Surabaya, radar96.com/MAS – Syekh Afeefuddin Al-Jailani yang merupakan cicit dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, pendiri Thariqah Qadiriyah yang terkenal di Asia, Timur Tengah, dan Indonesia, menghadiri “Maulid Akbar” di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Sabtu malam.
“Maulid Akbar ini merupakan istilah beliau, karena kedatangan beliau ke Masjid Al-Akbar untuk dua bulan sekali ternyata saat ini bersamaan Maulid Nabi, HUT ke-24 Masjid Al-Akbar dan juga Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani,” kata Ketua Dewan Pembinas Yayasan Pendidikan MAS Hj Khofifah Indar Parawansa.
Oleh karena itu, Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga mantan Gubernur Jatim periode 2019-2024 dan kini mencalonkan untuk periode kedua itu berharap adanya limpahan barokah untuk Jatim dan masyarakatnya dengan terselenggaranya “Maulid Akbar” yang juga dihadiri oleh Syekh Afeefuddin Al-Jailani yang berasal dari Irak itu.
Dalam tausiyah di hadapan belasan ribu jamaah MAS, Syekh Afeefuddin Al-Jailani yang merupakan tokoh sentral Darul Jailani International itu menilai pertemuan malam ini merupakan majelis yang luar biasa, karena penuh dengan rasa cinta kepada Rasulullah dan juga cinta kepada Masjid Al-Akbar yang merupakan “rumah” Allah.
“Cinta kepada Rasulullah adalah cinta yang terbesar, karena itu majelis yang dipenuhi rasa cinta kepada Rasulullah akan menjadi kenikmatan yang paling agung, karena kita akan mempunyai buku (catatan amal) yang bukan hanya shalat, zakat, dan ibadah spiritual lainnya, tapi juga ada buku cinta kepada Rasulullah,” katanya.
Dalam acara yang dihadiri Gus Hafidz (Majelis Syubbanul Muslimin, KH Agoes Ali Masyhuri (Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim), tiga Imam Besar MAS, dan Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg itu, ia menjelaskan majelis maulid nabi adalah majelis yang sangat penting, karena akan menjadi majelis untuk menumbuhkan cinta kepada Rasulullah dan Allah.
“Ada ulama yang suka menulis puisi cinta kepada Rasulullah, tapi tidak pernah mimpi bertemu Rasulullah, lalu dia mengadu kepada Rasulullah dan dijawab bahwa dia akan melihat Rasulullah saat ajal, sehingga malaikat yang mencabut nyawanya langsung membawanya ke surga,” katanya.
Cicit dari sufi terkenal abad ke-12 yang juga pemegang utama Mutawalli Masjid dan Maqam Sultanul Awlia Al Sheikh Abdul Qadir Al-Jailani di Baghdad-Irak itu siap mengisi kajian rutin tentang Kajian Akhlak dan Sholawat di MAS dan siap datang ke Surabaya dalam dua bulan sekali untuk kajian itu. (*/mas)