PP RMI NU ingatkan 36 “Pesantren Wahabi”

Ilustrasi "Pesantren Wahabi" (www.dutaislam.com)
Bagikan yuk..!

Jakarta (Radar96.com) – Salah satu anggota Pengurus Pusat Rabhitatul Ma’ahid Islamiyah (PP RMI) Nahdlatul Ulama (NU) melalui laman DutaIslam.Com mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan jangan sampai salah pilih mendaftarkan anak ke pesantren/pendidikan berpaham wahabi/salafi/takfiri atau cingkrang.

Banyak alumni pesantren yang setelah pulang hanya fasih berbahasa “akhie.. ukhti.. ana.. antum,” tapi anehnya mereka mudah berkata syirik dan bahkan mengkafirkan saudara sendiri. Orang tuanya sendiri pun disyirikkan. Naudzubillahi mindzalik!

Mereka kerap kali bergaya paling kritis dan berpenampilan paling aduhai Islaminya. Saking kritisnya, mereka berani melawan arus dan kebiasaan adat masyarakat dan mereka tidak jarang melontarkan tuduhan “aduhai” kepada umat Islam yang berpaham Sunni sekaligus Sufi.

Iklan.

Tawassul, Ziarah Kubur, Tahlilan, memperingati Maulid, Istighosah berjamaah yang merupakan kebiasaan rutin dilakukan oleh masyarakat Indonesia, khususnya warga Nahdliyin, mereka sering tuduh syirik, bahkan tidak sungkan pula mengafirkannnya.

Apa anak Anda yang sejatinya ingin dipesantrenkan dan ingin menjadi sholeh mendapatkan ajaran yang penuh caci maki dan paling merasa benar sendiri? Jika tidak, maka, silakan share daftar pesantren wahabi di Indonesia yang dihimpun PP RMI NU dari hasil penelitian santri Nahdliyin terhadap mereka.

Iklan.

Di bawah ini adalah daftar pondok pesantren, ma’had, yayasan pendidikan yang dikelola orang-orang berpaham bukan Sunni-Sufi (Aswaja) alias orang-orang salafi, wahabi atau komunitas takfiri. Untuk menarik minat peserta didik, mereka biasanya mengiming-imingi beasiswa khusus, gratis biaya pembelajaran selama beberapa tahun, atau tawaran lainnya.

Namun, peserta yang kena jaring razia mereka, akan didoktrin sesuai pemahaman mereka yang suka mengafirkan. Berikut hasil penelitian santri Nahdliyin terhadap pesantren wahabi yang beredar di Indonesia:

  1. Ma’had Imam Bukhori – Solo
  2. Ma’had Al-Ukhuwah – Sukoharjo
  3. Ma’had Ibnu Abbas – Sragen
  4. Ponpes Islam Al-Irsyad – Semarang
  5. Islamic Center Ibnu bin Baz – Bantul
  6. Ma’had Jamilurrohman – Bantul
  7. Yayaysan Madinatul Iman – Kudus
  8. Ma’had Al-Furqon – Gresik
  9. Arrahmah – Semanding, Malang
  10. Pondok Al Umm – Malang
  11. Yayadan Al Muwahhidin – Surabaya
  12. Ma’had Ali bin Abi Thalib – Surabaya
  13. Sekolah Dirosah Islamiyah – Sumbersari
  14. Ma’had Al-Qudwah – Kediri
  15. Ponpes Salman Al-Farisi – Kediri
  16. Ma’had Imam Syafi’i – Banyuwangi
  17. Pondok Pesantren Ibnu Katsir – Jember
  18. Sekolah Tinggi Dirasah Islamiyah Imam Syafi’i – Jember
  19. Ma’had Minhajul Sunnah – Bogor
  20. Yatim Ibnu Taimiyah – Bogor
  21. Ma’had Madinatul Qur’an – bogor
  22. Yayasan Al Huda – Bogor
  23. Ma’had Hidayatunnajah – Bekasi
  24. Ma’had Ibnu Hajar – Jakarta Timur
  25. Ma’had Ummahatul Mu’minin – Jakarta Pusat
  26. Ma’had Riyadusholihin – Pandeglang
  27. Ma’had Al-Ma’tuq – Sukabumi
  28. Ma’had Rahmatika Al-Atsary – Subang
  29. Ma’had Assunah – Cirebon
  30. Ponpes Annajiyah – Bandung
  31. Ma’had Assunnah – Tasikmalaya
  32. Ma’had Ali Imam Syafi’i – Cilacap
  33. Ma’had Abu Huroiroh – Mataram
  34. Ma’had Al-Furqon – Pekanbaru
  35. Ma’had Ibnu Qayyim Al Jauziyah – Balikpapan
  36. Pondok Pesantren Imam Syafi’i – Aceh

Jika Anda tidak percaya, silakan cek langsung, apa kurikulum yang diajarkan? Aqidahnya ikut imam siapa? Fiqih nya bermadzhab apa? Apakah mereka setuju dengan konsep tasawwuf nya Imam Ghazali atau Imam Junaidi? Apakah pesantren mereka mempraktekkan ziarah ke makam auliya, terutama tiap Jumat sebagaimana pesantren Aswaja lainnya? Apakah mereka juga mempercayai karomah wali Allah yang telah wafat? Ataukah pesantren mereka suka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw tiap tahun? Masihkah ustadz mereka bertawasul sebelum berdoa?

Jika tidak, dapat dipastikan mereka adalah kelompok wahabi/salafi takfiri “yang suka mensyirikkan dan bahkan mengkafirkan” amaliah Ahlussunnah wal Jamaah (Nahdlatul Ulama). Jangan tergiur dengan metode atau sistem pendidikan dan tawaran beasiswanya sebelum Anda cek manhaj ta’lim nya sesuai Aswaja atau tidak.

Masih banyak pondok pesantren yang jauh lebih berkualitas daripada yang tersebut di atas, dan sesuai dengan ajaran Sunni-sufi Ahlusunnah Wal Jamaah (Nadlatul Ulama), paham yang selama ini makin paling dibenci oleh kalangan mereka.

Carilah daftar pesantren/ma’had/yayasan pendidikan, selain mereka dengan banyak program unggulan, baik dalam bentuk Program Pesantren Modern Terpadu ataupun Ma’had dengan Program Hafiz “Menghafal Al-Qur’an”. Ada juga ponpes Aswaja yang memiliki Program Qiroah Sab’ah dan bersanad hingga Rasulullah.

Banyak pula pesantren yang mengajarkan takhasus salafiyah “Murni Mengkaji Kitab Kuning” hingga ke jenjang Ma’had Aly setara S1 yang sudah diakui oleh menteri agama. Konsultasi ke tim AyoMondok milik RMI PBNU sangat diperlukan jika Anda kebingungan mencarikan pesantren ke anak-anak Anda. Semoga Allah selalu melindungi Anda dan keluarga. (*/www.dutaislam.com)

Sumber: https://www.dutaislam.com/2017/04/daftar-pesantren-wahabi-yang-perlu-dijauhi-sedini-mungkin.html (20 April 2017)

Iklan.

BeritaTerkait

20 komentar untuk “PP RMI NU ingatkan 36 “Pesantren Wahabi””

  1. Mengapa NU alergi istilah syirik, bidah, kurafat. Apakah mengamalkan hal tsb. Sungguh aneh, NU membenci muslim yg menjalankan AlQutan dan Sunnah Rasul secara murni. Teringat, jaman jahiliyah, nabi dibenci kaum yg rusak akidahnya

  2. Kalaua’had Ibnu Abas yang di Klaten bagaimana? Keponakan sy ada beberapa yang disana, programnya Tahfidzul Qur’an

  3. Kalaua’had Ibnu Abas yang di Klaten bagaimana? Keponakan sy ada beberapa yang disana, programnya Tahfidzul Qur’an

  4. Di Al Irsyad sendiri ada santri yang diajarkan oleh ustadznya bahwa Mbah Hasyim Asy’ari tidak pernah belajar di Arab, jadi dari sedini mungkin mereka membuat doktrin kepada murid tentang ujaran kebencian dan membuat hoax

  5. Solusinya, bisa tanya ke Kemenag setempat, misalnya Kemenag Klaten, apakah pesantren itu terdaftar atau tidak?!
    Pendaftarannya ada syarat tertulis tdk anti NKRI lho. Ini yg penting… dan ini agak sulit dipenuhi kalo niatnya bener…

    Kalo ke Kemenag juga bisa sekalian tanya solusi pesantren yg berkualitas tp aman… 🙏☕

    1. Muhammad Aziz Nur Fauzan

      Ponpes Al Irsyad Semarang terdaftar, bahkan berberapa kali walikota Kabupaten Semarang berkunjung, Anak Wakil Walikota Salatiga disekolahkan disana.

  6. Kalau secara murni ya kembalilah ke zaman Rasullallah dan para Sahabat, jangan langsung menjudge yg dilakukan selama ini dianggap salah. Perbedaan itu rahmat, jangan menghakimi dan merasa paling benar sesuai AlQur’an dan Sunnah

    1. Bukannya kami menjudge, cuman kita cuman pengen kalian kembali ke jalan kebenaran. Kayak orang tersesat di jalan, ya kita bantulah buat kasih tau jalan ke arah tujuan. Kalau kami nggak tegas terhadap kebatilan ya nantinya alam akan rusaklah. Cobalah antum liat sekarang, antum liat banyak lgbt merajalela. Bahkan banyak yg membelanya. Kita juga sudah tau kan, kebatilannya. terus kita biarin, gak bersikap tegas dengan alasan HAM, atau toleransi, atau fitrahkah, ayl. Ya gak bisa lah. Allah udah ancam dalam Al-Qur‘an pelaku-pelaku lgbt sampai kaum luth عليه السلام. Dijungkir-balikkan negrinya oleh Allah تعالى. Jadi gitu, kebenaran itu kebenaran, kebatilan itu kebatilan. Dan kedua-duanya gak akan berubah selamanya. جاء الحق وزهق الباطل.

  7. Muhammad Aziz Nur Fauzan

    Ponpes Al Irsyad Semarang terdaftar, bahkan berberapa kali walikota Kabupaten Semarang berkunjung, Anak Wakil Walikota Salatiga disekolahkan disana.

  8. Maaf, jangan hanya bisa baca-baca di internet, ngaji cuma diinternet. Coba aja dulu liat kepesantrennya, ajarannya sesuai dengan kebenaran nggak atau justru bertentangan dgn kebenaran. Kalau antum liat kebenaran, ikuti. Kalau sebaliknya, silakan tinggalkan.

  9. Sikap bijak dan saling menjaga perbedaan itu seharusnya yg kita kedepankan kepd sesama muslim insan yg beriman.
    Jangan merasa paling benar sendiri dan menilai saudara kita diluar kelompok dan golongan kita adalah keliru dan salah.
    Sesama umat Islam harusnya saling menjaga dan saling memahami, klo ada klmpok saudara muslim lainnya yg kaku dan keras cukuplah kita ingatkan dg kesabaran bukan dg kebencian hingga mengintimidasi.

    Yg jelas ajaran Islam itu bukan doktrin dan bukan adat istiadat. Justru ajaran Islam memberikan bimbingan dan meluruskan bagi pemeluknya agar manusia itu tunduk dan patuh hanya kepada Allah melalui ajaran yg di contohkan oleh Rasulullah Saw. Perbedaan itu rahmat hal yg biasa lumrah.

    Misalnya jika ada saudara kita yg tdk Qunut maka jangan kita benci, Krn Qunut itu tdk wajib dlm sholat subuh melainkan Sunnah. Jangan dibully dan dicap Wahabiy, dst. Begitu juga sebaliknya jika ada saudara kita yg senang ziarah kubur jgn serta Merta dicap syirik, dsb. Kecuali jika ada umat Islam yg ziarah kubur tpi sambil membawa sesajen dan meratap diatas kubur itu baru bisa dikatakan perbuatan menyimpang dari ajaran Islam, ya hrs kita tegur dan luruskan.

    Maka pentingnya disini bagi setiap umat Islam belajar rutin dan rajin kepd guru2 kita, kyai kita, ulama2 kita, dsb. Jangan berIslam hanya KTP saja dan ikut2an saja. Ngaji Islam ini tdk cukup dg satu guru saja dan hanya sekali, tpi hrs rutin setiap hari belajar, datang ke majelis2 taklim, rajin ke masjid bagi laki2 muslim saat 5 waktu sholat dn byk silaturahim dg saudara2 kita yg lain yg berbeda pendapat dsb. Jika kita sdh memahami semua perbedaan maka hati kita tenang dan santai. Tdk ada rasa khawatir, takut, dan berprasangka buruk kepd sesama muslim.

    Nah terkait artikel berita diatas ttg lembaga2 pendidikan yg disangka dan dinilai sbg lembaga Wahabiy seharusnya itu tdk lah bijak demikian. Harus tabayun, dialog dan diskusi dg detail. Agar tdk ada unsur kebencian dan merasa paling benar. Krn byk jamaah warga kita (Nahdliyyin) yg sebenarnya belum faham ttg Wahabiy itu sendiri. Dan apakah ada bukti otentik dan jelas bahwa daftar lembaga trsbut di atas adlh berpaham Wahabiy. Ayo bijaklah dan berlegowo kepd semua perbedaan dalam agama kita.
    Krn semua yg beriman kepd Allah dan Rasul Nya adlh bersaudara, maka haram darahnya, harga dirinya, kehormatannya, dsb. Harus kita jaga semua.

    Jadilah manusia2 seperti padi semakin berisi maka semakin merunduk. Tidak sombong, congkak dan merasa paling benar sendiri, hebat sendiri. Shgg dg itu kita tdk mudah menilai orang lain saudara2 seiman yg berbeda faham dg kita.

    Terus belajar dan menerima perbedaan..👍😊🙏🏾😌

  10. trimakasih infonya. klo menurut NU itu wahabi pasti pondok yg ikutin sunnah2 nabi. dan saya sangat ingin pondokan ksana. krn pindok mereka gak ada masalah pencabulan. bangunin dg disiram. makan insyaallah terjaga gak di lantai. gak nyayi2…. terimakasih

  11. Arrohmah semanding, malang dibawah ormas Hidayatullah, Hidayatullah mengikuti ahlussunnah waljamaah, Hidayatullah hukum-hukumnya kembali ke Al-Qur’an dan as-sunah, di arrohmah kitab fiqih nya adalah kitab Imam Syafi’i, mohon dicek lagi

  12. Justru sangat ingin anak mondok disana, khusus belajar agama yg bener sesuai al quran dan hadist.
    Jelas, tuntunan kita hanya ke2nya, bukan kata a,b,c,d,….
    Biidznillah. Aamiin.

  13. Stigma Wahabi paling praktis untuk menuduh, termasuk stigma takfiri yang suka mengkafir2-kan….
    Itu semua opini yang dibangun untuk menghambat kesadaran orang terhadap beragama Islam yang memegang teguh Al-quran dan As sunnah, kalau fitnah ini benar tidak dalam hitungan tahun, dalam hitungan hari pesantren2 tersebut akan ditelan waktu. Saya bertetangga dengan IBS Ibnu Hajar-sekolah tsb tidak mengobral beasiswa, bayarnya mahal dan sering kelebihan kuota calon santri-tak pernah mengajarkan seperti yang dituduhkan. Bahkan kalau santrinya ditanya tentang Wahabi atau Muhammad bin Abdul Wahab mereka tidak akan tahu…

  14. Alhamdulillah.. .. 🙂 dapat informasi pesantren sunnah aswaja asli, bukan aswaja KW. Terimakasih yah atas infonya. biar saya gogling untuk cari info lebih detail lg alamatnya PP tersebut diatas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *