Surabaya, radar96.com – Sebanyak 5.000-an siswa-siswi TK/SD-MI/SMP-MTs/SMA-MA di bawah naungan LP Maarif se-Surabaya mengikuti Pawai Hari Santri 2024 yang diadakan PC LP Maarif Surabaya, Sabtu.
Acara Pawai Santri itu dimulai dari kantor LP Ma’arif Surabaya di Jl. Makam Paneleh, melewati Jalan Jagalan, Jalan Pahlawan, dan berhenti sebentar di Depan Kantor PCNU Kota Surabaya, lalu terus ke selatan kembali ke Kantor Ma’arif Surabaya.
Acaranya dimeriahkan dengan drumband, Banjari dan Musik Patrol.
Ketua LP Maarif Surabaya Drs. H. Cholil MPdI menjelaskan dipilihnya rute yang melewati Kantor PCNU Kota bertujuan untuk mengenalkan kantor NU pertama yang juga menjadi pusat perjuangan NU dalam perjuangan 10 November 1945 dengan Resolusi Jihad melawan Belanda dan sekutunya.
“Dengan demikian, anak didik Ma’arif memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sama bahwa para Ulama pun melakukan perjuangan membela dan mempertahankan kemerdekaan RI,” katanya.
Dalam acara yang juga dihadiri Rois Syuriyah PCNU Surabaya KH. Dzulhilmy, Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya KH. Ir. Masduqi Thoha, dan Kasi Pontren Kemenag Surabaya Drs. H. Mubin M.PdI itu juga dimeriahkan dengan pembagian 200 item hadiah, seperti sepeda listrik, sepeda gunung, lemari es, mesin cuci, televisi, kipas angin, setrika, kompor, penanak nasi/magic com, panci, dan sebagainya.
“Alhamdulillah, para peserta pawai Santri dengan tertib mengikuti rangkaian acara sampai tuntas,” katanya, didampingi pengurus LP Ma’arif Surabaya bidang SD/MI, HM Zaini Ilyas.
Sebelumnya (1/11), siswa dan siswi TK Maarif Al Islam Surabaya juga mengunjungi situs bersejarah, kantor PCNU Kota Surabaya atau gedung Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) yang menjadi tempat diserukannya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945.
“Mengenalkan sejarah sejak usia dini merupakan salah satu cara menumbuhkan nilai-nilai budaya yang baik pada anak. Dengan mengunjungi situs bersejarah, anak-anak akan berkembang wawasannya, memberikan stimulasi berupa informasi baru dan menarik pada anak tentang para pendiri Nahdlatul Ulama yang turut berjuang untuk kemerdekaan Republik Indonesia hingga tercetus resolusi jihad NU,” kata Kepala TK Maarif Al Islam Surabaya,Yuli Masfufah. (*/pna)