Surabaya, radar96.com – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PWNU Jawa Timur siap memfokuskan kegiatan pada bidang riset dan kajian sosial-keagamaan dalam pengembangan umat, khususnya nahdliyin di Jawa Timur.
“Kami sudah melakukan sharing bersama jajaran pengurus terkait peran strategis Lakpesdam dalam perkenalan kepengurusan 2024-2029 (17/12),” kata Ketua Lakpesdam Jawa Timur Prof. Dr. H.M. Turhan Yani, M.A.,CIRR, di Surabaya, Rabu.
Dalam “sharing” yang dihadiri oleh Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Taufik Abdul Djalil (27/12), Prof Turhan yang juga guru besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu menjelaskan riset/kajian yang dilakukan nantinya antara lain terkait pendidikan, kaderisasi, dan isu strategis pengembangan umat.
“Untuk riset dan kajian itu juga akan kami lakukan kerja sama dengan pihak terkait, baik pemerintah maupun organ non pemerintah sesuai bidang masing-masing,” katanya dalam ‘sharing’ yang juga dihadiri Penasihat Lakpesdam KH. A. Halim Mahfudz dan Prof. Dr. Ir. Mahayu Woro Lestari, MP.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri 30-an pengurus Lakpesdam NU Jatim itu, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Taufik Abdul Djalil mengharapkan Lembaga di bawah PWNU merumuskan program kerja untuk dibahas dalam Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) PWNU Jatim pada Januari 2025.
“Selain kesinambungan program dengan kepengurusan Lakpesdam sebelumnya, juga perlu dibangun sinergi antar Lembaga di PWNU Jatim agar program yang dikembangkan semakin bermanfaat,” katanya dalam acara yang juga dihadiri Penasihat Lakpesdam Prof. Mahayu dan KH.A. Halim Mahfudz.
LPNU
Pada waktu yang sama (17/12), Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Timur menggelar Ta’aruf Pengurus dan Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Aula Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.

Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Noor Shodiq Askandar mengusulkan tentang adanya pengembangan gerakan bisnis meliputi, pertama pengembangan LPNU di berbagai sektoral dalam dunia bisnis, seperti eksportir bahan kebutuhan pokok, barang ataupun produk yang dikelola oleh masyarakat Nahdliyin.
Kedua, menghidupkan lembaga. Ketiga, pengembangan dan penguasaan 3 sektor (Sektor Real, Sektor Keuangan, Sektor Informasi). Sektor Real yakni bagaimana LPNU dapat membangun usaha pada masyarakat Nahdliyin melalui LPNU. Sektor Keuangan yakni bagaimana LPNU bisa menjadi wadah bagi masyarakat yang ketergantungan terhadap krisis keuangan dan mencari solusi instan dengan memilih bank non konvensional.
“Seperti contoh bank plecit, bank titil, dan metode peminjaman instan lainnya,” ujarnya.
Terakhir, Sektor Informasi yakni LPNU bisa menjadi pusat infomasi bagi warga Nahdliyin untuk memperoleh informasi seputar perkembangan ekonomi dan bisnis, serta menjadi media perantara LPNU untuk memberikan pendampungan, edukasi, dan pengawalan usaha masyarakat Nahdliyin.
Sementara, Ketua PW LPNU Jatim periode 2019-2024, H Fauzi Priambodo menyampaikan, LPNU perlu adanya inovasi gerakan pengembangan ekonomi masyarakat Nahdliyin, seperti contoh yang sekarang sudah ada di berbagai daerah di Jawa Timur yaitu NU Mart dan Basmalah.
“Adanya gagasan tentang ‘Gerakan Economic’, yang mana hal tersebut mempunyai beberapa poin penting yaitu Pendamping dan Pelatihan UMKM, Monitoring Marketing, Teknologi Pengembangan Usaha, Monitoring dan Evaluasi,” terangnya.
Senada, Ketua PW LPNU Jatim periode 2024-2029, H Wahyu A Priambodo menuturkan, gagasan poin gerakan bisnis ada 2 aspek.
Pertama, Aspek Pekerjaan, dalam aspek ini banyak dari warga Nahdliyin kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, sehingga peran LPNU disini adalah untuk memastikan bagaimana warga Nahdliyin bisa mendapatkan pekerjaan secara menyeluruh dan layak.
Kedua, Aspek Usaha, dalam aspek ini LPNU berperan sebagai pendamping, pemberdayaan, dan memfasilitasi swadaya masyarakat Nahdliyin yang memiliki usaha.
“Terkhusus perihal perizinan usaha dan sertifikasi kelayakan usaha atau BPOM,” pungkasnya. (*/NUO)