Riyadh (Radar96.com/NUO) – Sekretaris Jenderal Rabithah ‘Alam Islami (Liga Muslim Dunia), Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dan mendukung seluruh agenda internasional Nahdlatul Ulama (NU).
“Rabithah siap mendukung dan membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan NU dalam pelaksanaan agenda-agenda internasionalnya,” kata Syeikh Al Issa dalam pertemuan pribadi bersama Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf seusai kegiatan Forum on Common Values among Religious Followers (Forum tentang Nilai-nilai Bersama diantara Para Pengikut Agama), di Riyadh, Rabu (11/5/22).
Alasannya, terang dia, Nahdlatul Ulama ikut memegang hak milik atas Rabithah, karena Rabithah dimaksudkan sebagai milik seluruh dunia Islam. “Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang pantas menjadi teladan bagi organisasi-organisasi Islam lainnya di seluruh dunia,” terangnya.
Menanggapi pernyataan Syeikh Al Issa, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa agenda apa pun menyangkut dunia Islam akan sulit berjalan dengan baik apabila tidak melibatkan Kerajaan Saudi Arabia. “Mengingat bahwa kerajaan itu memegang kedaulatan atas dua tempat suci, pusat peribadatan umat Islam di seluruh dunia,” kata Gus Yahya, demikian sapaan karibnya.
Oleh sebab itu, Gus Yahya bertekad untuk meningkatkan keterlibatan NU dalam aktivisme internasional. “Kerja sama dengan Kerajaan Arab Saudi dan Rabithah ‘Alam Islami mutlak diperlukan,” ujar tokoh yang pernah menjadi juru bicara (Jubir) Presiden keempat Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
Ajakan kerja sama dari Gus Yahya rupanya disambut baik oleh Syaikh Al Issa. Ia meyakini bahwa semua agenda Nahdlatul Ulama dimaksudkan sebagai ikhtiar untuk membangun dan menebarkan kemaslahatan. “Saya sudah berkeliling ke seluruh dunia dan bertemu banyak orang. Tidak pernah saya mendengar pembicaraan tentang NU dan Anda pribadi —menunjuk Ketua Umum PBNU, kecuali hal-hal baik dan pujian saja,” ungkap Syeikh Al Issa.
Selanjutnya, kedua pihak bersepakat untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam langkah-langkah strategis menghadapi dinamika internasional yang rumit dewasa ini. “Apa pun bentuk dukungan yang Anda butuhkan dalam upaya-upaya internasional Anda, jangan segan-segan menghubungi kami, karena Rabithah ‘Alam Islami ini adalah milik Nahdlatul Ulama juga,” imbuhnya meyakinkan.
Hadiri Konferensi Riyadh
Kerajaan Saudi Arabia menyelenggarakan Forum on Common Values among Religious Followers (Forum tentang Nilai-nilai Bersama di Antara Para Pengikut Agama) pada Rabu (11/5/22). Gelaran internasional yang diprakarsai Rabithah ‘Alam Islami (Liga Dunia Islam) itu, dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf yang diundang sebagai salah seorang pembicara utamanya.
Dalam pidatonya, Gus Yahya mengajak kepada seluruh audiens untuk membangun strategi bersama mentransformasikan pola pikir umat beragama. Menurutnya, masih banyak kalangan umat beragama yang memandang hubungan antar agama sebagai kompetisi politik, tak ayal agama diperalat sebagai senjata politik untuk memperebutkan kekuasaan.
“Pola pikir ini harus diubah karena akan merusak harmoni sosial di antara kelompok agama yang berbeda-beda dan memustahilkan kelompok-kelompok yang berbeda itu hidup berdampingan secara damai,” katanya.
Ia mengungkapkan, gelaran yang digagas oleh Kerajaan Saudi Arabia ini merupakan jawaban atas keinginannya selama ini. “Bagi saya, ini adalah harapan pribadi yang secara kebetulan dipenuhi oleh Yang Mulia Syaikh Al Issa,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang itu.
Dalam kesempatan itu, ia juga menceritakan, pada 2021 pernah ditunjuk untuk berbicara soal pentingnya mengidentifikasi nilai-nilai kerjasama antar-agama di acara International Religious Freedom Summit di Washington, DC, Amerika Serikat.
“Tahun 2021, saya berpidato dalam International Religious Freedom Summit di Washington, DC, Amerika Serikat. Saya membicarakan pentingnya mengidentifikasi nilai-nilai yang sudah kita pegangi bersama sebagai landasan dialog dan kerjasama antar agama. Dan hari ini kita berkumpul untuk keperluan itu,” terangnya.
Sementara itu, Sekjen Rabithah ‘Alam Islami, Syeikh Al Issa menegaskan bahwa tujuan forum ini adalah untuk membangun bersama visi berkeadaban untuk mengkonsolidasikan nilai-nilai moderasi dalam masyarakat. Forum ini juga diharapkan dapat menangkal ancaman pemikiran ekstrim antar kelompok serta mengubah konflik yang tercipta diantara agama-agama dan lingkungan-lingkungan budaya yang berbeda menjadi kesepahaman, kerjasama dan solidaritas.
Dalam kunjungan ke Riyadh kali ini, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf didampingi oleh Wakil Ketua Umum PBNU Habib Muhammad Hilal Al Aidid, dan Ketua Lazis NU Habib Ali Hasan Bahar. (*/NUO)
Sumber:
*) https://www.nu.or.id/internasional/sekjen-liga-muslim-dunia-berkomitmen-mendukung-agenda-agenda-internasional-nu-Cd6Tn
*) https://www.nu.or.id/internasional/hadir-di-konferensi-riyadh-ketum-pbnu-ajak-bangun-strategi-transformasi-pola-pikir-umat-vKhDi