Surabaya (Radar96.com) – Pemerintah Provisi (Pemprov) Jawa Timur melakukan percepatan program vaksinasi dan 10 kabupaten/kota di provinsi itu kini telah menuntaskan vaksinasi tahap pertama 100 persen untuk dosis vaksin pertama.
“Kami berkomitmen penuh untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan di Jawa Timur yang saat ini sudah bekerja keras merawat pasien COVID-19. Salah satunya dengan melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 pada tenaga kesehatan. Alhamdulillah hari ini (6/2), vaksinasi dosis 1 kepada 100 persen tenaga kesehatan yang terdaftar sudah selesai dilaksanakan di 10 kabupaten/kota,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Sabtu (6/2).

Dalam rangka percepatan vaksinasi itu, Gubernur Khofifah telah mempersiapkan logistik, sumber daya manusia dan melakukan kunjungan di beberapa titik vaksinasi untuk memantau secara langsung pelaksanaan vaksin di Jawa Timur.
Hasilnya, dalam dua minggu terakhir, cakupan vaksinasi tenaga kesehatan di Jawa Timur telah naik signifikan dari angka 8.6 persen menjadi 84.99 persen per 5 Februari 2021.
Berdasarkan laporan Dinkes Provinsi Jatim per 5 Februari 2021, terdapat 10 kabupaten/kota yang telah menyelesaikan vaksinasi dosis tahap pertama kepada tenaga kesehatan, yakni Sidoarjo, Gresik, Tulungagung, Jember, Ponorogo, Nganjuk, Mojokerto, Kota Batu, Kota Mojokerto dan Kota Kediri.
Secara keseluruhan, di Jawa Timur terdapat 185.860 sasaran vaksinasi berdasarkan alokasi vaksin yang diterima (2 dosis) yang mana 157.959 tenaga kesehatan telah divaksinasi (dosis 1).
“Terima kasih kepada Dinas Kesehatan dan seluruh tim yang terlibat dalam Percepatan vaksinasi di Jawa Timur. Semangat percepatan vaksinasi ini harus terus kita pertahankan sampai seluruh penduduk di Jawa Timur divaksinasi sehingga penyebaran COVID-19 dapat terkendali,” kata orang nomor satu di Pemprov Jatim itu.
Kendati vaksinasi dosis pertama kepada nakes di 10 kabupaten/kota tersebut sudah selesai, Khofifah juga terus mengingatkan bahwa perlindungan terhadap COVID-19 ini harus berlapis-lapis. “Ibarat Swiss cheese model, maka vaksinasi tetap harus dikawal dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan,” katanya.
Vaksinasi diharapkan mampu dalam mengendalikan pandemi COVID-19 di Jawa Timur. Meskipun vaksinasi telah dilakukan, namun sebelum “herd imunity atau kekebalan komunitas terbentuk, maka kepatuhan terhadap protokol kesehatan harus terus ditingkatkan.
“Kami berterima kasih kepada seluruh warga Jatim yang telah berupaya keras meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan selama PPKM ini, sehingga didapatkan hasil yang signifikan. Saya harap vaksinasi berseiring dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan mampu memberikan perlindungan berlapis pada masyarakat Jawa Timur,” kata Khofifah. (*/MY)