Surabaya, radar96.com/MAS – Ulama Mesir Syeikh Muhammad Sayyid Sulaiman Abdul Qadir mengingatkan jamaah Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) untuk memaksimalkan ibadah pada separuh terakhir bulan Ramadhan.
“Karena di separuh terakhir bulan Ramadhan itu terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan,” ujarnya dalam ceramah Nuzulul Qur’an setelah Shalat Tarawih di Masjid Al-Akbar Surabaya, Rabu malam.
Bersama rekannya, Syeikh Syarif Abdul Waris Mahmud Ali, ia mengadakan Safari Ramadhan atas kerja sama antara Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dengan Kementerian Agama Indonesia.
Awal Ramadhan, keduanya melakukan Safari Ramadhan ke Kalimantan dan kali ini ke Masjid Al-Akbar Surabaya yang bertepatan dengan malam 17 Ramadhan 1445 H atau Nuzulul Qur’an.
“Masjid Al-Akbar ini sangat berkesan karena jamaahnya akbar atau sangat banyak, jadi bisa sebagai ladang dakwah di negeri ini. Semoga, Indonesia menjadi negara yang penuh kedamaian, keberkahan, dam selamat dari marabahaya,” katanya.
Sebelumnya, pada waktu yang sama tapi siang hari atau saat Shalat Dzuhur, Masjid Al-Akbar dikunjungi ulama Suriah yang juga anggota istimewa ulama sufi dunia, Syeikh Umar bin Muhammad Rajab Dieb.
“Kita memasuki bulan Ramadhan penuh ampunan maka tidak beruntung orang yang justru tidak mendapat ampunan, karena itu Allah dan Rasul-Nya memerintahkan dzikir agar mendapat ampunan,” kata Syeikh Umar di hadapan jamaah Shalat Dzuhur MAS.
Syeikh Umar bin Muhammad Rajab Dieb menyatakan sebagai seorang hamba Allah, sudah seharusnya menjadikan Ramadhan tak sekadar menahan lapar dan dahaga.
“Tetapi tinggalkan larangan dan bersegera pada ampunan, karena kita tidak tahu umur kita,” ujarnya, didampingi rekannya, Syeikh Amir bin Muhammad Rajab.
Dalam kesempatan itu, Syeikh Umar mengapresiasi spiritualitas dan kebersihan di Masjid Al-Akbar Surabaya, terutama spiritualitas generasi muda yang datang ke masjid nasional itu.
“Saya pertama kali ke Surabaya pada tahun 2010 dan saya ingin bisa ceramah di masjid yang kubahnya terlihat bagus dari jalan tol ini, akhirnya bisa terlaksana setelah 14 tahun,” katanya. (*/mas)