By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Di Paiton, Wakil Rois Aam PBNU Pesankan “Tiga Peran NU” Dalam Harlah Ke-102 NU
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Nahdliyyin > Di Paiton, Wakil Rois Aam PBNU Pesankan “Tiga Peran NU” Dalam Harlah Ke-102 NU
Nahdliyyin

Di Paiton, Wakil Rois Aam PBNU Pesankan “Tiga Peran NU” Dalam Harlah Ke-102 NU

Radar96 Nusantara
Last updated: 25/01/2025 20:14
Nahdliyyin 50 Views
Share
5 Min Read
SHARE

Probolinggo, radar96.com – Wakil Rois Aam PBNU KH Anwar Iskandar menyampaikan pesan tentang “Tiga Peran NU” dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU yang diselenggarakan PWNU Jatim dengan dirangkai Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jatim pada 24-25 Januari.

“Tiga alasan yang melatarbelakangi para muassis/pendiri NU mendirikan NU adalah menjaga agama, membela negara dan melayani umat,” katanya dalam keterangan tertulis dari panitia peringatan Harlah ke-102 NU di Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ), Paiton, Probolinggo, Sabtu.

Didampingi Wakil Ketua Umum DR KH Zulfa Musthofa dalam pembukaan acara (24/1) itu, ia menjelaskan kalangan NU menjaga agama dengan tetap merujuk pada kitab-kitab salaf, meski pesantren NU juga mengakomodasi ilmu non-agama dengan mendirikan sekolah umum di lingkungan pesantren.

“Era modern itu maju dengan digital dan AI, tapi agama sebagai modal dasar agama jangan dilupakan, terutama kitab salaf. Al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah (memelihara yang lama yang masih baik dan mengambil yang baru yang lebih baik),” katanya, mengutip prinsip NU.

Dalam acara yang juga dihadiri tokoh lintas agama dan pengurus NU se-Jatim itu, ia juga menyampaikan pesan tentang membela negara, karena NU selalu merangkul dan menjaga persatuan untuk mendukung kedaulatan negara dan kemajemukan bangsa, termasuk dengan tokoh lintas agama pun NU senantiasa memerankan diri sebagai jembatan untuk kebersamaan.

Iklan.

“Untuk peran melayani umat antara lain diperankan NU dengan pendidikan dan berbagai peran untuk kemaslahatan, seperti kesehatan, pertanian, dan sosial-kemasyarakatan,” katanya dalam acara yang juga dihadiri Ketua Umum PP Muslimat NU, sekaligus Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DR KH Zulfa Musthofa menegaskan bahwa tiga peran NU itulah yang membuat NU dalam usia ke-102 tahun ini menjadi ibarat pohon yang mengakar dengan akar yang menghunjam ke bawah dan cabang serta ranting yang menjulang ke atas, hingga saat ini ada banyak pengurus cabang istimewa (PCI) NU di luar negeri.

“Saya pernah ke PCI NU di Jepang yang punya banyak masjid. Kenapa NU bisa eksis?! Hal itu karena NU memosisikan seperti Rumah Bersama untuk seluruh rakyat Indonesia, baik Islam maupun non-Islam, bahkan saat saya hadir ke Halalbihalal NU di Sumba NTT, ternyata penjaga keamanan dari pemuda Katholik,” katanya.

Oleh karena itu, katanya, NU dalam usia yang satu abad lebih harus tetap istiqomah dalam visi yang digariskan para ulama untuk menjadi maslahah bagi umat, negara, dan peradaban. “Pemuda Katholik di NTT itu mengaku kami nyaman dengan NU, karena kami yang minoritas di Jawa selalu dijaga NU, jadi NU sebagai minoritas di sini juga kami jaga,” katanya, mengutip ucapan Pemuda Katholik NTT.

Dalam acara yang juga dihadiri dzurriyah NU dari KH Wahab Hasbullah/ Jombang, KH Umar Burhan/Gresik, dan H Hasan Gipo/Surabaya itu, Zulfa Musthofa menambahkan setiap zaman ada tantangan yang berbeda, seperti tantangan NU Abad Kedua adalah zaman serba digital, sehingga surat/ administrasi pun sudah pakai “Digdaya” dan respons NU dalam persoalan kemasyarakatan juga harus cepat, agar indeks kepuasaan tidak turun.

Terkait perkembangan zaman itu, Gubernur Jatim Terpilih Hj Khofifah Indar Parawansa menilai NU Jatim juga sudah “berbeda” karena Harlah ke-102 sudah banyak keluarga besar NU di badan otonom dan lembaga NU Jatim yang di-manaj profesor, profesional, dan tokoh agama muda, sehingga hal itu akan menjadi kekuatan NU kedepan yang luar biasa. “Semoga, Jatim kedepan bisa menjadi gerbang baru Nusantara,” katanya.

Dalam rakerwil, sejumlah program yang dirumuskan antara lain Satgas Aswaja Center (penguatan Aswaja), dokumen sejarah NU, Beasiswa 5.000 Santri (1.500 mahasiswa sudah di Unesa, juga ada di UPN, UTM, Unusa, Unisma), kolaborasi PTNU-APTP, penguatan riset (artikel, buku, paten), sekolah unggulan (Maarif Award), pendampingan/konsultasi hukum, keluarga maslahah/keuangan berkah, database/kolaborasi faskes, sastra pesantren, tokoh budaya, Selasa Vaganza/LTN, Asosiasi Penerbit NU, database kader berjenjang, dan sebagainya. (*/fpnu)

Iklan.

You Might Also Like

LP Maarif NU Jatim Lakukan Reaktualisasi Pembelajaran Aswaja dengan STEIM

Majelis Alumni IPNU Gelar Munas Perdana di Bondowoso

ISNU Jatim Bagikan Daging Kurban dan Santuni Anak Yatim

Hari ini Penyembelihan Hewan Kurban di PWNU Jatim

PWNU Jatim Terima 10 Sapi Kurban dari Megawati-Khofifah-Parpol

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Haul Abuya Sayyid Maliki, para Da’i Kumpul di Tuban
Next Article KH Chalwani: Pendiri NU juga Bertarekat

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Ego Tinggi dan Tak Kuat Godaan saat Sukses, Penyebab Gagal Berkarier
Sospol
Unusa dan BAZNAS Surabaya Jalin Kerja Sama Beasiswa Pendidikan
Sospol
Unusa Ajak Gabung Peneliti Asing untuk Program Postdoctoral
Sospol
LP Maarif NU Jatim Lakukan Reaktualisasi Pembelajaran Aswaja dengan STEIM
Nahdliyyin

You Might also Like

Nahdliyyin

IPNU Jatim Siap Kolaborasi “Cerdas Digital” dengan Diskominfo Jatim

03/06/2025
Nahdliyyin

Jelang penerimaan siswa baru, Kepala SD/MI Ma’arif se-Surabaya ziarah wali 8 dan sowan kyai

02/06/2025
Nahdliyyin

PWNU Jatim Fasilitasi 573 Siswa NU Ikuti Tes Beasiswa Masuk Perguruan Tinggi

31/05/2025
Nahdliyyin

Gubernur Jatim: KH Yusuf Hasyim Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

31/05/2025
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?