Gresik (Radar96.com) -Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali melakukan kunjungan ke pabrik produsen oksigen setelah dua hari lalu juga melakukan hal yang sama. Hal ini untuk memastikan bahwa stok oksigen likuid maupun cair di Jatim pada dasarnya mencukupi.
“Karena lonjakan pemenuhan kebutuhan di rumah sakit, maka saat ini seluruh rumah sakit (RS) yang ada di Jatim sebaiknya proaktif melakukan pengisian tabung oksigen ke pabrik atau distributor,” pesannya saat meninjau Pabrik Oksigen PT. Air Product Indonesia di Divisi Industrial Gases, PT. Tira Austenite Tbk, Kabupaten Gresik, Sabtu (10/7).
Gubernur meminta masing-masing rumah sakit untuk proaktif membawa tabung oksigen atau silindernya ke sini. Untuk diisi di sini dan kemudian bisa dibawa kembali ke rumah sakit masing-masing.
Kunjungan itu didampingi Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono beserta Tim Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim Dr Joni, Kadinkes Prov. Jatim, Herlin Ferliana, Kadisperindang Jatim Drajat Irawan dan Plant Manager PT. Air Product Indonesia, Asep Saifudin.
Menurut Khofifah, metode jemput bola atau proaktif harus dilakukan untuk menjaga ketersediaan oksigen. Sebab, kondisi saat ini dengan dulu sangatlah berbeda.
“Kalau dulu mungkin mereka menunggu proses kapan tabung oksigen atau silindernya diambil kemudian diisi. Sekarang harus sama-sama proaktif mengingat kebutuhan di rumah sakit meningkat tajam,” tegasnya.
Agar metode pro aktif bisa terlaksana dengan baik, Gubernur Khofifah menugaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk mengkoordinasikan kepada RS-RS agar sama-sama proaktif.
“Sehingga masih tersedia ruang untuk mendapatkan percepatan pengadaan oksigen di masing-masing rumah sakit,” imbuhnya.
Khofifah menerangkan, dukungan dari Pabrik Oksigen melalui PT. Air Product Indonesia, semakin mempercepat kebutuhan oksigen bagi RS maupun pasien akibat pandemi Covid-19.
“Kita ingin memastikan bahwa di titik-titik mana sebenarnya produksi oksigen bisa dimaksimalkan dan kita melihat bahwa PT. Air Product akan membagi produksinya melalui distributor-distributor. Kita juga menyampaikan terimakasih produk oksigen disini seratus persen saat ini untuk layanan medis,” jelas Gubernur Khofifah.
Kemudian, salah satu proses pengisian yang berada di belakang pabrik, pada dasarnya masih bisa dimaksimalkan. Tim yang ada saat ini, siap untuk menambah shift. Satu kali shift bisa mencapai 300 tabung maupun silinder. 1 kali pengisian 30 menit untuk 20 tabung atau 20 silinder berkapasitas 6 M3 dan itu bisa ditingkatkan dua kali lipat.
“Saya rasa ini menjadi bagian penting. Ayo saling proaktif. Memaksimalkan kebutuhan oksigen yang banyak dialami oleh rumah sakit rumah sakit sehingga pelayanan pasien covid-19 berjalan baik,” ujarnya.
Jika dihitung dan diatur dengan benar, maka tingkat ketersediaan secara kuantitatif produk semuanya cukup.
“Tapi, sekali lagi tolong proaktif,” ujar mantan Menteri Sosial RI itu.
Ia menjelaskan, masing-masing RS harus bisa mengomunikasikan dengan tim yang bisa memastikan bahwa silinder yang ada di masing-masing RS kapan kosong bisa langsung segera dikirim untuk diisi.
“Jadi beda dengan yang dulu. Menunggu tim, kemudian turun mengambil silinder baru diisi baru dikirim ulang. Kalau sekarang nggak. Silindernya dibawa ke sini, diisi di sini sehingga langsung bisa digunakan oleh masing-masing rumah sakit,” tandasnya. (*)