By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Saat Keracunan, Siapa Bertanggung Jawab?
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Kolom > Saat Keracunan, Siapa Bertanggung Jawab?
Kolom

Saat Keracunan, Siapa Bertanggung Jawab?

21/09/2025
SHARE

Oleh: Imam Mawardi Ridlwan*

Saat dalam perjalanan dari calon SPPG Mojoroto Kediri pada Jum’at (19/9/2025), seorang teman Mas Ali Ahsin Lamongan mangajukan pertanyaan lewat telpon pada saya. “Bagaimana, kok banyak kasus keracunan? Siapakah yang harus bertanggung jawab?”

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Badan Gizi Nasional (BGN) telah digulirkan sejak 6 Januari 2025. Secara teknis, realisasinya bertahap. BGN menetapkan yang berhak, berwewenang dan bertanggung jawab adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tim yang ada di SPPG inilah yang punya tanggung jawab penuh.

“Apakah mitra BGN lepas tanggung jawab?” tanya Mas Ahsana. Mitra BGN tidak lepas tanggung jawab, tetapi bukan dalam wewenang untuk memberi penjelasan terkait kasus keracunan. Yang punya wewenang ada tim SPPG. BGN sudah membuat aturan kinerja yang rapi. Secara garis besar, mitra bertanggung jawab dan berwewenang dalam pengadaan semua alat yang dibutuhkan oleh Kasatpel SPPG. Sedangkan terkait pengelolaan dapur SPPG dalam leader yang disebut Kasatpel SPPG bagian dari tim SPPG diwajibkan ada ahli gizi (AG). Saat ada insiden keracunan penerima manfaat, pertama yang harus memberi klarifikasi adalah AG dan Kasatpel SPPG baru mitra.

Tugas pertama dari AG adalah membuat perencanaan menu. Ia wajib membuat persentase pembagian porsi yang akan disajikan para penerima manfaat. Wajib disesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Kedua, para AG bersama Kasatpel merancang kebutuhan bahan. Menentukan mitra ataukah yang belanja Kasatpel sendiri? Apabila ada insiden keracunan, maka yang perlu dicek adalah lauknya ayam, ikan atau lainnya. Siapakah suplayer saat itu? Datang pukul berapa? Apakah sudah dicek kondisi saat barang datang? Petugas penerima barang wajib membuka catatan saat menerima barang. Selanjutnya dicek proses pengolahan bahan oleh para relawan.

Iklan.


Ketiga, bagaimana perilaku para relawan SPPG dan cara memperlakukan bahan yang mudah terkena bakteri, seperti ayam, ikan laut, dan telor.


Keempat jangka waktu selesai pengolahan dengan waktu penyajian dan atau pemanfaatannya.
AG dalam SPPG mendapatkan amanah untuk meningkatkan status gizi para peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan juga balita. Tugasnya berat tapi tetap dibantu oleh Kasatpel SPPG.

Pemberdayaan ekonomi lokal oleh SPPG memang baik. Namun tidak boleh ada peluang ceroboh, lalai atau kesengajaan karena kurang tahu. Karena akan berdampak pada kualitas asupan makanan MBG.

Ahli Gizi Pegang Peran Penting

Peran ahli gizi (AG) pada program MBG sangat krusial. Para AG yang akan memberi kepastian keberhasilan, ketercapaian tujuan, termasuk memastikan kualitas dan standar mutu pelayanan.

AG bertugas untuk menyusun, memilih, dan menangani bahan makanan (proses pengolahan). Tujuan untuk keamanan dan kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Beberapa insiden keracunan dapat diteliti dalam pemilihan bahan makanan, dan
AG yang memegang peran ini. Salah satu pertimbangan yang penting adalah memilih untuk meminimalisir risiko dan limbah. Sebaiknya memprioritaskan pangan lokal agar sehat dan tidak berisiko busuk atau kedaluarsa. Keahlian AG akan mampu meminimkan risiko keracunan.

Salah satu langkahnya adalah melakukan edukasi pada relawan. Melakukan pengawasan yang super ketat. Pihak BGN segera turun tangan untuk pengawasan super ketat tersebut.

Terlepas dari kasus, demi kasus yang sangat memprihatinkan tidak terulang lagi, saya share ulang contoh menu agar sajian asupan makanan lebih baik. Contoh menu berikut adalah susunan menu yang berjalan di pekan kedua dan ketiga bulan September 2025.

  • Hari Pertama: roti burger + patty ayam + keju slice + sayur selada + klengkeng + susu.
  • Hari Kedua: nasi putih + ikan patin crispy + tempe bumbu bacem + capjay + jeruk manis.
  • Hari Ketiga: nasi p + ayam kremes + tahu bumbu kecap + lalapan timun + sawo.
  • Hari Keempat: nasi putih + telur bumbu rendang + orek tempe+ sambal goreng kacang panjang labu siem + pisang lavendis kuning.
  • Hari Kelima: nasi + bakso kuah + tahu walik + pocoy + pepaya + susu.
  • Hari Keenam: nasi kuning + daging ayam cincang + tumis tahu wortel + anggur merah + susu.
  • Hari Ketujuh: nasi + krengsengan telur puyuh + bakwan jagung + sayur kunci bayam labu air + jeruk santang madu.
  • Hari Kedelapan: nasi + lodho ayam + bacem tempe + jamur crispy + semangka.
  • Hari Kesembilan : nasi + sarden tuna + perkedel tahu + sayur asem kacang panjang jagung + melon.
  • Hari Kesepuluh: nasi + kaki naga (olahan ayam) + tumis tempe bunga kol + kelengkeng + susu.

Semua pihak punya kepentingan yang sama yaitu untuk keselamatan penerima manfaat MBG.

*Dewan Pembina Yayasan Bhakti Relawan Advokat Pejuang Islam

Iklan.

You Might Also Like

Darurat Keracunan: Perlukah Sanksi Tegas bagi Mitra MBG Berkinerja Buruk?Oleh: Imam Mawardi Ridlwan*

Mempertanyakan Makna Kader NU dan Peran Strategis Dalam Membangun Bangsa

Berkhidmat Menyajikan Asupan MBG Berkualitas

Demokrasi yang Matang, Warisan yang Terjaga

Orasi di Hadapan Patung Bernyawa

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Dosen Unusa Masuk 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh di Dunia
Next Article LAZISNU PCNU Sidoarjo Jalani Monitoring oleh Kemenag

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Buka Hari Santri 2025, Menag Ungkap Rencana Eselon I Khusus Urus Pesantren
Sospol
SN-PKM Unusa: PT Berdampak sebagai Motor Penggerak Masyarakat
Sospol
Konjen Australia dan PWNU Jatim Jalin Pertukaran Pelajar SMA
Nahdliyyin
LAZISNU PCNU Sidoarjo Jalani Monitoring oleh Kemenag
Nahdliyyin

You Might also Like

Kolom

Merawat Jawa Timur, Menjaga Indonesia

02/09/2025
Kolom

Paradoks Perguruan Tinggi Bidang Sains dan Teknologi

21/08/2025
Kolom

Menyoal “Sound Horeg”: Antara Budaya, Syariat, dan Kemaslahatan Publik

26/07/2025
Kolom

Mas Imam Aziz dan LKiS

12/07/2025
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?