Gresik, radar96.com – Pemberian hak pengelolaan tambang oleh pemerintah kepada PBNU yang masih terus menjadi pembicaraan, mau tidak mau menimbulkan polemik di tingkat nasional. Terutama tentang posisi PBNU apakah sebaiknya menerima atau menolak, lalu apakah PBNU mampu mengelola pemberian tersebut dengan baik?
Menurut Ketua DPW Pencinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) Jawa Timur, KH RM Khoirul Athok Husnan, persoalan itu tdk perlu diperdebatkan lagi. “Diterima saja, lalu dikelola dengan baik, karena hasilnya bisa untuk keperluan umat dan organisasi yang lebih luas,” kata Gus Athok, sapaan akrab beliau.
Menurut salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Ibrohimi Manyar, Gresik itu, kesempatan itu tidak mesti datang dua kali. Terbukti, meski Ormas-Ormas Islam telah berdiri sebelum kemerdekaan dan jasanya pada bangsa ini sangat besar, toh selama ini tidak pernah diberi kesempatan dalam pengelolaan tambang tersebut. Makanya Gus Athok menyarankan untuk diterima saja. Nanti andai kurang bermanfaat atau malah merepotkan NU, tinggal mengembalikan saja. Toh pemberian hak itu juga bukan untuk selamanya.
Masih menurut Gus Athok, kalau memang sukses, pengelolaan tersebut akan sangat banyak manfaatnya. Dananya bisa untuk pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Dengan begitu akan bisa mengurangi dana yang selama ini banyak dari jamaah dengan cara urunan.
“Budaya urunan itu penting dan perlu dilestarikan, tapi kalau bisa jangan sering-sering,” tutur Gus Athok sambil terkekeh.
“Nah, kalau sukses pengelolaan tambangnya, nanti bisa mengurangi urunan yang dari jamaah-jamaah itu,” imbuhnya.