By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, KH Mutawakkil Alallah sampaikan Tri-Pilar Ekonomi Keumatan
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Ekraf > Bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, KH Mutawakkil Alallah sampaikan Tri-Pilar Ekonomi Keumatan
Ekraf

Bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, KH Mutawakkil Alallah sampaikan Tri-Pilar Ekonomi Keumatan

Radar96 Nusantara
Last updated: 20/11/2021 13:44
Ekraf 141 Views
Share
4 Min Read
Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, KH. Mohammad Hasan Mutawakkil Allah (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) pada acara Harlah ke-182 Ponpes Zainul Hasan Genggong di Probolinggo, Sabtu (20/11/2021). (*/pna)
SHARE

Probolinggo (Radar96.com) – Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, KH. Mohammad Hasan Mutawakkil Allah, menyampaikan pentingnya Tri-Pilar Ekonomi Keumatan saat bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada acara Harlah ke-182 Ponpes Zainul Hasan Genggong di Probolinggo, Sabtu (20/11/2021).

“Selama ini orang modern terlalu sering menyebut istilah knowledge-based economy, yakni perekonomian yang didasarkan atas produksi, distribusi dan penggunaan knowledge (pengetahuan). Knowledge-based economy memang penting, karena untuk menghindari jebakan bagi negara berpenghasilan menengah, yang hanya bertumpu pada ekonomi berbasis komoditas (sumber daya alam),” kata Kiai Mutawakkil.

Jadi, negara berkembang juga perlu untuk merambah ke ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy) agar bisa menghasilkan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi. “Jadi sudah waktunya kita meninggalkan ekonomi berbasis komoditi (sumber daya alam) dan mulai merambah ke ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy) agar bisa menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi,” kata Kiai Mutawakkil.

Negara yang pembangunannya bertumpu pada peningkatan dan keandalan sumber daya manusia, ternyata mempunyai perkembangan yang jauh lebih baik dibandingkan negara yang mengandalkan sumber daya alam saja. Ia mencontohkan negara yang tidak memiliki sumber daya alam melimpah, seperti Jepang, Korea Selatan dan Singapura, namun mereka berhasil mengejar mimpinya dan memenangkan persaingan global.

Menurutnya, hal itu karena negara-negara tersebut menitikberatkan perkembangan ekonominya pada knowledge-based economy. Selain sumber daya alam dan knowledge, pilar ketiga ekonomi yakni culture-based economy atau ekonomi yang didasarkan pada budaya. “Nah terlepas dari pemikiran orang modern di atas, saya ingin menambahkan perlunya kita juga menyempurnakan konsep dan praktik knowledge-based economy dengan culture-based economy,” ujar Kiai Mutawakkil.

Iklan.

Ketua MUI Jawa Timur itu menegaskan bahwa melalui konsep culture-based economy, bangsa Indonesia seyogyanya menjadikan kultur yang dimiliki atau dipraktikkan oleh masyarakat sehari-hari dijadikan sebagai modal penting bagi pengembangan ekonomi. Di sinilah, kata mantan Ketua PWNU Jatim itu, tri-pilar ekonomi keumatan menjadi sangat penting dibahas yang disitu terdapat masyarakat, santri dan pesantren.

“Apalagi, jika bicara Indonesia, maka tidak bisa dipisahkan dari entitas dan sekaligus komunitas yang bernama Islam. Pada titik inilah, santri dan pesantren menjadi pilar penting bagi Islam dan umat Islam di Indonesia,” tegas Kiai Mutawakkil.

Bagi Kiai Mutawakkil, membangun ekonomi Indonesia dengan tidak menyebut santri dan pesantren akan kehilangan ruh sosial. Ia meminta pemerintah sebaiknya dan memang seharusnya menjadikan santri dan pesantren sebagai titik berangkat atau miqot bagi pengembangan ekonomi masyarakat.

“Mengapa begitu? Selain memiliki rekam jejak yang panjang dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di antaranya di bidang ekonomi, santri dan pesantren memikii modal sosial dan kultural yang besar bagi pembangunan, yakni trust (kepercayaan) yang besar dari masyarakat,” lanjut Kiai Mutawakkil.

Kiai Mutawakkil juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada menteri BUMN Erick Thohir yang telah hadir di Harlah ke 182 Ponpes Zainul Hasan Genggong untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada santri dan pesantren tentang tripilar ekonomi umat.

Kiai Mutawakkil menyakini Erick Thohir adalah orang yang pas dan penting dalam kaitannya memperkuat tripilar ekonomi keumatan. Karena beliau mempunya rekam jejak yang kuat di bidang ekonomi. Bukan saja sebagai pengamat, tapi juga sekaligus sebagai pelaku usaha ekonomi dengan pengalaman yang panjang, baik di skala domestik nasional maupun global internasional.

“Apalagi, posisi beliau saat ini sebagai menteri BUMN punya nilai strategis yang tinggi, karena di tangan beliau letak kebijakan pengembangan ekonomi sektor riil,” jelas Kiai Mutawakkil.

Kiai mutawakkil juga sempat memuji Erick Thohir sebagai orang yang tidak hanya pengalaman, namun juga orang sabar dan tabah ketika diterpa isu negatif seputar pengadaan vaksin Covid-19 dan tes PCR. Pujian itu disampaikan melalui sebuah pantun. (*/pna)

Iklan.

You Might Also Like

10 WNA Singapura jadi Turis Pertama Kunjungi “ATC” Masjid Al-Akbar

Misi Dagang Jatim di Kaltim Tembus Rp 1 Triliun Lebih, Gubernur Khofifah Optimis Kuatkan Pasar Dalam Negeri

Gubernur Khofifah Luncurkan KUR Khusus Petani Tebu Jatim Dukung Swasembada Gula Nasional

OPOP Jatim Targetkan 2.000 Pesantren Berdaya

Gubernur Khofifah: Jembatan Kaca Seruni Point Bromo Perkuat Magnet Pariwisata Jatim

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Gus Fahrur: MUI sudah haramkan terorisme sejak 2004
Next Article Dubes Mesir ke Surabaya, Jatim-Mesir bahas Kerja Sama Pendidikan dan Pertanian

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Ego Tinggi dan Tak Kuat Godaan saat Sukses, Penyebab Gagal Berkarier
Sospol
Unusa dan BAZNAS Surabaya Jalin Kerja Sama Beasiswa Pendidikan
Sospol
Unusa Ajak Gabung Peneliti Asing untuk Program Postdoctoral
Sospol
LP Maarif NU Jatim Lakukan Reaktualisasi Pembelajaran Aswaja dengan STEIM
Nahdliyyin

You Might also Like

Ekraf

BPJPH: Dukungan NU atas kebijakan Industri Halal sangat diperlukan

28/04/2025
Ekraf

Bappeda Jatim: Pembebasan utang pajak cederai wajib pajak patuh

14/04/2025
Ekraf

Sarbumusi minta Pemerintah Fokus Pulihkan Ekonomi, bukan Satgas PHK

10/04/2025
Ekraf

Dibuka Wamen Koperasi, RAT Kopontren Nurul Hijrah Luncurkan Website dan Aplikasi Keuangan

23/02/2025
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?