Surabaya, radar96.com – OPOP Expo 2025 terus menghadirkan rangkaian kegiatan yang memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha pesantren. Pada Ahad (16/11/25) tadi siang, sebuah talkshow bertema “Fasilitasi Produk OPOP untuk Digitalisasi Pemasaran” digelar di Atrium Royal Plaza Surabaya. Kegiatan ini mendapat perhatian besar dari pengunjung karena membahas strategi penting dalam meningkatkan daya saing produk pesantren di era serba digital.

Kegiatan talkshow dibuka oleh Kepala Bidang Pemasaran Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Andrio Himawan, yang hadir mewakili Kepala Dinas. Dalam sambutannya, Andrio menegaskan bahwa digitalisasi merupakan langkah fundamental bagi pelaku ekonomi untuk bertahan dan berkembang. Ia juga mengapresiasi semangat para peserta OPOP yang aktif mengikuti berbagai program peningkatan kapasitas, termasuk pemahaman mengenai pemasaran digital.
Dua narasumber utama dihadirkan untuk memberikan wawasan mendalam dari sudut pandang yang berbeda namun saling melengkapi. Sekretaris OPOP Jatim, Gus Ghofirin, menyampaikan materi mengenai digitalisasi ekonomi pesantren serta arah penguatan kapasitas digital yang tengah diupayakan OPOP. Sementara itu, Abdul Muidz dari MP Store memberikan perspektif teknis mengenai strategi memaksimalkan platform digital sebagai sarana pemasaran yang efektif dan efisien.
Dalam penyampaian, Gus Ghofirin menjelaskan bahwa pesantren harus mengambil peran aktif dalam perkembangan teknologi. Menurutnya, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan digital akan membuka peluang pasar yang jauh lebih luas. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pesantren, santri, dan UMKM binaan agar proses digitalisasi berjalan optimal dan mampu menghasilkan daya saing baru bagi ekonomi pesantren.
Abdul Muidz melanjutkan sesi dengan pembahasan mengenai praktik pemasaran digital yang mudah diterapkan. Ia menjabarkan langkah-langkah mulai dari membangun identitas produk, mengelola katalog digital, memaksimalkan fitur promosi di marketplace, hingga menciptakan konten visual yang menarik di media sosial. Penjelasan yang rinci ini membuat peserta semakin antusias karena dapat langsung mempraktikkan materi yang disampaikan.
Antusiasme peserta sangat terasa di sepanjang kegiatan. Banyak peserta yang aktif mengajukan pertanyaan seputar peningkatan kualitas foto produk, cara menarik minat pembeli, hingga strategi mengembangkan toko digital yang lebih profesional. Interaksi yang intens itu menciptakan suasana diskusi yang hangat dan produktif, menunjukkan tingginya minat pelaku OPOP terhadap penguatan pemasaran modern.
Melalui kegiatan talkshow itu, para peserta mendapatkan tambahan wawasan mendalam mengenai potensi besar digitalisasi dalam mengembangkan produk pesantren. Harapannya, ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat menjadi bekal untuk memperkuat eksistensi produk OPOP di pasar digital, meningkatkan nilai jual, serta membuka peluang lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pesantren di Jawa Timur.


