Jakarta (Radar96.com) – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) menerima penghargaan dari BNPB atas peran dan kontribusi LPBI NU sebagai institusi non pemerintah dalam melakukan aktivitas dan program penanggulangan bencanaselama tahun 2020, khususnya pengurangan risiko bencana, terutama saat masa pandemi Covid-19.
“Ini apresiasi dan pengakuan dari BNPB. Penghargaan ini juga pelecut, pemicu dan pemacu bagi LPBI NU agar kedepannya LPBI NU semakin dapat memberikan manfaat kepada masyarakat,” kata Ketua LPBI NU M. Ali Yusuf dalam keterangannya, Kamis (11/3/2021).
Menurut dia, penghargaan ini tidak dapat diraih tanpa kerja keras seluruh pengurus dan relawan LPBI NU di semua tingkatan mulai dari pusat hingga daerah. Juga berkat dukungan pengurus NU beserta semua banom dan lembaga mulai dari PBNU hingga ranting, bahkan anak ranting (di bawah desa/kelurahan) yang telah mendukung kerja-kerja kemanusiaan LPBI NU.
“Sejak lama, LPBI NU telah melaksanakan kegiatan dan program mulai dari pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Saat pra bencana, LPBI NU melakukan peningkatan awareness masyarakat dan stakeholder terkait penanggulangan bencana,” katannya.
Selain itu, juga melakukan kajian risiko bencana, peningkatan kapasitas, khususnya kesiapsiagaan bencana serta melakukan advokasi kebijakan mulai dari regulasi, perencanaan hingga penganggaran penanggulangan bencana, khususnya di daerah-daerah berisiko tinggi dan mendorong peningkatan koordinasi stakeholder.
“Saat terjadi bencana, LPBI NU bersama Banom dan Lembaga NU melalui wadah ‘NU Peduli’ memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana berdasarkan prinsip dan standar kemanusiaan,” katanya.
Pada masa pemulihan pasca bencana, LPBI NU melalui “NU Peduli” terus memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana agar mereka dapat segera memulihkan kehidupan mereka dan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan sustainable/berkesinambungan.
“Pada masa pandemi COVID-19, LPBI NU melalui Satgas NU Peduli COVID-19 yang terbentuk di 32 provinsi dan 302 kabupaten/kota juga melaksanakan kegiatan dan program dengan lingkup promotif, preventif dan kuratif. Juga, memberikan dukungan untuk mengurangi dampak dan risiko pandemi di bidang sosial-ekonomi, pendidikan dan pangan,” katanya. (*/mz)