Surabaya, radar96.com/MAS – Tiga wisatawan dari Jerman mengagumi “kebesaran” Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), termasuk ketika mengamati foto jamaah Shalat Idulfitri yang meluber hingga ke halaman luar masjid.
“Wow,” ujar Danilo yang menyempatkan singgah ke MAS bersama dua rekannya yakni Lars dan Max, menjelang wisata alam ke Gunung Bromo (Probolinggo, Jawa Timur) dan wisata alam/pulau ke Lombok, NTB.

Dalam kunjungan ke MAS itu, ketiga turis Eropa itu diminta mengenakan sarung yang disediakan petugas “Al-Akbar Tourisme Center” (ATC) sebagai persyaratan menutup aurat untuk memasuki masjid.
Setelah itu, ketiganya diantar Kepala Urusan Wisata Religi MAS Anas Choiri untuk meninjau Menara 99 meter dan ruang utama MAS. “Ini masjid terbesar di Indonesia ya,” katanya kepada Anas Choiri yang mendampingi mereka berkeliling ke ruang utama MAS dan Menara 99m.
“Masjid besar nomer dua setelah Masjid Istiqlal di Jakarta,” kata Anas Choiri yang disambut ketiga wisatawan itu dengan menanyakan lebih rinci lagi terkait kapasitas masjid.

“Menjawab pertanyaan itu, saya katakan kalau kapasitas Masjid Al-Akbar itu sekitar 20.000 orang, tapi kapasitas itu tidak mencukupi saat ada momen-momen khusus, seperti hari raya Idulfitri,” katanya.
Setelah itu, Anas menunjukkan foto momen Shalat Idulfitri di Masjid Al-Akbar yang jamaahnya meluber hingga ke luar halaman masjid. Mereka berkomentar singkat untuk menunjukkan rasa kagum itu, yakni “Wow”.
“Hal yang mirip juga ditunjukkan belasan peserta pertukaran mahasiswa ITS dari Jepang saat berkunjung ke Masjid Al-Akbar pada 30 Agustus lalu,” katanya.
Bahkan, kata Anas Choiri, belasan mahasiswa asal Jepang itu tidak hanya ke Menara 99m dan ruang utama MAS, tapi juga melihat resepsi pernikahan di Ruang Shofa dan Marwah untuk menambah wawasan budaya.
Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS H Helmy M Noor. “Apresiasi yang membanggakan dari masyarakat mancanegara. Mudah-mudahan, MAS bisa menjadi referensi wisata dan edukasi tentang Islam Indonesia yang toleran,” katanya. (*/mas)



