Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa proses penanganan pemulangan 8.997
Pekerja Migran Indonesia (PMI) sampai kini berjalan kondusif dan terus dalam pantauan pihak-pihak terkait, termasuk memastikan bahwa mereka dalam keadaan baik, sehat dan aman untuk bertemu kembali dengan keluarga mereka masing-masing.
“Proses pemulangan pekerja migran ini kan masih terus berlangsung, alhamdulilah per hari ini semua masih dipantau dan berjalan kondusif, semua yang akan kembali ke daerah dan ke keluarganya masing-masing dipastikan aman dan sehat dan dijemput oleh pemda masing- masing,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (23/5) pagi.
Gubernur Khofifah pun memastikan bahwa keadaan mereka terpantau baik, aman dan sehat. Sebab melalui pemantauan tersebut, diharapkan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur dapat diantisipasi dengan cepat dan baik. Terlebih dari ancaman Covid-19 varian baru. Dirinya menyebut, semua dalam posisi menjaga satu sama lain agar sama-sama tetap aman dan sehat.
“Ini berlaku di semua negara di dunia, kedatangan warga dari luar negeri semua harus mengikuti karantina sampai hasil swab PCR terbaru diketahui hasilnya. Sama sekali bukan upaya mengulur waktu, memperlama mereka bertemu keluarga, tetapi lebih kepada menjaga agar semua aman semua sehat, mohon sama-sama memahami keadaan yang saat ini terjadi,” tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Jatim, per 22 Mei 2021, jumlah kedatangan PMI mencapai 9.944 orang dengan penambahan baru sebanyak 129 orang. Sehingga total yang masih dalam karantina sebanyak 947 orang dan 8.997 orang telah kembali ke daerah masing-masing.
Dari 947 orang yang masih dalam karantina terbagi menjadi 2 lokus yaitu di Asrama Haji dan di Kentintang Surabaya. Mereka merupakan warga Jatim dan non Jatim.
“Karantina bagi PMI Jatim terbagi di Asrama Haji bagi warga Jatim dan di Diklat Kemenag – Ketintang untuk warga non Jatim ,” ucapnya.
Sementara total kumulatif warga Jatim yang melakukan karantina sebanyak 9.528 orang dengan penambahan baru sebanyak 116 orang. Kumulatif PMI non Jatim sebanyak 1.496 orang, dan total PMI yang melakukan karantina mandiri di hotel sebanyak 416 orang dengan penambahan baru sebanyak 13 orang.
Untuk tingkat keterisian tempat tidur di Asrama Haji sebanyak 820 bed atau sekitar 36,34 persen dari 1.436 bed. Sedang di Diklat-Ketintang terisi sebanyak 109 bed atau sekitar 28,23 persen dari total 277 bed yang tersedia.
Perkembangan infeksi Covid-19 khusus PMI yang datang melalui Jawa Timur yaitu sebanyak 10.054 orang telah melakukan swab PCR dengan 116 penambahan baru. Dari jumlah tersebut, 9.602 orang dinyatakan negatif, 89 orang dinyatakan positif Covid-19. Ke-89 orang tersebut mendapatkan penanganan isolasi di RSDL Indrapura sebanyak 80 orang, di RSUD dr. Soetomo sebanyak 6 orang, di unit Zam Zam Asrama Haji sebanyak 1 orang, dan 2 orang diisolasi di Kabupaten/Kota asal mereka.
“Asrama Haji yang digunakan untuk karantina PMI juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan secara kontinyu. Di sana juga disediakan makan bagi PMI yang melaksanakan karantina 3 kali sehari,” terangnya.
“Maintenancenya juga terus dilakukan, penyemprotan disinfektan rutin dilakukan,” imbuh Gubernur Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan, proses penanganan selama karantina akan terus dilakukan. Sementara untuk pemulangan PMI ke daerah juga akan difasilitasi Pemprov Jatim jika Pemerintah Kabupaten/Kota asal PMI tidak dapat melakukan penjemputan.
“Ketika dinyatakan sehat dan aman, karantina selesai dilaksanakan, maka Pemprov Jatim akan menghubungi Kabupaten/Kota asal mereka untuk melakukan penjemputan dengan syarat ada pengawalan. Jika tidak bisa, Pemprov Jatim siap mensupport untuk menyediakan bis dan mengantar mereka sampai di daerah asal mereka,” jelasnya.
“Termasuk pengawalan dilakukan juga untuk memastikan mereka benar-benar sampai di daerah asal mereka, semua dilakukan untuk memastikan bahwa semua aman,” tambahnya.(*/hmn)