Surabaya (Radar96.com) – Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengapresiasi buku “Madzhab Dakwah Wasthiyah Sunan Ampel” yang diterbitkan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
“Buku tersebut dapat menjadikan pemikiran dan referensi baru mengenai Keislaman Nusantara dan Wali Songo, sebab Keislaman di Indonesia tidak terlepas dari peran Wali Songo. Kami yakin impactnya luar biasa dengan adanya buku ini. Terdapat kearifan lokal di dalamnya untuk memperkenalkan Islam Nusantara,” ujar Wagub Jatim Emil E Dardak.
Saat peluncuran buku “Madzhab Dakwah Wasthiyah Sunan Ampel, Daya Center, Penguatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam” di Surabaya, Jumat (26/3/2021), Emil berharap masyarakat mendapatkan pencerahan tentang ajaran Islam yang mengarahkan untuk adil, seimbang, bermaslahat, dan proporsional dalam semua dimensi kehidupan.
“Dengan demikian, buku tersebut tidak hanya sebagai buku bacaan saja, tetapi sebagai tuntutan dalam kehidupan beragama. Tidak hanya sebagai simbolis, namun ajaran Kanjeng Sunan Ampel mampu kita jaga, lestarikan, teruskan, dan kembangkan. Hingga kita betul-betul menjadi Islam yang moderat, toleran, inklusif, bisa menghargai, menghormati perbedaan-perbedaan di tengah keberagaman,” kata mantan Bupati Trenggalek ini.
Emil Dardak yakin, buku Madzhab Dakwah Wasthiyah Sunan Ampel telah melalui proses yang panjang untuk bisa diterbitkan, baik melalui FGD dan diskusi dengan para mubaligh, ulama, guru besar, sejarahwan Islam dan lainnya.
Sementara itu, Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas mengajak Civitas Kampus UINSA Surabaya untuk ikut mencerahkan dan memberikan edukasi secara optimal, apalagi di tengah menguatnya narasi ajaran agama yang masih banyak ditafsirkan sebagai alat politik atau alat kepentingan tertentu, ketimbang sebagai inspirasi.
“Kampus UINSA, khususnya Fakultas Dakwah dan Komunikasi, harus memiliki upaya yang kuat dan sistematis untuk mengarahkan energi umat Islam ke arah yang lebih esensial, sehingga agama akan lebih kontributif terhadap peradaban,” kata Menag dalam peluncuran buku yang merupakan rangkaian dari Peringatan 50 Tahun Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSA itu.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang juga merupakan Ketua Majelis Pembina Daerah (Mabinda) Pramuka Jatim, membuka secara langsung “Perkemahan Sehat di Era Pandemi” (Persemi) di Bumi Perkemahan City Forest and Farm Jember, Sabtu (27/3) malam. Gubernur Khofifah mengapreasi Persemi sebagai terobosan kegiatan Pramuka secara New Normal dengan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam Persemi yang diikuti oleh 200 orang peserta perwakilan dari beberapa daerah di Jatim tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan beberapa bantuan kepada Kwarda Pramuka Jatim, antara lain berupa 114 bibit holtikultura untuk peserta persemi, 38 paket bibit ikan air tawar untuk Kwarcab Kabupaten/Kota, dan 38 Domba Merino untuk 38 Kwarcab Kabupaten/Kota. (*/my)