Merespons banjir dan bencana alam yang saat terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Jatim, DPW PKB Jawa Timur menyerahkan bantuan material dan bentuk lain untuk infrastruktur pendidikan, terutama Pondok Pesantren yang terdampak banjir di Jember, Senin (18/1/2021).
Ketua DPW PKB Jatim HM Halim Iskandar yang juga Menteri Desa dan PDTTRI (Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI) berharap kepala desa melakukan pendataan aset dan Infrastruktur, misalnya Sekolah/Madrasah, Pondok Pesantren, fasilitas kesehatan dan air bersih, yang terdampa banjir.
“Kepala desa bisa menggunakan alokasi dana desa untuk memperbaiki fasilitas kebutuhan dasar masyarakat, agar warga desa bisa kembali beraktivitas sebagaimana biasanya,” kata Gus Halim Iskandar.
Sementara itu, Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah berharap musibah bencana di Jawa Timur segera teratasi secara konperehenshif oleh pemerintah, terutama oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim dan BPBD Kabupaten dan Kota.
“BPBD, Dinsos, Dinkes Pemprov Jatim telah bahu membahu melakukan tanggap bencana, terutama pada warga yang terdampak, untuk itu DPW PKB lebih pada tanggap darurat bencana untuk pemenuhan pembangunan infrastruktur dan bentuk lain, terutama Pondok Pesantren,” kata Ibu Anik.
Hal itu, katanya, karena Pondok Pesantren adalah sarana penting bagi pembangunan pendidikan untuk kesinambungan pembelajaran santri.
Senada dengan itu, Umi Zahrok selaku anggota Fraksi PKB DPRD Jatim yang ditunjuk mewakili DPW PKB Jatim Menyisir Lokasi Terdampak Bencana Banjir di Kabupaten Jember Desa Kedung Suko, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tepatnya di Pondok Pesantren Ar-Rasyid, melaporkan banjir menyebabkan kerusakan fasilitas Pondok Pesantren, tembok rumah warga, ternak ayam dan bangunan dinding baru di bantaran sungai.
“Tingginya air luapan sungai yang terjadi merobohkan dinding pondok pesantren yang berbatasan langsung dengan sungai, sehingga air masuk ke dalam pondok pesantren. Para santri bersama pengasuh pondok pesantren menyelamatkan diri ke lantai dua bangunan pondok pesantren,” katanya.
Bantuan DPW PKB Jatim yang diserahkan oleh Umi Zahrok (anggota Komisi E DPRD) berupa material, dan sejumlah dana kepada pengasuh Ponpes Ar – Rosyidi Bangsalsari. Acara tanggap bencana banjir di Ponpes Ar-Rasyid juga dihadiri Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, Anggota DPRD Jember Komisi D Sri Winarni Lukman dan Anggota DPRD Jember Komosi B Saudara Mufid, Jajaran DPC dan DPAC PKB serta PC Perempuan Bangsa.
Musibah Banjir di Kabupaten Jember berawal hujan intensitas tinggi, yang diperparah dengan jebolnya tanggul Sungai Gladak Putih dan tanggul Sungai Curahnongko, sehingga membuat permukiman warga terendam dengan ketinggian air mencapai 40 cm hingga 2 meter.
Sesuai data Infografis Bencana Banjir yang dikeluarkan BPBD Kabupaten Jember ada 5 (lima) kecamatan, 12 (dua belas) desa, 4 (empat) fasilitas pendidikan dan 3.986 KK. Dengangn rincian; Kecamatan Bangsalsari ada 1 (satu) desa, 68 KK dan 3 Ponpes. Kecamatan Tanggul ada 2 (dua) desa, 86 KK. Kecamatan Gumukmas ada 3 (tiga) desa, 229 KK. Kecamatan Puger ada 3 Desa, 1.283 KK dan 1 (satu) Ponpes. Kecamatan Tempurejo ada 3 (tiga) desa dan 2.320 KK.
Kronologisnya; pada 14 Januari 2021, pukul 11.00 wib, turun hujan dengan intensitas tinggi, debit air sungai Gladak Putih meningkat dan mengakibatkan jebolnya empat tanggul di sungai tersebut dan air menggenangi pemukiman warga dengan ketinggian 60 cm-200 cm. Upaya yang dilakukan evakuasi warga, assesment, distribusi logistik, pendataan pengungsi, mendirikan dapur umum. (MZ)