Bupati Ponorogo H Sugiri Sancoko yang pernah pernah terpapar Covid-19 dengan istri dan anak-anaknya, menegaskan bahwa Covid-19 itu bukan akhir segalanya.
“Kuncinya, sandarkan keikhlasan kita kepada Allah SWT. Gembirakan hati dan ikuti petunjuk dokter, saya, istri, dan anak-anak sembuh,” katanya dalam motivasi yang disampaikan secara virtual, Kamis (8/7/2021).
Dalam program “Indonesia Berdoa” yang diselenggarakan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dan didukung Asosiasi YouTuber Santri Indonesia (AYSI) itu, ia mengaku pernah mengalami terpapar Covid-19 bersama keluarga.
“Saya dan istri saya dirawat selama enam hari di tempat yang berbeda, saya di kamar, dan istri saya di ruang ICU. Malam hari, hati saya ngelanyut rasanya. Sayup-sayup terdengar lagu ‘Sajadah Panjang’ karya Bimbo dan puisi karya Taufik Ismail, lalu kami mencoba bangkit,” katanya.
Oleh karena itu, bagi siapapun yang terpapar Covid-19 itu bisa sembuh. “Kuncinya sandarkan diri kepada Allah, baca dzikir banyak, ikhlaskan hati, gembirakan hati, ikuti petunjuk dokter. InSya-Allah, sembuh, seperti saya dan keluarga. Covid-19 bukan akhir segalanya,” katanya.
Dalam pesannya, ia mengajak mereka yang terpapar untuk bangkit, karena Covid-19 itu bisa sembuh. Bagi yang tidak terpapar, jagalah prokes (protokol kesehatan), karena kalau sudah terpapar itu begitu menyedihkan. “Tapi, semuanya disandarkan kepada Allah Yang Maha Menyembuhkan,” katanya.
Sejak 3 Juli 2021, Takmir Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) mengadakan “Indonesia Berdoa” yang diikuti pasien COVID-19 yang sedang berjuang untuk sembuh dan keluarga “almarhumin” (pasien COVID-19 yang sudah meninggal dunia). Acara doa bersama dan tahlil itu dilaksanakan secara virtual selama PPKM Darurat (3-20 Juli 2021).
“Takmir Masjid Nasional Al Akbar Surabaya mendukung PPKM Darurat melalui ikhtiar bathin dalam bentuk Doa Bersama secara virtual mulai 3 – 20 Juli 2021 setiap Pukul 10.00 – 11.00 WIB, yang disiarkan lewat zoom + Instagram + Channel Youtube Masjid Al Akbar, serta AYSI Channel dan direlay 500 channel AYSI,” kata Sekretaris Takmir MAS H Helmy M Noor.
Bagi Pasien Covid-19 yang ingin disebut dalam doa kesembuhan dan para keluarga almarhum/almarhumah korban Covid-19 yang ingin dikirim doa, silakan isi form data melalui : https://www.masjidalakbar.or.id/indonesiaberdoa/ Atau, informasi selengkapnya hubungi : 081392929123.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur juga mengadakan Doa Bersama secara virtual, Rabu (7/7/2021). Kegiatan untuk menyikapi lonjakan Covid-19 itu dibuka Wakil Ketua (Waka) PW IPNU Jatim, Muhammad Ishomuddin Haidar.
Acara yang juga diikuti oleh sejumlah anggota Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) itu dihadiri oleh Choirul Mubtadi’in (Ketua PW IPNU Jatim), Agus H Chotibul Umam (Departemen Pesantren PW IPNU Jatim/ pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi) dan KH Abdul Hamid (Ketua PW IPNU Jatim1996-2000/Rektor Universitas Nurul Jadid Probolinggo).
“Doa adalah salah satu wujud keseriusan seseorang dalam meminta, maka dari itu adanya doa bersama ini merupakan wujud keseriusan IPNU Jatim agar pandemi Covid-19 segera berlalu,” kata Gus Hamid dalam acara yang diawali dengan tawasul yang dipimpin Agus H Chotibul Umam, kemudian lantunan shalawat tibbil qulub dan dilanjut pembacaan istighotsah itu. (*/hmn)