Lumajang (Radar96.com) – Ketua DPW Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN) Jatim KH Misbahul Munir menyatakan kebutuhan pengungsi adalah relokasi, karena rumah mereka yang kini tertimbun Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru berada di zona rawan yang tak mungkin dihuni lagi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memuji kinerja relawan yang membantu proses pencarian dan penyelamatan korban APG Gunung Semeru. Tidak hanya membantu warga terdampak di lokasi bencana APG Gunung Semeru, namun juga ikut menyelamatkan hewan ternak warga yang terjebak di lokasi APG.
“Terimakasih sebesar-besarnya dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh relawan dari berbagai unsur masyarakat yang ikut terlibat dalam operasi Semeru. Saya paham betul, medan yang harus dihadapi sangat menantang, belum lagi status Semeru yang sewaktu-waktu masih bisa mengeluarkan APG kembali,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (10/12).
Khofifah menyebut, kesigapan dan respons cepat relawan dari berbagai organisasi masyarakat tersebut sangat membantu kerja pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana. Terutama membantu para korban yang begitu sangat membutuhkan pertolongan.
“Jujur diakui bahwa kehadiran berbagai relawan ini membuat kerja pemerintah semakin ringan. Kepedulian mereka sangat luar biasa, apalagi relawan-relawan ini tidak dibayar. Saya menyebut para relawan ini sebagai pahlawan tanpa tepuk tangan,” imbuhnya.
“Saya rasa tanpa memiliki semangat kemanusiaan dan kepedulian yang tinggi, mereka tidak akan sampai ke Lumajang. Apalagi, akses menuju Lumajang tidak mudah untuk ditembus,” tambah dia.
Relawan sebagai salah satu unsur pentahelix, lanjut Khofifah, diharapkan dapat terus menjadi mitra dalam hal membantu percepatan penanggulangan bencana. Khofifah yakin kehadiran para relawan dalam misi kemanusiaan di kawasan Gunung Semeru akan turut mendongkrak semangat para korban bencana untuk segera bangkit dari keterpurukan.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (10 /12), pukul 12.00 WIB, jumlah warga meninggal dunia sebanyak 45 jiwa, luka berat 32 , luka ringan 82, hilang 12 dan mereka yang mengungsi 6.573. Warga yang mengungsi tersebar di 126 titik. Sementara terus dilakukan pendataan, tercatat kerugian dari hewan ternak sapi 764 ekor, kambing atau domba 648 ekor dan unggas 1.578 ekor. Sementara fasum dan fasos yang terdampak tercatat 31 unit terdiri atas 24 lembaga pendidikan, satu unit polindes, 5 tempat ibadah serta satu infrastruktur jembatan.
Terkait relokasi pengungsi, Gubernur Khofifah mengajak masyarakat agar tenang dan sabar karena pemerintah saat ini sedang membahahas opsi untuk relokasi ke tempat yang aman bagi warga agar tidak di area rawan bencana.
Sementara itu, Ketua DPW HPN Jatim KH Misbahul Munir mengatakan warga pengungsi mengharapkan bantuan pasca bencana gunung Semeru, yaitu renovasi rumah.
“Warga juga ingin bantuan untuk memulai kembali mata pencaharian untuk survive kehidupan kedepan,” katanya.
Oleh karena itu, HPN mengharapkan pasca tanggap darurat, pemerintah fokus pada dua kebutuhan warga yakni hunian (relokasi) dan pekerjaan bagi mereka yang kehilangan pekerjaannya.
“Saat ini, kondisi pengungsi sudah banyak yang dititipkan ke rumah-rumah warga,” katanya saat menyerahkan satu truk bantuan dan donasi HPN Jatim. (*/pna/hmn)