Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) masa bakti 2021-2025 melantik para Pengurus Pusat IKA Unair masa bakti 2021-2025. Pelantikan yang digelar secara hybrid ini dilakukan di Aula Garuda Mukti Kampus C Universitas Airlangga, Mulyorejo Surabaya, Sabtu (11/9) malam.
Pelantikan ini berdasarkan SK Pengurus Pusat IKA Unair No. 001/SK/PP-IKA UNAIR/VIII/2021 tanggal 2 Agustus 2021 tentang Susunan Dewan Penasehat, Dewan Pakar dan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga masa bakti 2021-2025.
Proses pelantikan sendiri digelar secara hybrid dimana dari total 198 orang pengurus termasuk Dewan Pakar dan Dewan Pertimbangan , hanya 45 orang pengurus yang dilantik secara langsung. Sedangkan lainnyanya mengikuti secara virtual. Prosesi pelantikan dimulai dengan pembacaan SK susunan pengurus pusat IKA Unair dan dilanjutkan dengan pembacaan kata-kata Pelantikan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat IKA Unair.
Kongres ke-X IKA Unair sendiri telah dilakukan di Airlangga Convention Center secara hybrid pada 3 Juli 2021 lalu dengan hasil gubernur perempuan pertama di Jatim ini terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat IKA Unair.
Usai melantik para pengurus IKA Unair, Khofifah mengajak seluruh alumni Unair untuk memperkuat jejaring, sinergi dan kolaborasi baik internal maupun eksternal tidak hanya bagi almamater tapi juga masyarakat, bangsa dan negara.
“Kita butuh membangun kemitraan dengan multi stakeholders, baik government , private sector, baik dengan jejaring dalam maupun luar negeri.
Banyak alumni Unair yang sudah ditempa dan dibesarkan oleh almamater ini,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya saling membangun penguatan, jejaring, sinergi dan berkolaborasi. “InSya-Allah kita dalam satu tim yang akan memberikan dedikasi terbaik bukan hanya untuk almamater yakni Unair, tapi juga masyarakat, agama, dan bangsa negara. Kita perlu mewujudkan super team,” kata Khofifah.
Menurutnya, banyak sekali alumni Unair yang sudah mendedikasikan dirinya di banyak profesi, banyak sektor dan berbagai bidang kehidupan. Untuk itu, ia mengajak seluruh alumni Unair di berbagai profesi, sektor dan bidang tersebut untuk membangun koneksitas dalam mendedikasikan dan membaktikan untuk almamater Unair selanjutnya untuk bangsa dan negara.
Terkait dengan permintaan Rektor Unair agar IKA Unair membantu berbagai persoalan alumni salah satunya terkait penyaluran lulusan dunia kerja, Khofifah mengatakan bahwa IKA Unair terutama di bidang kemitraan akan lebih memperkuat jejaring tidak hanya dengan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (Dudika), namun juga memperkuat sentra-sentra IKA Unair di berbagai wilayah, salah satunya di Jakarta.
“Saya mengidentifikasi bahwa sangat banyak teman-teman di Jakarta yang mereka asli alumni Unair tapi bahwa memang kita membutuhkan konsolidasi kembali. Hal ini supaya pesannya Pak Rektor itu bisa tersampaikan implementasinya,” katanya.
Dengan Dudika, lanjutnya, perlu koneksi dan komunikasi lebih dekat dan lebih intensif lagi. Hal ini dikarenakan kemungkinkan kerjasama telah terbangun, namun kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan dinamika perubahan di masing-masing Dudika perlu di-update.
“Jejaring menjadi sangat penting, update dari berbagai dinamika juga menjadi sangat penting. Misalnya Dudika butuh lulusan dengan skill tertentu, ini yang harus kita update lagi. Apalagi sekarang industri manufaktur itu sentralnya di Jawa Timur dan sekarang cukup banyak yang memulai konstruksi besar-besar. Tadi, saya sudah matur Pak Rektor, jadi komunikasi ulang dengan Dudika insyaAllah kita akan bersambung satu sama lain,” katanya.
Lebih lanjut, alumni FISIP Unair ini mengatakan bahwa saat ini jejaring dan koneksitas dengan para akademisi sangat dibutuhkan terutama dalam hal kebijakan publik (public policy), salah satunya terkait transformasi digital. Banyak kebijakan yang terkait transformasi digital masuk di semua lini, bukan hanya ekonomi.
“Transformasi digital hari ini dibutuhkan di bidang kesehatan, pendidikan, bahkan efektifitas birokrasi yang tidak sederhana. Karena Big Data men-se-yogya-kan transformasi digital di semua lini. Memudahkan dan memurahkan public service di semua sektor. Jadi sangat banyak sektor membutuhkan koneksitas lebih kuat lagi dengan banyak akdemisi,” terang Khofifah.
Khofifah berharap, peran IKA Unair tidak hanya di sektor atau bidang-bidang strategis saja, tapi juga di bidang sosial dan kemanusiaan. Salah satunya dengan turun langsung terutama dalam penanganan bencana baik alam maupun non alam.
“Saya ingat ketika saya berkunjung ke Aceh saat bencana taunami Tahun 2004 lalu. Ketika berkunjung ke Ulee Lheue, Aceh, disitu saya lihat ada prasasti tulisan Bakti Unair. Maksud saya, hari ini rasanya prasasti atau penanda seperti itu sangat penting untuk menandakan bahwa Unair hadir disana. Ini menjadi bagian dari catatan sejarah bahwa Unair hadir manyapa dan melayani lewat tangan siapapun, termasuk IKA Unair,” katanya.
Kehadiran para alumni Unair ini, lanjutnya, juga terlihat saat kegiatan vaksinasi Covid-19. IKA Unair hadir di berbagai daerah menyelenggarakan kegiatan vaksinasi. Selain itu, saat IKA UNAIR melakukan vaksinasi, para alumni juga tersupport oleh banyak relawan mahasiswa Unair yang bukan hanya berasal dari Fakultas Kedokteran (FK) saja. Artinya, konsolidasi secara natural terbangun saat kegiatan sosial seperti ini
“Ketika mahasiswa menyatu dengan alumni dan seniornya, maka mereka sudah berkenalan dengan interaksi layanan sosial kemanusiaan, bahwa bukan hanya vaksinator saja tapi ada sapaan dari tim screening yang menanyakan kabar dan sebagainya. Ada sapaan disitu. Sapaan seperti ini bagian dari kesalehan sosial yang harus kita bangun,” kata Khofifah.
Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Nasih mengatakan bahwa IKA Unair ini merupakan bagian strategis bagi institusi Unair karena perannya yangl uar biasa. Bahkan baru beberapa bulan pengurusan IKA Unair masa bakti 2021-2025, baktinya sudah luar biasa.
“Kami sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas semua kiprah dan kontribusi. Saya tekankan bahwa IKA Unair bukan hanya untuk IKA saja tapi hadir untuk almamater Unair dan bangsa dan negara,” katanya.
Untuk itu, Prof. Nasih berharap IKA Unair bisa berkontribusi dalam membantu berbagai persoalan alumni atau lulusan Unair terutama S1 terutama dalam upaya penyaluran lulusan ke dunia kerja.
“Waktu tunggu lulusan kami S1 masih agak lama antara 3,5 sampai 4 bulan waktu tunggu alumni. Selain itu masih ditemukan gaji pertama masih belum cukup tinggi untuk ukuran kita bahkan masih ada yang di bawah UMR. Kami berharap alumni bisa hadir membantu dalam persoalan employment ini terutama lulusan S1,” katanya.
Dalam kesempatan ini Khofifah turut menyerahkan bantuan Ambulance Secara Simbolis dari Pengurus Pusat IKA Universitas Airlangga kepada Rektor Universitas Airlangga untuk RS Unair sebagai bakti IKA Unair di bidang kesehatan.
Sementara itu, beberapa pengurus IKA Unair periode 2021-2025 yang dilantik antara lain Sekretaris Jenderal Indra Nur Fauzi, SE. M.Si, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA.,drh, Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat dr. Mohammad Adib Khumaidi, SpOT, dan Ketua Bidang Penguatan Alumni Dr. dr. M. Zulfikar As’ad, MMR.
Kemudian Ketua Bidang Kelembagaan dan Kemitraan Laksamana Pertama (Pur) Dr. Nora Lelyana, drg., M.H.Kes., FICD, Ketua Bidang Kajian Kebijakan Strategis: Brigadir Jenderal. Pol. Dr. Dra. Juansih, S.H., M.Hum, Ketua Bidang Internasionalisasi Abdul Kadir Jailani, S.H., M.H., M.A, Ketua Bidang Kemandirian Mirza Muttaqien, SH, serta Bendahara Umum Dr. Andie Megantara, SH, M.M. Selain itu jumlah Dewan Pakar berjumlah 37 orang dan Dewan Pertimbangan 14 orang.
Turut hadir Sekretaris Unair Dr. Koko Srimulyo, M.Si, beberapa Dekan Fakultas di Unair, pengurus lama IKA Unair, Dirut RSUD Dr. Soetomo dr. Joni Wahyuhadi, Direktur RSU Haji Surabaya dr. Herlin Ferliana, serta Kepala Biro Kesra Setda Prov Jatim Hudiono. (*/hmn)