Surabaya (Radar96.com) – Relawan GUSDURian Peduli bersama sejumlah komunitas “Saling Jaga Surabaya” telah menyalurkan 6.976 paket bantuan dari berbagai pihak kepada warga Kota Pahlawan yang menjalani isolasi mandiri (isoman) dalam kurun sejak 13 Juli hingga 20 Agustus 2021 atau selama 40 hari.
“Kami ucapkan banyak terima kasih untuk seluruh pihak yang terlibat. Para donatur, relawan dan juga Sekretariat Yayasan GUSDURian Peduli di Yogyakarta,” kata koordinator GusDurian Peduli, Yuska Harimurti, saat menutup program bantuan bagi warga isoman di Surabaya itu, Minggu (22/8/2021).
Ke-6.976 paket bantuan disalurkan kepada warga di Surabaya Barat sebanyak 1.266 paket, warga di Surabaya Selatan sebanyak 1.082 paket, warga di Surabaya Utara sebanyak 650 paket, warga di Surabaya Timur sebanyak 2.776 paket, warga di Surabaya Pusat sebanyak 1.116 paket, dan warga di Sekitar Surabaya sebanyak 86 paket.
“Tepat hari ke-40 ini, Posko Saling Jaga di Jalan Mawar untuk membantu penanganan dampak pendemi Covid-19 di Kota Surabaya, kami putuskan untuk menutup program dalam kaitan bantuan kepada warga kota yang isoman dan kini tinggal menyelesaikan sisa paket bantuan yang ada, tapi tak ada pendaftaran baru. Untuk selanjutnya, posko tetap buka dan kami akan fokus membantu para warga yang terdampak kebijakan PPKM,” katanya.
Posko Saling Jaga Surabaya itu melibatkan Arek JOGOBOYO, Buddhist Education Centre (BEC) Surabaya, GEMA Indonesia, Good Morning Humanity, GUSDURian Surabaya, IRun (Indonesia Run Community), KIPAS, Perth-Australia, KPPI Surabaya,- Ksatria Airlangga, Longevitology Surabaya, Metta School, dan Perhimpunan INTI Jawa Timur.
Selain itu, Perhimpunan Umat Tao Indonesia, Perkumpulan Marga Huang Jawa Timur, Roemah Bhinneka, RS. Ortopedi & Traumatology Surabaya, Sisters of Charity, Yayasan Bersama Indonesia Sehat, Yayasan Harapan Tama, Yayasan KhayMing, Metta Canteen, Dapoer Mawar, Roti Granada, Krupuk Finna, Super Liteblok Industry, Garuda Food, dan Toko Pak Inul.
Kegiatan sosial-kemanusiaan selama pandemi juga dilakukan relawan penanganan Covid-19, Adi Sutrisno, di Kediri. Bahkan, ia menerima penghargaan sebagai sosok inspiratif dalam pencegahan Covid-19 dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU). “Tugas kemanusiaan dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 merupakan sebuah pengalaman baru yang penuh dengan tantangan,” ujarnya.
Saat menerima penghargaan tersebut bersamaan dengan peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day) pada 19 Agustus 2021, ia mengaku banyak dukungan datang kepadanya, diantaranya dari PT Pegadaian dan LPBI NU PCNU Kota Kediri yang bekerja sama dengan SIAP SIAGA Palladium dengan dukungan pendanaan dari DFAT Australia untuk memobilisasi 98 orang Kelompok Kerja (Pokja) tingkat RW.
Di Kelurahan Burengan, Ketua LPBINU Kediri itu menginisiasi pengecekan SpO2 warga isoman dengan oximeter. Ia juga menjadi satu-satunya Lurah di Kota Kediri yang melaksanakan pemantauan tersebut. Adi juga lurah pertama yang mempelopori pengibaran bendera zona per RT saat pemberlakuan PPKM Mikro. (*/GUSDURian/NUO)