Surabaya, radar96.com – Penulis buku-buku sejarah tempo doeloe terkenal, Dukut Imam Widodo, berbagi tips sukses menulis buku. Menurut Dukut, kesuksesan menulis buku sebenarnya bukanlah monopoli mereka yang lulusan perguruan tinggi dengan jurusan tulis-menulis, seperti jurusan humas, jurnalistik, ataupun sastra. Tapi kesuksesan itu milik semua orang yang mau dan terus bersemangat, tanpa memandang jurusan apa saat kuliah.

“Latar belakang saya sendiri malah jurusan manajemen,” tuturnya sambil tertawa saat ditemui di kediamannya, Perumahan Wiguna Surabaya pada Senin (2/6). Namun nyatanya ia dapat sukses menerbitkan banyak buku berkualitas yang memiliki segmen pembaca tersendiri di kalangan papan atas.
Pria kelahiran Malang ini menuturkan resep sukses dirinya dalam melahirkan banyak karya. Di antaranya dalam menulis ia tidak memandangnya sebagai hobi, tapi sebuah pekerjaan. “Lantaran pekerjaan, saya melakukannya dengan sungguh-sungguh dan terencana,” jelasnya. “Manajemen waktu saya terapkan dengan sebaik-baiknya. Saya tidak mungkin menulis tanpa perencanaan, tanpa konsep, tanpa riset. Jelas semua itu saya lakukan. Baik itu untuk cerpen, novel, apalagi buku-buku Tempo Doeloe,” imbuhnya.
Kembali ia menegaskan, semua orang punya peluang yang sama untuk menjadi penulis top. Asal tahu tujuan yang ingin dicapai, mau melakukan riset, dan mampu mengatur manajemen waktu dengan baik. “Kelemahan orang biasanya pada lemahnya manajemen waktu, menulis kalau sedang mood, suka-suka hati, akhirnya tidak dapat melahirkan karya yang diharapkan,” tandasnya.
Di sisi lain, Dukut menolak bila ada anggapan usia produktif manusia itu hingga usia 55 tahun. Setelah itu menjadi manula yang rapuh dan tidak dapat melahirkan karya lagi. Alasan Dukut menolak anggapan itu karena berangkat dari pengalaman dirinya. Di usianya yang kini memasuki 71 tahun, nyatanya dia masih sangat produktif dan tetap mampu melahirkan buku-buku baru berkualitas. “Yang penting manajemen waktunya tetap terjaga dengan baik,” ujarnya.