Jakarta (Radar96.com) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj berkunjung ke kediaman resmi Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, di Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (17/5) malam.
Dalam pertemuan itu, Kiai Said menyampaikan kecaman keras terhadap agresi militer yang dilakukan Israel. Ia juga mendesak kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komunitas Internasional untuk segera mengambil langkah cepat untuk menyepakati gencatan senjata.
“Ini sebagai bagian dari tanggung jawab komunitas internasional dalam menyikapi konflik yang mencederai kemanusiaan,” tutur Kiai Said, didampingi Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini dan Ketua PBNU H Robikin Emhas.
Ia juga mendorong pemerintah Indonesia untuk menggalang dukungan dan mengambil upaya untuk mewujudkan kedaulatan Palestina, sekaligus mengakhiri konflik kemanusiaan yang terjadi sehingga menciptakan perdamaian dan keamanan dunia.
Disampaikan, NU telah menyatakan dukungan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sejak Muktamar ke-13 di Menes, Banten, pada 1938. Hingga kini, komitmen terhadap kemerdekaan Palestina itu tetap dipegang teguh.
“Kami terus teguh pendirian untuk menyampaikan pandangan dan sikap bahwa bagi kami Palestina adalah bangsa yang berdaulat. Kami juga mendorong seluruh pihak untuk melakukan dialog agar kekerasan tidak terjadi lagi dalam upaya penegakan kedaualatan Palestina,” tegas Kiai Said.
Kiai Said mengajak kepada Nahdliyin dan seluruh umat Islam di Indonesia untuk berbuat semaksimal mungkin demi menjaga solidaritas sesama Muslim dan terhapusnya penjajahan di muka bumi, seperti mengulurkan bantuan bagi rakyat Palestina melalui NU Care-LAZISNU.
“Mari ulurkan bantuan dan tali kasih bagi saudara-saudara kita di Palestina melalui NU Care-LAZISNU. Uluran tangan kita, solidaritas dan dukungan kita, akan sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Palestina,” katanya.
Donasi untuk Palestina bisa dilakukan dengan mengklik tautan www.nucare.id/program/pedulipalestina. Dari target Rp10 miliar, saat ini donasi yang digalang oleh NU Care-LAZISNU itu sudah terkumpul Rp589.757.248.
Dua faksi
Peristiwa kemanusiaan terjadi antara Militer Israel dan Pejuang Palestina semakin memanas. Saat ini telah memakan korban jiwa sebanyak 188 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Lebih dari itu, terdapat 1000 lebih korban luka-luka dan bangunan yang porak poranda.
Konflik yang terjadi di sana sudah berusia seabad, terhitung sejak Deklarasi Balfour pada 1917 yang bersumber dari klaim bermasalah Israel atas tanah yang dijanjikan. Lalu Inggris mendukung national home bagi warga Yahudi di tanah yang telah ditempati bangsa Palestina.
“Konflik berdarah terus berlangsung sejak Israel, secara sepihak, memproklamasikan berdirinya negara Israel pada 14 Mei 1948 tanpa batas wilayah yang jelas. Dengan dukungan negara-negara Barat, Israel menegaskan batas wilayahnya melalui perang melawan negara-negara Arab, berturut-turut pada 1949, 1967, dan 1973,” jelas Kiai Said.
Dengan bermodal kekuatan senjata, Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan, Gaza, dan Semenanjung Sinai. Klaim teritorial ini tidak diakui mayoritas negara, kecuali Amerika yang mengakui klaim Israel atas seluruh wilayah kota tersebut.
“Israel, selama 50 tahun terakhir, terus mengukuhkan pendudukannya dengan membangun permukiman bagi ratusan ribu warga Yahudi. Yahudi, yang sebelumnya minoritas, kini menjadi mayoritas populasi yang menggusur bangsa Palestina,” tutur Kiai Said, didampingi Ketua PP NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat.
Kiai Said menyayangkan para pejuang Palestina yang terbelah dalam menghadapi Palestina. Terdapat dua faksi pejuang yang saling berseberangan pendapat, yakni Fatah dan Hamas. Fatah setuju solusi dua negara sebagaimana telah disepakati dalam Perjanjian Oslo 1993.
“Tetapi Hamas menolak. Hamas ingin mendirikan Palestina berdasarkan Islam, Fatah berhaluan nasionalis sekuler. Kedua faksi terkunci dalam perang saudara sejak 2006. Hamas menguasai Gaza, Fatah menguasai Tepi Barat. Polarisasi faksi-faksi pejuang Palestina ikut menyulitkan proses penyelesaian konflik Israel-Palestina,” katanya.
Oleh karena itu, PBNU mendorong upaya gencatan senjata dari kedua belah pihak antara Militer Israel dan Pejuang Palestina. Hal tersebut bertujuan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk dan kondisi Palestina pulih seperti sedia kala. Saat ini, PBNU menginisiasi penggalangan donasi solidaritas untuk warga Palestina melalui NU Care-LAZISNU. (*/NO)
Sumber:
*) https://www.nu.or.id/post/read/128896/kunjungi-dubes-palestina–pbnu-desak-pbb-ambil-langkah-sepakati-gencatan-senjata
*) https://www.nu.or.id/post/read/128899/kutuk-agresi-militer-israel–pbnu–ini-tragedi-kemanusiaan-yang-tak-ditolerir