Ponorogo (Radar96.com) – Bencana banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang yang melanda di sebagian wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan bahkan menelan banyak korban mematik perhatian Pemprov Jatim, sehingga pemerintah di ujung timur Pulau Jawa itu segera mengirim bantuan berupa materi senilai Rp1 Milliar dan 1 ton beras.
“Sesuai arahan Ibu Gubernur kemarin, kami akan membantu uang Rp1 Milliar dengan beras 1 ton. Itu arahan Ibu Gubernur untuk memberikan bantuan,” ujar Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono disela-sela mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja di Ponorogo, Selasa (6/4).
Heru Tjahjono menjelaskan, bantuan tersebut dikirimkan ke NTT pada 10 April 2021 jalur laut. “Berangkatnya mungkin tgl 10 April 2021 dengan KRI Semarang,” jelasnya.
Ditanya soal apakah ada warga Jatim yang menjadi korban bencana di NTT, mantan Bupati Tulungagung itu menyampaikan akan mengeceknya lebih detail lagi. “Belum dicek. Nanti kita akan ada yang ke sana,” terangnya.
Terkait pengiriman personil untuk membantu penanganan bencana banjir bandang NTT, Heru kembali menegaskan bahwa pihaknya akan melihat kondisi terlebih dulu.
“Kita akan melihat kondisi di sana, apakah kita menurunkan personil atau tidak. Prinsipnya Ibu Gubernur memberikan arahan untuk membantu 1 Ton Beras sementara dan uang Rp1 Milliar,” ujar Heru.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita mendalam, terutama kepada keluarga korban yang meninggal. Menurut Khofifah, rakyat NTT tidak sendirian menanggulangi bencana tersebut.
“Atas nama pribadi dan seluruh masyarakat Jawa Timur, saya menyampaikan duka cita mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut. Kejadian ini menjadi duka bersama Indonesia. Semoga NTT bisa segera pulih, semoga seluruh rakyat NTT diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi bencana ini,” tambahnya.
Khofifah juga mengajak seluruh rakyat Jawa Timur untuk turut serta mendoakan keselamatan warga NTT dari bencana hidrometeorologi akibat Siklon Seroja tersebut. “InsyaAllah, warga NTT tidak sendiri,” tuturnya. (*)