-isu penting pengawasan, terutama kerawanan pemilihan yang potensial menjadi pelanggaran pada pemilihan 2024 di Kota Surabaya.
Untuk menunjang program ini, Bawaslu Kota Surabaya memasang booth cangkruk pengawasan yang berisikan ajakan pengawasan partisipatif, tolak politik uang, tolak berita hoaks dan kampanye hitam serta ajakan untuk menjaga netralitas ASN/TNI/Polri sekaligus informasi terkait tata cara/prosedur melaporkan pelanggaran kepada Bawaslu Surabaya.
Melalui program ini, Bawaslu Kota Surabaya berharap masyarakat dapat memahami pentingnya peran mereka dalam mengawasi dan menjaga jalannya Pemilihan yang berintegritas dan kondusif.
Pengawasan Partisipatif
Sementara itu, Panwascam Wonocolo, mengadakan kegiatan “Cangkruk Pengawasan Partisipatif”, Kamis (24/10) mulai 18.00 – selesai, yang mengundang lebih dari 100 peserta peserta dari berbagai latar belakang.
Acara yang bertujuan untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga netralitas segenap komponen masyarakat, terutama Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri, serta menolak berita hoaks, kampanye hitam, dan politik uang menjelang Pemilihan 2024.
Gelaran “Cangkrukan Pengawasan Partisipatif” yang berlangsung tematik ini, yakni “Pengawasan Partisipatif Pemilihan 2024” itu dihadiri Tokoh Masyarakat, Ketua LPMK, RT dan RW juga 3 Pilar di Kecamatan Wonocolo; bertujuan untuk mangayu bagyo gelaran Pemilihan Kepala Daerah, yang menekankan pentingnya kesadaran publik terhadap pengawasan dan tanggung jawab bersama dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil.
Acara yang diselenggarakan di Warkop “Warungku” Jl. Sidosermo II diharapkan mempunyai langkah konkret untuk memperkuat pengawasan bersama demi memastikan netralitas Masyarakat, ASN, TNI, dan Polri dalam pemilu.
“Kami juga mengajak semua pihak untuk menolak segala bentuk berita hoaks, kampanye hitam, serta praktik politik uang yang merusak tatanan demokrasi,” ujar Paryono Nur Abdillah, Ketua Panwascam Wonocolo, dalam acara yang berjalan dengan gayeng itu.
Cak Par juga mengharapkan dan mengimbau Keterlibatan aktif elemen masyarakat dalam pengawasan pemilu karena keterlibatan semua elemen Masyarakat merupakan kunci utama untuk meminimalkan kecurangan dan pelanggaran.
“Kami percaya bahwa komitmen bersama ini akan membawa perubahan signifikan. Dengan pengawasan partisipatif yang kuat, kita dapat memastikan pemilu berjalan dengan adil dan transparan, tanpa intervensi atau kecurangan,” katanya.
Dalam acara tersebut, para peserta juga mendapat pemaparan dari Miftakhul Ghufron, Komisioner KPU Surabaya 2014-2019 tentang urgensi pengawasan pemilu dalam hal ini Pemihan 2024 dalam menjamin kualitas dan integritas Pemilu, makadiperlukanadanyapengawasan di seluruhTahapanPemilu oleh PengawasPemilu bersama dengan masyarakat.
“Kita semua adalah pengawas. Mari kita terus menjaga pemilihan ini dengan semangat pengawasan hingga didapatkan pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat bisa terwujud,” katanya.
Acara “Cangkrukan Pengawasan Partisipatif” yang digelar Panwascam Wonocolo ini diharapkan menjadi langkah dari Upaya menggali potensi dan mengajak partisipasi Masyarakat dalam mengawasi tahapan-tahapan pemilihan 2024, khususnya di Kecamatan Wonocolo. (*)